short story: ordinary day

2.5K 284 61
                                    

siang itu seperti biasa, pluem sedang mengerjakan tugas kuliah di bangku halaman kampus sekalian mengisi waktu sampai kelas berikutnya mulai. tempat favoritnya, karena agak sedikit terpisah sehingga tidak terlalu ramai serta berada di bawah pohon yang menyejukkan. memberi suasana tenang yang nyaman untuk berpikir dan membaca buku teks.

harusnya sih seperti itu...

biasanya begitu...

hanya saja, kali ini sedikit berbeda

"fiat baik banget sih, kayak malaikat"

fiat hanya tertawa menanggapi kalimat receh oaujun, sementara pluem menahan diri untuk tidak berkomentar "kok tahu, udah pernah ketemu malaikat? siapa? izrail?"

yup, fiat memang sering ikut pluem duduk manis di sana, tapi biasanya dia juga akan diam mengerjakan tugasnya sendiri.

kali ini dengan oaujun yang juga bersama mereka dan sesekali menggoda fiat membuat suasana tenang yang dibutuhkan pluem berganti dengan kalimat kalimat absurd yang keluar dari mulut oaujun, terkadang disertai suara tawa dari mereka berdua.

sebenarnya sih pluem mau mau saja meninggalkan mereka berdua sendiri, tapi dia sudah terlebih dahulu duduk di situ dan sangat butuh untuk segera menyelesaikan tugasnya.

"fiat"

fiat kembali menoleh ke arah oaujun

"fiat nggak sakit?"

"hah?"

"apa fiat nggak sakit waktu jatuh dari surga?"

"setan dong" sela pluem yang sudah tidak tahan

pluem heran karena fiat bisa mendengarkan tanpa emosi, padahal biasanya fiat paling anti dengan yang namanya kalimat abstrak macam itu. sejak tadi pluem saja sudah mual mendengar nya.

fiat melempar buku yang hanya terbuka dan terlupakan di depannya ke arah pluem

"lha, kan bener, setan katanya malaikat yang jatuh dari surga kan?"

"pergi sana, ke mana gitu" usir fiat

"eh mas, ngaca ya" kata pluem "kalau mau ngusir itu lihat lihat tempat, yang ada harusnya kalian yang pergi, ini daerah fakultas siapa mas?!"

🌈☀

pluem mengunyah makanan nya pelan sembari memperhatikan frank dan drake yang duduk di depannya. bertanya pada diri sendiri kenapa dia mau maunya menawarkan sukarela untuk pulang menemani frank saat new berkata kalau dia dan tay harus pergi selama beberapa hari.

"nih, kamu alergi udang kan, udah ku pisahin, aman"

"makasih drake"

pluem memutar matanya melihat sikap manis yang ditunjukkan frank. kalau sama drake aja bilang nya 'terima kasih' sambil senyum, coba sama pluem, pasti manyun sambil protes 'kok ada udangnya sih kak, kenapa nggak pesen tanpa udang aja tadi pas beli'

apaan tuh, manja double standard

keahlian frank memang lain dari yang lain. nggak salah memang adiknya itu disebut jenius.

"drakeee, makan dulu, taruh hp nya"

pluem masih diam memperhatikan, sejak dulu heran dengan nada teguran frank yang meski tidak ada tegas tegasnya sama sekali tapi langsung bisa membuat drake memberi perhatian. padahal anak satu itu biasanya sampai diteriaki macam apa juga masih sering tidak peduli.

"dari siapa sih?" frank hendak mengambil hp drake tapi oleh drake sudah lebih dahulu di simpannya

"teman sekelas, nanya tugas buat minggu depan"

the kid shipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang