24k magic

2.9K 315 160
                                    

hari hari berikutnya baik pluem dan fiat di sibukkan dengan kegiatan masing masing. akhirnya tibalah di hari terakhir event tahunan kampus mereka.

pluem yang mendapatkan tugas dari krist untuk merekam perform fiat akhirnya mau tidak mau mesti manahan diri berada di tengah kerumunan banyak orang.

sementara itu, fiat yang sedang bersiap untuk tampil sibuk dengan pikirannya sendiri. fiat meloncat terkejut saat mendengar suara oaujun menyapanya

"kamu nggak papa?"

"hah? oh, nggak kak"

"oh, okay"

"okay"

baik fiat dan oaujun tertawa hambar untuk menutupi sikap salah tingkah mereka, namun dalam hati mereka berdua berteriak hal yang sama 'percakapan macam apa ini?!!'

ingatan mereka kembali melayang pada hari terakhir saat latihan berdua.

-flashback-

entah bagaimana fiat sendiri tidak tahu kenapa mereka bisa sampai berada dalam situasi seperti sekarang. fiat berbaring di lantai dengan oaujun yang berada di atasnya. nafas mereka memburu karena latihan dance yang mereka lakukan, namun fiat tidak yakin alasan yang sama berlaku untuk debar jantungnya yang sangat cepat saat ini.

perhatian oaujun tertuju pada bibir fiat yang sedikit terbuka. mengigit bibir, perlahan oaujun semakin mendekatkan wajah nya pada fiat. matanya menangkap gerakan di leher fiat.

tenggorakan fiat terasa kering, membuatnya menelan ludah saat menyadari jika  jarak di antara mereka tidak lebih dari satu centi, cukup dekat untuk fiat bisa merasakan nafas oaujun yang menerpa wajahnya. panik, fiat memejamkan matanya.

oaujun yang menyadari jika fiat panik membatalkan niat awalnya, namun karena sudah setengah jalan, maka oaujun merubahnya menjadi menyatukan dahi nya dan fiat.

"maaf" bisik oaujun pelan sebelum berdiri dan meninggalkan fiat yang masih berbaring di lantai dengan wajah merah.

fiat meletakkan tangannya di dada, merasakan detak jantungnya yang masih memburu dan rasa panas yang menjalar di wajahnya.

"mama, fiat kenapa ma" guman fiat "tolongin fiat, papa"

sementara itu, oaujun yang meninggalkan fiat berlari menuju kamar mandi untuk mendinginkan kepala.

oaujun menunduk, membiarkan air dari keran mengalir turun membasahi kepalanya. kedua tangannya mencengkeram tepi wastafel dengan kuat sampai berwarna putih. berusaha sebisa mungkin menahan diri dan berusaha mengembalikan akal sehatnya.

setelah merasa agak tenang, oaujun membasuh wajahnya, memandang bayangannya dalam cermin, satu tangannya mengepal bertumpu pada dinding sementara satunya menunjuk refleksinya sendiri.

"jangan sentuh dia" kata oaujun pada bayangannya "tahan dirimu, ini yang terbaik"

-end flashback-

ketika fiat dan oaujun sedang mengalami krisis di ruang persiapan. pluem yang sudah berada di area depan panggung utama sedang sibuk membuka bungkusan roti. belum sempat pluem mengigit roti di tangannya sebuah suara yang akhir akhir ini menjadi favoritnya terdengar menegur

"kak, katanya mau diet kok makan mulu"

pluem menghela nafas, berbalik dan menemukan rombongan adiknya berdiri dengan senyum lebar.

"aku belum makan dari pagi, ini yang pertama, beneran" pluem membela diri

"hmm, seengaknya beli sandwich yang ada sayurannya kak, jangan yang isinya gula semua kayak gitu" tegur chimon lagi

the kid shipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang