the kid ship

short story: what if ...

"kak"

"hmm"

"mon tanya boleh?"

"apa?"

"kalau antara chimon dan frank, siapa yang kakak pilih?"

"dalam situasi apa?"

"dead or live"

chimon memperhatikan pluem terdiam sebentar sebelum menjawab,

"frank"

chimon mengangguk paham mendengar keputusan pluem yang tanpa ragu

"tapi setelah itu, aku akan kembali padamu, meskipun mungkin tidak berakhir dengan baik. maaf"

chimon kembali mengangguk kan kepala "kenapa kakak minta maaf" katanya

"karena kakak selalu memikirkan kemungkinan terburuk"

"kalau begitu, chimon akan berusaha menemui kakak di tengah jalan, biar kakak tidak terlalu susah, setidaknya mungkin bisa berakhir hanya dengan luka luka"

pluem tersenyum "mari berharap hal seperti itu tidak pernah terjadi"

"begitu malah lebih bagus" sahut chimon setuju "jangan sampai terjadi"

pluem menyandarkan kepalanya pada bahu chimon, meraih satu tangan chimon dan menggenggamnya dengan kedua tangan.

"mon"

"hmm"

"kakak tidak akan pernah meninggalkanmu"

chimon menunduk untuk menatap pluem yang sedikit mendongak agar mata mereka bisa bertemu, tersenyum menganggukkan kepala

"love you, mon"

"love you too, kak"

🌈☀

"kak"

"ya?"

"kalau fiat benar benar membiarkan kak oaujun, kakak bagaimana?"

oaujun berpikir sebentar sebelum menjawab

"ya, tidak gimana gimana"

"kok gitu?"

"ya mau gimana lagi" kata oaujun "paling kakak cuma akan fokus ke kerjaan"

"gitu doang?"

oaujun memeluk fiat dari belakang dan meletakkan dagunya pada bahu fiat

"hmm, cuma itu. kemungkinan hidup kakak bakal monoton karena pasti kakak akan pakai mode otomatis"

"mode otomatis?"

"seperti robot, hanya bergerak sesuai perintah tanpa merasakan apapun sampai baterai habis"

"hmm"

"karena itu, fiat jangan pernah tinggalin kakak ya"

fiat mencibir sebelum memalingkan wajahnya yang memerah agar tidak terlihat oleh oaujun.

💃fin💃