loudest silent

2.4K 299 81
                                    

fiat mematikan hp nya begitu pulang dari rumah pluem kemarin, dia sedang tidak ingin berhubungan dengan dunia luar. fiat memilih untuk berbaring malas malasan di tempat tidurnya. entah kenapa dia merasa tidak ada tenaga untuk melakukan apapun. dadanya masih terasa sesak jika mengingat kejadian kemarin. semalam suhu tubuhnya naik sangat tinggi, untunglah sekarang hari minggu sehingga fiat bisa beristirahat dan tidak perlu meminta ijin tidak masuk kuliah. meskipun begitu, krist mengatakan jika sampai sore panas fiat tidak turun, maka fiat harus ke dokter.

fiat hanya ingin tidur. berharap jika kejadian yang di alaminya hanya sekedar mimpi.

🌈☀

pluem sedang duduk di sebuah restoran, sebenarnya dia enggan ikut saat ice memberitahunya mereka, para mantan hazer, perwakilan fakultas tingkat 4 dan juga anggota HM, mengadakan acara makan makan pembubaran panitia event yang sekaligus juga sebagai perayaan untuk kelulusan oaujun. namun akhirnya pluem memilih untuk datang dan memanfaatkannya untuk bertemu dengan seseorang.

pluem sengaja membuat janji bertemu untuk datang lebih awal sebelum acara dimulai agar tidak susah mencari alasan untuk berbicara berdua.

pluem memperhatikan layar hp miliknya yang lagi lagi menampilkan tanda ada panggilan masuk dengan nama chimon. sejak kemarin malam pluem sengaja tidak menjawab telfon dan hanya membaca semua pesan dari chimon tanpa membalasnya.

"kamu boleh menghajarku sesukamu"  

"duduk dulu kak" kata pluem mengacuhkan kalimat pertama yang keluar dari mulut oaujun begitu berdiri di depan pluem.

oaujun menarik kursi dan duduk di hadapan pluem, pluem bisa melihat ekspresi khawatir dalam wajah senior nya itu.

"bagaimana keadaan nya?"

pluem hanya menaikkan kedua alisnya sebagai reaksi dari pertanyaan oaujun

"fluke memberi tahuku kemarin. aku coba telfon pakai hp nya, tidak tersambung"

"hmm, sepertinya di matikan" balas pluem "tadi pagi mami kit telfon, katanya semalam fiat demam"

"shit!!" oaujun mengusap wajahnya

"kenapa?" tanya pluem singkat

"aku tidak tahu cara lain untuk membuatnya membenciku"

"kenapa?" ulang pluem "bukankah selama ini kakak sendiri yang memilih untuk mencoba, harusnya dari awal tidak usah"

"aku tahu"

"dia menyukai mu kak. kalau kakak berbalik sekarang, kakak melukai fiat" pluem menahan diri untuk tidak menggebrak meja

"aku tahu"

"lalu kenapa?!!" seru pluem tertahan

"kamu tahu kenapa pluem"

pluem menghela nafas "aku sangat berharap bisa menghajarmu tanpa berpikir dua kali"

"lakukan saja, aku tidak keberatan"

"tidak bisa" sahut pluem "karena seperti yang kakak katakan, aku tahu alasan kakak bersikap seperti itu"

"aku seharusnya tidak melakukannya"

"kita seharusnya tidak" kalimat pluem membuat oaujun tertawa sumbang.

oaujun sudah tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan. dia sudah bersikap egois dengan mencoba untuk bahagia, namun hasilnya dia malah melukai fiat saat sadar jika satu satunya orang yang tidak ingin dia sakiti adalah fiat. ironis.

"tidak salah memang jika dikatakan orang seperti ku mengalami masalah dalam kepalanya"

"mungkin kakak berpikir terlalu jauh" sela pluem "kupikir tidak ada salahnya. fiat itu kuat, dia bisa membantu mu, kakak tidak perlu khawatir"

the kid shipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang