"hmm"
pluem hanya berguman menanggapi cerita fiat. setelah kemarin seharian fiat mencari oaujun tanpa hasil akhirnya fiat memilih untuk mencari bantuan dengan bercerita pada geng ilmu politik mengenai masalah oaujun. siapa tahu mereka mempunyai ide yang tidak terpikirkan olehnya, tentu saja tanpa menyebut masalah penyakit oaujun, fiat hanya mengatakan sikap oaujun yang meskipun terlihat cuek tapi terbukti sebaliknya
"reaksi mu nggak berguna" sahut fiat
pluem hanya mengangkat bahu, dia lebih sibuk menyalin catatan dari ketiga temannya daripada simpati dengan fiat. dua hari tidak masuk benar benar siksaan tersendiri bagi kelangsungan nilai nya. kemarin dia bahkan harus mengikuti ujian bayangan susulan tiga mata kuliah sekaligus. bukan saat nya memikirkan masalah percintaan orang lain yang tidak penting.
"udah samperin aja" usul jo
"ngomong apa dong, nggak ada bukti" kata fiat "lagian susah banget nyari tuh orang sekarang, padahal dulu sering muncul tiba tiba"
"tinggal ngurus berkas administrasi doang sih ya dia" sahut ice "tungguin aja di gedung admin, kalau datang, hadang atau coba ke fak teknik, dia akrab sama fluke kan, kali aja meditasi di sana"
"nggak ah, anak teknik serem serem tampangnya" tolak fiat "pada tinggi tinggi semua juga"
"itu sih kamunya aja yang kurang tumbuh" sela pluem
"eh, sendiri nya cuma beberapa senti lebih tinggi gak usah ribut"
pluem membuat tanda peace tanpa melihat fiat dan kembali meneruskan kegiatannya.
"di tes aja gimana, pura pura kamu dalam masalah, di komik sering ada kan, kalau dia masih peduli pasti bakal langsung dateng" kata krit
"jangan" kata pluem tegas "nanti marah malah tambah runyam"
"iya juga sih. nggak etis juga mainin perasaan orang"
fiat menunjuk dirinya sendiri "terus aku nggak di anggep orang gitu, kalau dia bisa kenapa aku nggak boleh?"
"mau kamu main kotor gitu?" tanya ice "setahu ku kak oaujun itu meski sering kelihatan gak jelas kelakuan nya tapi aslinya rasa tanggung jawabnya besar, kalau dia sampai pakai cara serendah itu, artinya dia kepaksa"
"iya, kayak seseorang" sahut fiat
empat pasang mata melirik serentak ke arah pluem yang masih tidak peduli.
"pluem" kata fiat
"bahas masalah mu aja, nggak usah pindah subjek" sahut pluem tanpa menoleh
"pluem" kali ini ice yang bersuara
"brisik"
"pluem!" ulang jo sementara krit menendang kaki pluem
"apa sih?!"
pluem akhirnya mendongak, tapi ke empat temannya tidak ada yang memperhatikan, mereka melihat ke arah belakang pluem. sedikit curiga akhirnya perlahan pluem menoleh ke belakang, mencari tahu apa yang membuat mereka semua diam.
begitu berpaling, pluem bertatapan dengan chimon yang tersenyum ke arahnya.
"boleh bicara sebentar kak?" kata chimon sembari tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
the kid ship
Fanfiction⚠ trigger warning for mental illness issue ⚠ pluemon and junfiat story with frankdrake. pluem got new neighbour, and they have a kid who become his little brother classmate. when his best friend, fiat, got to know if the senior who always bothering...