⚠ warning for mental illness issue ⚠
🙈🙉🙊
fiat berjalan mondar mandir di depan pintu perpustakaan. sebagian dari dirinya ingin menghampiri oaujun dan menanyakan langsung kenapa dia berubah namun sebagian lagi menyuruhnya untuk berlari pulang ke rumah.
fiat teringat percakapannya dengan pluem saat mereka sibuk membantu mempersiapkan even sekolah minggu lalu.
"nggak ah" kata pluem "biasa aja tuh kayaknya"
"lain pluem, udah tiga hari aku latihan dance dengan kak oaujun tapi sikapnya agak aneh"
"aneh gimana?"
"dia seperti jaga jarak. meski tetap ramah dan sering senyum tapi..." fiat menghentikan kegiatannya. tiba tiba sadar dan menatap pluem "kayak kamu"
"hah?"
"iya, sekarang aku sadar kenapa. sifat kak oaujun mirip kamu kalau sama orang. kamu ramah, murah senyum tapi kesanmu susah di dekati"
pluem menghela nafas, sebenarnya dia sudah sadar dari dulu mengenai sikap kak oaujun. bukan hanya dia tapi seluruh kampus tahu. bukan tanpa alasan oaujun yang tidak pernah mmasang wajah garang dan meninggikan nada suaranya terpilih menjadi salah satu tim inti hazer.
"iya makanya aku bilang sama aja" pluem akhirnya memutuskan untuk terus terang pada fiat. sahabatnya itu jika terhadap masalah orang lain sangat peka tapi kalau sudah menyangkut dirinya sendiri, jangan harap
"sama gimana, jelas jelas beda"
"iya makanya, dengerin dulu. kak oaujun itu dari dulu sikapnya udah gitu, kalau ada yang beda paling sekarang dia pakai kacamata dan udah jarang senyum, nggak sesering dulu lah. kenapa kamu nggak nyadaf, soalnya justru sikap dia ke kamu dulu itu yang beda"
fiat menatap pluem dengan kening berkerut, tidak terlalu paham dengan jalan pikiran pluem
"gini ya. kenapa sampai pada satu kampus tahu kalau kak oaujun ngejar kamu itu karena sikapnya ke kamu beda. dia nggak pernah yang namanya menyapa orang duluan, nggak pernah ngajakin argumen nggak penting, nggak ada yang namanya itu ngrayu... "
"kata siapa, aku liat tiap hati kok, tiap pagi pasti kak oaujun muji cewek, dia juga sering tebar pesona, sok modus bantuin junior"
"coba inget inget deh, tiap kak oaujun muji cewek itu cewek nya yang nyapa duluan atau nggak?"
fiat memiringkan kepala mencoba mengingat. memang tiap kali pasti para junior yang selalu nenyapa dahulu, sapaan standar seperti 'pagi kak' sebelum oaujun tersenyum dan memuji penampilan mereka. stansar sih sebenernya, kalimat yang biasa di ucapkan buat basa basi, makanya fiat emosi, males banget dengernya, gak kreatif soalnya.
"tebar pesonanya kak oaujun yang bantuin junior itu, junior nya yang nanya duluan atau kak oaujun menawarkan diri langsung?"
fiat kembali mengerutkan kening. dia ingat pernah sekali melihat ada temannya yang kesusahan mengerjakan tugas dan oaujun hanya memberi semangat sekadarnya tanpa menawarkan bantuan. kalau di ingat ingat lagi, oaujun bahkan tidak pernah menawarkam bantuan di luar tanggung jawabnya sebagai senior.
"sekarang pikirin sikap oaujun yang bikin kamu sebel, sama apa kebalikannya?"
pluem memperhatikan perubahan raut wajah fiat, tanpa fiat menjawa pun, dia sudah tahu jawabannya. pluem menepuk bahu fiat.
"kan, makanya buat kami kak oaujun biasa aja nggak berubah, karena dari dulu emang gitu" lanjut pluem "palingan cuma agak heran kalau pas ketemu kamu tapi dia nya kalem kalem aja gak bikin heboh"
KAMU SEDANG MEMBACA
the kid ship
Fanfic⚠ trigger warning for mental illness issue ⚠ pluemon and junfiat story with frankdrake. pluem got new neighbour, and they have a kid who become his little brother classmate. when his best friend, fiat, got to know if the senior who always bothering...