glimpse of hope

3.6K 394 87
                                    

“selesai” ice membanting bukunya di meja “akhirnya beres juga tugas ini, kalau begini kan kita bisa sedikit santai ikut event lusa”

“aku lapar, ada yang mau nitip?” tanya krit berdiri sembari membereskan tas

“aku, roti ya sama minum” jawab jo

“aku juga” kata ice “pluem?”

pluem masih memperhatikan layar laptopnya

“pluem, nitip gak?” tanya krit lagi

ketiga teman pluem saling memandang saat masih juga tidak ada jawaban dari yang bersangkutan.

“hoi pluem!!!” teriak ice

“sial, apa?” seru pluem terkejut mendengar suara ice tepat di telinganya “ngapain teriak teriak sih?!”

“yah, sendirinya di tanya gak jawab” jo tertawa melihat reaksi pluem

“apa?!”

“nitip, kagak?” ulang krit

“iya, terserah lah”

“apa coba?” sela ice sementara jo hanya diam memperhatikan

“ah, udahlah, aku pergi dulu” krit berlalu meninggalkan pluem yang masih menatap binggung ice dan jo

“mikir apa? dari tadi pagi kayaknya nggak konsen gitu?” tanya ice

“bukan apa-apa” pluem menutup laptop nya dan memasukkan buku dan alat tulis ke dalam tas.

ice, krit dan jo merupakan teman sekelas pluem, mereka berempat sudah berteman sejak awal masuk kuliah. selain fiat biasanya pluem sering pergi main dengan mereka bertiga.

jumlah teman pluem memang bisa di hitung dengan jari, meski terkenal ramah namun pluem memberi kesan agak susah didekati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jumlah teman pluem memang bisa di hitung dengan jari, meski terkenal ramah namun pluem memberi kesan agak susah didekati. dulu dia sempat di ajak untuk bergabung dengan tim hazer karena caranya membawa diri, namun pluem menolak karena dia tidak ingin repot, yang malah berimbas dia menjadi salah satu wakil jurusan bersama ice untuk mewakili kampusnya.

“tadinya aku ragu mau memintamu, soalnya kak mike sudah mengincarmu menjadi penerus head hazer, tapi berhubung kamu menolak, jadi sekarang kamu jadi wakil jurusan bersama ice ya, lagipula nilaimu kan yang paling tinggi” kata plustor, ketua angkatan mereka yang dengan seenaknya memutuskan, pluem bahkan tidak mendapat kesempatan untuk menjawab.

“oh iya” kata jo “kao mencarimu dari kemarin, aku lupa”

“katakan saja tidak tahu kalau dia datang lagi” kata pluem menelungkupkan badannya ke meja “sudah seminggu aku lari darinya dan march” ice dan jo hanya tertawa mendengar keluhan pluem.

kao dan march adalah teman sma pluem, mulai lusa selama beberapa hari ke depan ada event kampus yang melibatkan beberapa kegiatan. march merupakan ketua klub bulutangkis, dia berusaha merekrut pluem lagi agar bisa memenangkan kejuaraan antar kampus minggu depan sementara kao merupakan leader band yang juga berusaha meminta bantuan pluem karena basist mereka cidera lengannya saat mengikuti partandingan basket minggu lalu.

the kid shipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang