frank mengurungkan niatnya untuk turun saat melihat new berdiri di bawah tangga dengan telfon di tangan dan ekspresi serius. di dapannya tay duduk memperhatikan dengan wajah yang tidak bisa dikatakan tenang.
"oke, thanks sing" new mengakhiri pembicaraan dengan singto"bagaimana? pluem nggak ada masalah kan?"
new tersenyum menggelengkan kepala "nggak, kata singto dia cuma sakit perut kemarin, dan hari ini dia ikut lomba band dengan teman teman nya"
"oh, syukur deh. anak itu kalau ada apa apa nggak pernah bilang soalnya. untung fiat selalu laporan ke singto, jadi kalau ada apa apa kita tahu" kata tay lega
"tay, kata singto, dia dan kit sedang usaha agar tidak perlu sering berpergian lagi, mereka mau fiat balik ke rumah setelah lulus"
"hmm, bagus lah, kalau mereka bisa sering di rumah, kasian fiat di tinggal pergi terus sejak kecil"
"kata kit sih sebenarnya mau di ajak, tapi fiat waktu kecil sering sakit kalau berpergian jauh. setelah besar kan harus sekolah, makanya di tinggal"
"hmm, terus?"
"oiya jadi lupa kan, malah ngomongin fiat. ya tadi, kit sama singto mau fiat balik ke rumah. kamu bilang pluem ya, biar pulang juga"
"aku nggak yakin dia mau, hin" kata tay. jika sedang berdua tay selalu memanggil new dengan hin.
"ya gimana lah, bujuk pluem, kasih mobil, ajakin main badminton tiap hari atau apa gitu"
salah satu cara tay mendekati pluem memang dengan main badminton. satu satu nya olahraga yang dengan sukarela akan pluem lakukan tanpa perlu di bujuk terlebih dahulu.
"ya, kan kamu tahu sendiri dia kayak apa, keras kepala kayak kamu. meski nurut kalau masalah lain, tapi kalau tentang satu itu susah dibilangin"
"kalau fiat balik rumah kan nggak ada yang ngawasin pluem tay, aku nggak mau dia kenapa kenapa lagi kayak dulu. kalau dia di rumah kan kita bisa awasin, ada frank juga"
"tapi dia udah nggak papa kayaknya, tee juga bilang udah agak baik kan?"
"tetap aja aku nggak tenang tay. bukan masalah itu aja, pluem itu benar benar nggak pernah cerita apa apa, dulu juga pernah kan dia cedera lutut nggak bilang gara gara over latihan, untung fiat sadar"
pluem memang pernah cedera karena terlalu over latihan badminton tetapi tidak mengatakannya pada siapapun. saat fiat sadar kondisi pluem dan mengancamnya untuk melapor ke tay dan new, baru pluem mau ke rumah sakit dan menemui dokter puimek.
puimek menyuruhnya untuk berhenti bermain selama setahun. karena itulah pluem masuk grub band sebagai pengisi waktu off nya di klub badminton. dan sekarang ketika larangan bermainnya sudah di cabut, pluem terpaksa tetap aktif di kedua klubnya.
"iya iya, nanti coba deh aku ngomong pelan pelan sama pluem"
frank berjalan mundur, membuka pintu kamarnya perlahan dan sengaja kembali menutupnya dengan keras sebelum membuat suara seribut mungkin turun ke bawah
"frank, jangan di banting gitu kalau nutup pintu, ntar rusak" tegur new
frank memamerkan senyumnya, menghampiri tay yang melambai ke arahnya
"sini, sama dad" tay menarik kursi di sebelahnya "ada apa di sekolah, cerita sini"
"ada anak baru di sekolah, namanya drake. udah seminggu ini dia masuk, orangnya seru, nggak bisa diem..."
frank menceritakan apa yang di alaminya di sekolah pada tay dan new yang sesekali menanggapinya. malam harinya, frank mendapat pesan dari pluem.
"kakak nggak papa, cuma kebanyakan makan, dan band kakak menang. minggu depan kakak pulang, kakak ingin tahu yang namanya drake yang kamu ceritain terus sejak kemarin"
KAMU SEDANG MEMBACA
the kid ship
Fanfiction⚠ trigger warning for mental illness issue ⚠ pluemon and junfiat story with frankdrake. pluem got new neighbour, and they have a kid who become his little brother classmate. when his best friend, fiat, got to know if the senior who always bothering...