short story: peraya family

2.4K 275 21
                                    

"nggak, nggak boleh" kata krist

"mama"

"lulus dulu, baru mama bolehin fiat pacaran"

"kak oaujun kan udah lulus ma"

"kamunya kan belum" krist ganti menunjuk oaujun "kamu, cari kerja, rumah, uang, kalau sudah sukses baru ke sini lagi"

"papa" fiat meminta bantuan singto yang hanya duduk diam memperhatikan

"ya, mama mu benar sih"

oaujun hanya diam memperhatikan ketiga orang yang ribut di depannya. sudah lama oaujun tidak merasakan susana seperti ini, dia hampir lupa dan melihat sendiri dengan matanya, membuat oaujun tersadar jika dia sebenarnya sangat merindukan suasana keluarga.

oaujun tertawa pelan untuk menutupi perasaannya. sudut matanya sudah terasa panas.

"kenapa tertawa?" krist mengalihkan perhatiannya pada oaujun

"tidak apa apa, maaf" sahut oaujun mengusap matanya, membuat fiat menghampiri oaujun dan duduk di sebelahnya "kalian lucu"

"apanya yang lucu kak" kata fiat

"sekarang kakak paham kenapa fiat seperti fiat" lanjut oaujun "fiat punya orang tua yang hebat"

"mau memuji juga mama nggak bakal semudah itu ngijinin" sela krist

oaujun kembali tertawa "saya tidak bermaksut seperti itu..."

"biasa saja, tidak usah terlalu formal" potong singto "kamu ikut makan di sini ya, sudah hampir jam makan malam"

"baik"

krist berbalik untuk menyiapkan makan setelah bertukar pandang dengan singto

"fiat, bantu mama sini"

"fiat kan nggak bisa masak ma"

"udah sini, buruan"

"tapi..."

"fiat, bantu mama gih, papa mau bicara sebentar sama oaujun" singto menepuk bahu fiat

singto duduk di depan oaujun begitu fiat berdiri dan meninggalkan mereka berdua

"nak oaujun serius sama fiat?"

"iya"

"kapan wisudanya? nanti biar papa sama mama kit datang"

singto sudah mengetahui riwayat tentang oaujun sejak lama. singto tidak keberatan fiat dekat dengan oaujun karena pada dasarnya oaujun anak yang baik, hanya saja yang membuat singto tidak yakin adalah kondisi oaujun.

selama ini fiat menghabiskan waktunya bersama pluem. singto tidak ingin seumur hidupnya fiat selalu terbebani dengan masalah orang lain. namun saat memperhatikan sikap fiat yang selalu membicarakan oaujun sejak tahun pertama, singto tidak bisa melakukan apapun. dia sudah bisa menduga jika fiat tertarik pada oaujun salah satunya justru karena kondisi oaujun yang tidak jauh berbeda dengan pluem.

dibandingkan dengan efek negatif yang disebabkan pluem, justru ini lah yang selalu dikhawatirkan singto akan terjadi. terlalu lama bersama pluem membuat sifat fiat cenderung tertarik pada hal hal yang menyusahkan. fiat tidak akan menoleh pada seseorang yang biasa biasa saja.

"anggap saja kami orang tua mu" singto menepuk bahu oaujun "tapi tidak mudah untuk mengambil hati kit, kamu harus berjuang ekstra jika benar benar ingin bersama fiat"

"iya, terima kasih" bisik oaujun pelan

singto seolah melihat dirinya sendiri pada oaujun, dia juga sudah kehilangan orang tua di usia yang cukup muda, karena itu singto memberi sedikit kelonggaran. singto tahu oaujun tipe pekerja keras dan melihat cara oaujun memandang fiat, singto yakin fiat berada di tangan yang tepat.

the kid shipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang