unforgotten story

3.1K 348 111
                                    

⚠ trigger warning for self harm mental illness issue ⚠

🙊🙉🙈

pluem mendapati adiknya, frank berdiri di tengah ruangan yang luas, sendirian dan berusia tidak lebih dari 5 tahun. tidak jauh dari frank berdiri, pluem menyadari ada sebuah genangan air yang semakin lama semakin melebar dan menuju ke arah frank.

pluem mendengar sebuah suara yang tidak asing baginya, berteriak mengatakan pada frank untuk berbalik, tapi adiknya hanya diam memperhatikan genangan yang bertambah cepat menuju ke arahnya.

pluem berlari dan memeluk frank bersamaan dengan datangnya air, hanya saja air itu tidak terasa dingin, melainkan hangat. pluem memperhatikan air yang sekarang sudah mengelilingi mereka.

kembali dia mendengar suara yang didengarnya memperingatkan frank. kali ini suara itu terdengar pelan dan menyebut namanya. pluem masih memperhatikan air disekelilingnya yang perlahan berubah warna menjadi merah ketika suara itu berkata...

'... bukan salahmu ... '

pluem membuka mata, nafasnya memburu. mimpi yang sudah berkali kali hadir kembali menyapanya tanpa bosan. pluem melirik kalender di mejanya, hari ini tepat menjadikannya 5 tahun bersahabat dengan mimpi buruk. usahanya untuk berlari menjauh tampaknya sia sia.

"pluem, sudah bangun?" tanya fiat yang baru keluar dari kamar mandi "mau sarapan bareng?"

pluem mengusap wajahnya kemudian menggeleng.

"mau kubungkusin?"

pluem kembali menggelengkan kepala

"ooookay, kalau begitu aku keluar dulu ya"

pluem melambaikan tangan sebagai ganti jawaban. hampir setahun dia mengenal fiat, kebetulan mereka masuk asrama di hari yang sama dan ternyata orang tua mereka merupakan teman lama.

hari ini merupakan hari yang paling tidak disukainya, hari ulang tahunnya. ketidaksukaannya bukan tanpa alasan, namun pluem enggan membahasnya, kedua orang tuanya tidak mengatakan apapun dan hanya menuruti kemauan pluem untuk tidak menganggap spesial hari ini.

mereka tidak punya pilihan lain selain mengikuti permintaan pluem.

meski begitu, semalam, new, ibunya mengatakan jika mereka akan menjenguk pluem. sebentar lagi frank akan masuk sekolah, maka mereka tidak akan bisa terlalu sering mengunjunggi pluem, karena frank tidak mungkin di tinggal sendiri.

pluem menyadari sebuah perasaan yang familiar perlahan menyelimutinya. meski sering merasakannya, namun ada saat saat tertentu dimana perasaan itu menjadi sangat kuat dan membuat pluem kesulitan mengatasinya. hari ini merupakan hari dimana hal itu terjadi.

di kamar itu hanya ada pluem yang belum bergerak sedikitpun dari saat dia membuka mata, hari masih pagi, hanya terdengar suara burung berkicau dari luar dan suara detik jarum jam yang berada di kamarnya. sunyi.

namun tidak demikian di dalam kepala pluem. berbagai suara bisikan terdengar saling bersahutan, beradu argumen, berteriak dan masih banyak lagi. pluem memejamkan matanya dan berbisik pelan

"berhenti... kumohon..." dan seperti yang sudah sering terjadi, tidak ada yang berubah. "just stop"

pluem menghela nafas, merasa kesal sekaligus lelah. pluem merasa lelah dengan semua perasaannya, pikirannya, semuanya. dia hanya ingin berhenti. berhenti merasakan, berhenti berpikir, berhenti melawan, berhenti segalanya.

terdengar cukup menyenangkan.

"pluem" fiat melambaikan tangannya di depan mata pluem, keningnya berkerut.

the kid shipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang