⚠ warning for mental illness issue ⚠
🙊🙉🙈
fiat berdecak saat lagi lagi panggilan nya hanya tersambung dengan pesan suara milik pluem. dia tahu kelas pluem sudah selesai sejak tengah hari, biasanya pluem akan berada di perpustakaan mengerjakan proposal penelitiannya untuk tugas akhir.
fiat melihat jam tangan di lengannya, lima menit lagi kelasnya akan selesai, dan sudah dari setengah jam yang lalu fiat menangkap sosok dengan almamater merah yang selama seminggu ini menghindarinya berdiri menunggu di depan kelas.
"kamu bisa fiat" fiat menyemangati dirinya sendiri, bersamaan dia menghembuskan nafas akhirnya bell tanda kelas usai berbunyi.
"fiat" sapa oaujun begitu fiat keluar dari kelas "bisa bicara sebentar"
fiat mengerutkan kening. tidak ada senyum di wajah oaujun, tidak ada nada jahil dalam suaranya, dan tidak terdengar kata 'dek' di depan namanya.
fiat menelan ludah sebelum mengangguk dan berjalan mengikuti oaujun. mereka duduk di sebuah kursi di bawah pohon yang agak jauh dari keramaian.
"ini, ku kembalikan" oaujun mengulurkan tangannya "maaf, seharusnya sudah kulakukan dari dulu"
fiat memandang gear miliknya yang kini tergeletak di meja, gear yang dulu selalu di bawanya namun sempat terlupakan beberapa tahun terakhir. tersenyum miris, kalau saja papa dan mama nya tahu dia sempat melupakan gear nya, entah apa yang akan mereka katakan.
"itu hanya simbol kan, yang terpenting bukan bendanya tapi arti yang di lambangkannya"
kalimat pluem terlintas dalam kepala fiat, membuat fiat mau tidak mau mengakui cara pikir sahabatnya yang logis dan realitis itu.
"nggak papa kak" ucap fiat pelan sembari meraih gear
selama beberapa saat mereka hanya diam. tidak seperti biasanya, kali ini entah kenapa fiat tidak berani mengangkat wajahnya menatap oaujun, dia hanya menunduk sembari menggenggam gear miliknya
"kamu mau mendengar sebuah cerita?"
"eh??" tanya fiat
oaujun tersenyum memandang fiat, menghela nafas, mempersiapkan dirinya sebelum mulai bercerita ...
ada seorang anak, kedua orangtuanya audah meninggal karena kecelakaan saat dia kecil sehingga anak itu tinggal bersama pamannya. awalnya semua berjalan normal, tapi ketika si anak masuk smp, perusahaan pamannya bangkrut karena di tipu oleh temannya.
sejak saat itu sikap paman ini mulai berubah. dia menjadi pemarah. keadaan menjadi semakin buruk saat paman itu mendapati bahwa teman yang menipunya ternyata mencatut namanya sebagai penjamin hutang. masalah demi masalah terus berdatangan yang akhirnya membuat paman itu melarikan diri pada obat dan minuman.
fiat menatap oaujun tidak percaya, dia tidak pernah menyangka jika oaujun yang selama ini terlihat santai dan selalu ceria ternyata menyimpan sebuah cerita. oaujun menghembuskan nafas, berusaha agar suaranya tetap stabil.
keseharian yang dilakukan oleh paman jika dalam kondisi sadar adalah menasehati si anak agar jangan percaya pada siapapun, jika setengah sadar, si paman akan meceracau mengenai jaman kejayaannya yang dilanjutkan dengan nasib buruk nya. tentu saja si anak tidak luput diikutsertakan di dalamnya, awalnya hanya masalah kecil, mengenai anak itu harus bersyukur si paman masih tetap merawatnya, namun lama kelamaan berganti dengan menimpakan kesalahan pada so anak. dan entah sejak kapan, hanya cacian dan makian yang diterima anak itu.
merasa hutang budi, anak itu hanya diam dan menerima semua perlakuan pamannya. berniat untuk membantu kondisi mereka, anak itu mulai mencari kerja part time, usia nya 13 tahun, belum banyak yang bisa dia lakukan. syukurlah, pemilik sebuah toko musik yang mengetahui anak dan paman itu mau menerimanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the kid ship
Fanfiction⚠ trigger warning for mental illness issue ⚠ pluemon and junfiat story with frankdrake. pluem got new neighbour, and they have a kid who become his little brother classmate. when his best friend, fiat, got to know if the senior who always bothering...