fiat membuka pintu mobil dan turun, menatap rumah yang berada di depannya dengan binggung sebelum berpaling ke arah oaujun yang sudah berdiri di sebelahnya.
"ini rumah siapa kak?" tanya fiatkemarin oaujun mengatakan hendak mengajak fiat ke suatu tempat, dan pagi tadi oaujun sudah menjemputnya tanpa mau mengatakan dengan pasti kemana tujuan mereka.
"masuk yuk" ajak oaujun mengeluarkan kunci dari sakunya dan berjalan mendahului fiat
fiat semakin mengerutkan kening saat mereka memasuki rumah yang ternyata masih kosong. tidak ada perabotan apapun meski kondisi lantainya bersih, tanda bahwa rumah itu bukan rumah kosong yang terlantar melainkan sebuah rumah yang baru saja jadi. bahkan fiat masih bisa mencium bau cat dari dindingnya.
"kak, boleh apa main masuk gini?"
"boleh, kakak udah ijin ke yang punya kok"
"siapa?"
oaujun menunjuk dirinya sendiri, membuat fiat semakin tidak paham. meski sudah lumayan lama mereka bersama, dan fiat juga sudah terbiasa dengan sikap oaujun yang kadang tidak jelas, tapi tetap saja fiat masih sering kesulitan memahami orang yang entah sejak kapan menjadi sosok yang paling berarti baginya itu.
"ini rumah kakak" kata oaujun singkat
"hah?!!"
"nggak percaya, ada surat surat nya"
"kakak beli rumah?!!"
"bikin, kakak bangun ini" lanjut oaujun "desainnya yang buat paman tul sih, tapi ide nya dari kakak"
"kok bisa?"
"iya, ingat terakhir kita check up sama dokter tee? waktu itu fiat keluar duluan kan soalnya dapat telfon dari dosen, kakak ngobrol masalah ini sama dokter tee, terus sama dokter tee di rekomendasiin buat konsul ke paman tul, teman nya paman tae yang arsitek"
"bentar bentar kak" kata fiat "buat apa kakak bikin rumah? kos an kakak gimana, lagian ini agak jauh dari kantor kakak di banding kos an kakak meski kakak pakai mobil juga"
"tapi lebih dekat ke tempat kerja fiat kan?"
"ya iya sih, tapi kan nggak ngaruh juga, apa hubungannya sama fiat?"
"ya, kalau fiat mau tinggal di sini sih, ada hubungannya"
"hah?"
oaujun meraih tangan fiat sebelum meneruskan kalimatnya
"memang nggak sebesar dan sebagus rumah fiat, tapi dari dulu kakak memang ingin punya rumah yang seperti ini, kebetulan fiat keterima kerja di dekat sini, dan daripada fiat harus kos dan ribut dulu sama mama kit, jadi, kenapa nggak?"
fiat masih menatap oaujun, tidak yakin dengan apa yang baru saja di dengarnya.
"kakak udah nanya sama papa dan mama, mereka sudah bilang boleh kalau fiat mau. fiat mau kan tinggal sama kakak di sini?"
"....."
"sebenarnya, ada alasan lain sih, kantor kakak menawari kakak untuk melanjutkan kuliah s2. dan kakak pikir kakak mau ambil tawaran itu, tapi kalau harus kuliah dan kerja, kakak nggak bakal punya waktu lagi buat fiat. bisa makin susah buat kakak untuk ketemu fiat, apalagi fiat juga sudah mulai kerja. makanya, kakak pikir kalau kita tinggal bareng masalah itu bisa di atasi, karena tiap hari kita bisa ketemu"
"....."
"kalau fiat mau, habis ini kita cari furniture buat isi rumah ini, fiat yang pilih, soalnya kakak nggak bisa milih sih, yang kayak gitu buat kakak mah sama aja, gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
the kid ship
Fanfiction⚠ trigger warning for mental illness issue ⚠ pluemon and junfiat story with frankdrake. pluem got new neighbour, and they have a kid who become his little brother classmate. when his best friend, fiat, got to know if the senior who always bothering...