the kid ship

short story: madness mind

it's not you, it's me

kalimat itu terdengar sangat pasaran dan basa basi sekali. namun kenyataannya itulah yang terjadi pada pluem dan oaujun sekarang.

demi fiat atau demi chimon, hanyalah alasan yang mereka gunakan untuk menutupi kelemahan dan ketakutan mereka sendiri.

oaujun takut untuk kehilangan. setelah sekian lama dia memimpikan saat di mana dia bisa kembali berdiri, dia takut jika tempat dia berpijak hilang tiba tiba karena masa lalunya.

sebelum itu terjadi, oaujun memilih untuk turun secara sukarela, setidaknya dia yang memutuskan sendiri, dia sendiri yang melepaskannya, bukan diambil paksa darinya. oaujun tidak yakin bisa bertahan jika fiat direnggut darinya. dengan melepaskan fiat, oaujun mengurangi rasa sakit nya dengan sadar, setidaknya dia bisa mempersiapkan diri.

egois. memang. oaujun sadar dia melindungi dirinya sendiri dengan mengorbankan fiat. jauh di dalam hati oaujun, oaujun selalu takut untuk mempercayai orang lain, karena kepercayaan bisa menghasilkan luka yang sangat dalam jika berada di tangan yang salah.

orang akan mengatakan dia munafik, mengatakan menyukai fiat tetapi lebih memilih kepentingannya sendiri. oaujun melihat sendiri apa yang terjadi pada pamannya, oaujun belum siap untuk mengambil resiko yang sama, dia tidak ingin berakhir seperti pamannya.

karena itu dia memilih cara paling aman, karena dia tahu, jika dia terjatuh dalam lubang yang sama, dia tidak akan bisa bertahan. oaujun bukan seorang pemberani, dia penakut.

pluem takut lupa.

pluem sadar sejak dulu bahwa pada dasarnya dia sangat egois, dia selalu mengutamakan hal yang penting baginya dan akan mengorbankan yang lainnya tanpa ragu. apapun itu.

pluem belajar jika sikapnya bisa sangat berbahaya, karena ada kalanya seseorang harus rela bersikap sebaliknya, dan pluem sadar dia tidak bisa. dia akan selalu memilih hal hal yang berharga baginya.

pluem menutup hatinya, membiarkan pemikiran logis nya mengambil alih agar tidak lagi mengulang kesalahan yang sama. karena keputusan yang dibuat berdasarkan alasan subjektif bisa berakibat sangat fatal. beban yang di dapat dari sebuah keputusan, terlebih jika menyangkut perihal orang lain tidaklah ringan.

selama ini pluem membatasi diri agar tidak terlalu terikat dengan orang lain, sehingga pandangan objektifnya tidak tertutup dan bisa menahan sikap egoisnya. namun kehadiran chimon membuatnya kembali menjadi egois dan melupakan jika dia masih harus menanggung kesalahan yang pernah diperbuatnya.

pluem tahu suatu saat dia harus melepaskan rantai yang mengikatnya pada masa lalu dan melanjutkan hidupnya, tapi dia belum memiliki kekuatan untuk itu, dia terlalu lemah untuk melangkah ke depan dengan membawa beban bersamanya.

bersama chimon membuatnya ingin mengutamakan kepentingannya sendiri, memaksanya untuk kembali menghidupkan waktunya yang sempat terhenti. namun itu juga berarti, pluem harus berani berdamai dengan dirinya sendiri. hal yang sudah lama dia hindari.

pluem bukan seorang yang kuat, dia lemah dalam mengambil keputusan jika menyangkut dirinya sendiri. karena itu pluem memilih jalan termudah. jika bersama chimon membuatnya harus menghadapi dirinya sendiri, maka pluem memilih untuk menghindar. pengecut, memang, dia tahu, tapi untuk berdamai dengan kesalahannya, di luar dugaan dibutuhkan kekuatan yang cukup besar untuk berjuang.

pluem belum memilikinya. dia pernah mencobanya sekali, namun gagal. dan pluem belum siap untuk kembali gagal. karena untuk gagal pun masih diperlukan keberanian dan kekuatan yang tidak sedikit.

💃finish💃