Happy reading 👣😊😊Setelah menginap dirumah ayah bunda,kami langsung menuju tempat yang menjadi tujuan terakhir kami.
Villa pedesaan
Untuk menuju ke villa tersebut kami membutuhkan waktu sekitar 1 jam lebih.
Sesampai ditempat tersebut kami langsung disambut oleh udara pedesaan yang sangat sejuk dan bersih dari polusi.
"mas zamzam?" tanya seorang wanita paruh baya kepada mas azam.
"mbokk,,, ini mbokk sulastri toh" ucap mas azam riang.
"ya gusti,,, nduk,,, nduk,, ternyata kau sudah besar rupanya" ucap wanita yang dipanggil mbak sulastri ini.
"nggih mbok" ucap mas azam.
"mbok,, perkenalkan ini Naira istriku mbok" ucapnya memperkenalkan aku dengan mbok sulastri.
Akupun tangsung menjabat dan mencium punggung tangannya ta'dzim.
"panggil Ra aja mbok" ucapku seraya memperbaiki posisi niqobku.
"ohyaa,,, mari nduk masuk dulu,, mbok udah masakin makanan kesukaan mas zamzam, mbok harap nak naira juga suka" ucapnya lembut.
Kubalas dengan anggukan ta'dzim.
Kutatap mas azam,,ada kilatan kebahagiaan dimata itu,, mungkin mas azam sangat rindu dengan masakan mbok sulastri ini.
"terima kasih mbok" ucap mas azam tulus.
Kami langsung menuju ruang makan, sedangkan barang-barang yang kami bawa kami letakkan di ruang tamu.
Kulihat hidangan sudah tertata rapi diatas meja makan, meja yang kapasitasnya bisa menampung 7 orang.
"mbok,, ayok kita sama-sama makan disini" ucapku mengajak mbok sulastri.
"makasih non,, tapi saya biasa sarapan di belakang" ucap mbok sulastri.
"oh iya kalau begitu" ucapku akhirnya.
Aku langsung menyendokkan nasi kedalam piring mas azam.
"syukron sayang" ucap mas azam tersenyum kearahku.
"afwan mas" jawabku balas tersenyum kepadanya.
Biarpun aku mengenakan niqob tapi aku yakin mas azam bisa melihat senyuman diwajahku melalui mata.
setelah menghabiskan makanan kami langsung menuju air terjun yang letaknya gak jauh dari villa ini.
"mas airnya dingin banget ya" ucapku ketika tanganku bersentuhan dengan air.
"iya sayang,,,dulu mas sering banget mabdi disini" ucap mas azam sambil mengingat kembali masa kecilnya.
"tetaplah bersama naira apapun yang terjadi mas, tetaplah jadi seorang dimana tempat adek pulang" ucapku sungguh.
"iya mas janji akan selalu menjadi tempat adek kembali" jawab mas azam.
Kupeluk suami tercintaku, kekasih halalku dibawah ricikan suara air terjun yang berjatuhan dan mengalir.
Tbc,,,,
Ayo guys,,, halalin dulu baru pacarin pasti lebih indah dari yang kita bayangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN UNTIL JANNAH (SELESAI✅)
Teen FictionSebuah skenario kehidupan yang tidak pernah ternalar oleh otak manusia. Syukur, sabar dan ikhlas menjadi landasan utama mencapai kebahagiaan yang hakiki. Kisah ini, adalah cerminan dari perjuangan sang gadis penyembara hidup yang menyertakan Allah d...