Extra Part

12.7K 213 9
                                    

       setahun sudah Gus Zamzam dan Naira tinggal di area pesantren Daarul Muttaqin. semua yang berhubungan dengan Malaysia dan Kairo sudah mereka tinggalkan, begitupun dengan bisnis yang sempat Naira jalani di negeri Jiran,semuanya sudah Naira alihkan ke cik Jiran. mereka sudah berniat akan mengembangkan pondok pesantren Daarul muttaqin. kini, kualitas santri Daarul muttaqin semakin melonjat naik. buktinya dari setiap kompetisi yang mereka ikuti, misalnya lomba menulis cerpen islami,pramuka,duta baca,lari marathon,membaca puisi, pidato tiga bahasa (Inggris, Jepang dan Indonesia) dan masih banyak lagi prestasi-prestasi lainnya yang sudah mereka raih. Dan semua itu tak pernah lepas dari bimbingan para ustadz,ustadzah dan yang paling berpengaruh adalah peran Gus Zamzam dan Naira.   

     Naira menghampiri Gus Zamzam yang sedang mengoreksi tugas insya' para ustadz dan ustadzah. Naira mengelus perut buncitnya lembut.Sekarang usia kehamilannya memasuki bulan ke delapan, setiap malam sebelum tidur Gus Zamzam selalu membacakan surah Yusuf dan muhammad untuk si calon bayi.

" Mas... Apa sebaiknya kita USG saja?  Adek penasaran banget sama jenis kelamin bayi kita" Ujar Naira sambil mengelus perut buncitnya.
Gus Zamzam menatap Naira teduh.. Dia sangat paham dengan sifat istrinya ini. Tapi,  kalau masalah yang satu ini Gus Zamzam harus egois. Dan Naira bukan hanya kali ini saja dia meminta di USG, tapi sudah sering kali. Dan sesering kali itu pula Gus Zamzam tidak mengiakan permintaan Naira.

"Naira... " Naira tertunduk lesu mendengar panggilan Gus Zamzam. Dia sangat paham,  kalau suami sudah memanggil langsung dengan namanya, berarti permintaannya sudah jelas tidak akan di turuti.

" Ya.. Ad..ek..  Pa.. Ham.. " Ucap Naira terbata-bata karena tangisanya.
Gus Zamzam mengelus rambut Naira lembut. Naira menghapus air matanya dan memeluk Gus Zamzam erat.

"Apapun jenis kelamin bayi kita esok, itu adalah titipan allah yang terbaik untuk kita" Ucap Gus Zamzam seraya membalas rengkuhan Naira.

Naira hanya mengganggukkan kepalanya tanya mengerti. Dia sadar,  akhir-akhir ini dia mudah sekali menangis. Padahal,  biasanya dia tidak seperti ini.

Apa ini bawaan ibu hamil ya??  Hormon kehamilan, kah?...

TEMAN UNTIL JANNAH (SELESAI✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang