Happy Reading,,,Iin? Ya Nur huryun in. Satu nama yang membuatku penasaran dengan si empunya nama, penasan akan keadaannya sekarang ini.
"Mi.. Iin dimana kok gak pernah keliatan" Tanyaku pada ummi penasaran.
Ummi menatapku sendu.kok tatapan sendu? Apa sebenarnya yang terjadi dengan Iin?.
"Mi? Iin dimana? " Tanyaku sekali lagi.
"ayo ikut ummi sayang" Ucap ummi merangkul bahuku lembut.
Aku yang sudah penasaran level akut langsung saja mengikuti langkah ummi tanpa bertanya apapun.
......MAKAM....
Makam? Kuburan? Batu nisan? Kenapa ummi membawa ku kesini?.
"Kenapa kita kesini mi? " Tanyaku penasaran.
Tapi nihil,bukan jawaban yang ku dapatkan melainkan langkah kaki ummi yang menuju sebuah gundukan tanah merah yang masih basah.
NUR HURYUN IN
BINTI
HARDOJOAku lagi gak sedang bermimpi, kan? Jikalau ini mimpi,aku ingin cepat-cepat bangun dari mimpi buruk ini.
Aku mencubit pipiku dengan keras berkali-kali. Sakit!!.
Ini gak mungkin, gak mungkin Iin secepat ini meninggalkan ku.
Yaallah kenapa harus dia? Kenapa harus orang-orang terdekatku yang kau panggil? Ayah, Iin! Kenapa bukan aku?.
Ku terduduk lemah didepan gundukan tanah merah,ummi mengusap punggungku lembut.
"Ummi...ken..apa gak ada ya..ng kab..ari Naira? " Tanyaku dengan suara tercekat.
"Nanti Ummi cerita kan nduk, jangan tampakkan kesedihan mu didepan makam Iin" Ucap beliau lembut.
Aku hanya mengangguk ta'dzim mengiyakan perkataan ummi.
Do'a- do'a ku panjatakan untuk dia yang ada dibalik gundukan tanah, rasa penyesalan menyelimuti ku.
"Ayo nduk" Ajak ummi merangkul pundak ku.
Kami berjalan menuju kediaman pimpinan.Iin di makamkan di pemakaman pesantren yang di buat khusus untuk memakamkan keluarga pesantren baik itu santri maupun keluarga dari pimpinan yang berkenan memakamkan disini.
"Ummi... Kenapa bisa terjadi seperti ini? " Tanyaku penasaran.
Santri wati yang bekerja di Ndalem¹ membawakan minuman untuk kami.
"Tafadhol ustadzah" Ucapnya lembut dan sangat sopan.
"Syukron mbak" Ucapku berterima kasih.
Aku menatap kepergian santri wati tadi dengan ingatan-ingatan mondokku dulu.
"Ndukkk... " Suara ummi menyadarkan ku dari lamunan.
"Nggih mi" Jawabku mulai tersadar.
" Ummi akan ceritakan semuanya agar kamu lega dan tidak merasa bersalah lagi" Ummi menatapku teduh, seolah-olah dalam tatapan itu menyatakan. Every thing will be oke.
.....Story of Iin......
Malam itu Iin tiba-tiba mendatangi ummi. Dia menceritakan segalanya.
"jangan kasih tahu Naira mi! Ana mohon" Ucapnya memohon.
Ummi menatap Iin dengan tatapan teduh layaknya ibu ke anaknya.
"Bunda mu udah tahu nduk? " tanya ummi pelan.
"Su.. Dah mi" Jawab Iin terbata-bata karena tercampur oleh isakan tangis.
"kenapa bisa terjadi? " Tanya ummi lembut.
" Dikeluarga kami memang ada yang menderita leukimia mi, mungkin ana bawaan dari gen" Ucap Iin menyimpulkan kemungkinan-kemungkinan.
"Insya allah ummi ndak akan memberi tahukan perihal ini pada Naira" Ucap ummi berjanji.
Senyuman lemah terpancar dari bibir pucat dan muka tirus yang dimiliki Iin.
"Syukron ummi" Ucapnya memeluk ummi erat, tangis kembali pecah.Ummi mengelus lembut punggung Iin,ada rasa bangga sekaligus iba yang ummi rasakan.
Bangga akan kekuatan yang dimiliki gadis yang ada di pelukannya ini.
Iba? Kenapa penyakit yang mematikan itu harus melanda gadis ini.
....khitbah untuk Iin....
Pada hari itu seorang ustad datang menghampiri mudir untuk melamar salah satu ustadzah.
" Limadza ya ustadz Fikri²?" Suara mudir membuat ustad Fikri tersenyum kikuk.
"Anu,, anu,, anu,, " Jawabnya gak jelas.
"Anu apa toh ustad," Ucap mudir gak paham.
"Hmn,, ana ingin meminang bah" Ucap ustad Fikri tertunduk malu.
"Ohh,, meminang toh" Ucap mudir terkekeh pelan.
"Siapa perempuan beruntung itu ya ustad? "
"Ustadzah Nur huryun in" Ucap ustad tegas.
Mimik muka mudir berubah seketika.
....Story of Inn is off....
"Apa mereka sempat menikah mi? " Tanyaku antusias.
"Malang sungguh malang,dihari sakralnya Iin meninggal dunia" Ucap ummi membuatku kaget setengah mati.
Aku benar-benar kaget mendengar semua ini.
"Sekarang jangan menyalahkan dirimu, Iin sangat menyayangimu Ra" Ucap ummi.
Aku mengangguk mengiyakan perkataan ummi.
Thanks a lot my beloved friendship Nur huryun in.
Tbc,,,
¹.Bagian yang mengurusi keperluan di rumah pimpinan.
².Kenapa wahai ustad Fikri?.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN UNTIL JANNAH (SELESAI✅)
Teen FictionSebuah skenario kehidupan yang tidak pernah ternalar oleh otak manusia. Syukur, sabar dan ikhlas menjadi landasan utama mencapai kebahagiaan yang hakiki. Kisah ini, adalah cerminan dari perjuangan sang gadis penyembara hidup yang menyertakan Allah d...