Naira's POV
Akupun keluar dari kamar mandi dengan hati yang berdebar-debar. Aku malu dan sekaligus bahagia mendengar mas Azam memanggilku dengan sebutan sayang. Dengan senyuman manisnya, mas Azam menyambutku. Dengan masih menggunakan piama panjang dan jilbab pendek sebatas dada aku menghampirinya. Aku duduk bersampingan dengan mas Azam dibibir ranjang.
"Dek, ada beberapa hal penting yang ingin mas sampaikan kepada adek," ucapnya sungguh seraya menatap manik mataku. " mas ingin rumah tangga kita didasari dengan kejujuran, rasa saling percaya satu sama lain dan kesetian," mas Azam menggenggam kedua tanganku lembut, seakan ingin menyerukkan pada dunia bahwa aku adalah miliknya.
"Mas ingin adek lebih mengenal mas begitu pula sebaiknya" aku hanya menganggukkan kepalaku paham dengan apa yang ingin mas Azam sampaikan.
"Ya mas tafadhol,adek juga ingin lebih mengenal suami adek, adek ingin rumah tangga kita ini atas dasar ketakwaan kita kepada Allah" ucapku jujur.
Akupun langsung memperbaiki posisi duduk agar lebih fokus mendengar ceritanya. "Gini dek,,mas ini gak pernah sekalipun yang namanya pacaran" ucapnya.
"Tapi mas pernah mengagumi dan jatuh hati pada sosok seorang wanita hebat" ucapnya membuat anganku mencelos.
"Mas sangat mencintainya, tapi mas hanya bisa mencintainya dalam diam, dalam kebisuan dan dalam do'a mas" ucapnya seraya menatap tepat ke manik mataku.
Sedalam itukah? tanyaku dalam hati.
Jujur perasaan cemburu mulai menguasai relung hatiku. Siapa yang gak cemburu ketika suamimu menceritakan orang yang amat di cintainya kepadamu? Salakah aku??
"Dia gak pernah menunjukkan kesedihannya didepan orang lain,dia selalu terlihat tangguh depan orang banyak" ucap suamiku melanjutkan ceritanya masih dengan kata-kata pujian untuk wanita yang disayanginya.
Sudah! Sudah cukup aku tidak bisa lagi membendung rasa cemburuku, aku ingin tau siapa wanita beruntung yang dicintai suamiku sedalam itu.
"Mas maaf sebelumnya" ucapku hati-hati sambil menahan rasa sakit yang amat kuat.
"Iya kenapa Ra,,?" tanyanya bingung.
"Adek boleh tau gak siapa wanita itu?" tanyaku sungguh-sungguh ingin mengetahui siapa wanita tersebut.
"Adek benar-benar mau tahu siapa dia?" dia balik bertanya padaku. "Iya mas,,bismillah adek mau tahu" ucapku yakin.
"Dek,wanita itu sangat dekat dengan mas sekarang ini"ucapnya membuatku
Bingung.
"Maksud mas siapa? Adek benar-benar bingung" ucapku.
"Ya,, wanita itu adalah wanita yang menjadi istri mas sekarang" ucapnya membuatku kaget.
"Maksud mas.... adek? Naira mumtazatul qolby?" tanyaku heran seraya menunjuk diri sendiri.
"Ya,, wanita yang mas cintai itu Naira mumtazatul qolby" ujarnya meyakinkan ku.
"wanita yang menjadi istri mas sekarang, wanita yang menjadi ibu dari keturunan mas kelak" ucap suamiku melanjutkan.
"Adek?" tanyaku masih belum percaya.
Ya tuhan maafkan hamba ya tuhan, ternyata hamba cemburu terhadap diri hamba sendiri, ternyata suami hamba telah mencintai hamba sedalam itu.
Alamdulilla,,segala puji bagi allah yang telah menpasangkan hamba dengan lelaki sebaik suami hamba.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN UNTIL JANNAH (SELESAI✅)
Ficção AdolescenteSebuah skenario kehidupan yang tidak pernah ternalar oleh otak manusia. Syukur, sabar dan ikhlas menjadi landasan utama mencapai kebahagiaan yang hakiki. Kisah ini, adalah cerminan dari perjuangan sang gadis penyembara hidup yang menyertakan Allah d...