Happy Reading yah Guys,,,,,
Aku bersyukur karena ada Cik Ayya yang menyanggah tubuh ku. Tubuh ku rasanya seperti jeli.
Suara itu, suara yang selama ini aku nantikan, suara yang memporak-porandakan hati dan perasaan ku. Dengan mendengar satu kata dari sang empunya suara, aku bisa mengetahui kalau itu adalah si dia.
"Kamu kenapa Naira" Tanya cik Ayya hati-hati sambil menahan keseimbangan tubuh ku.
"Dia,,,,dia...dia.." Ucap ku merancau gak jelas dengan posisi yang masih belum berubah sama sekali. Cik Ayya yang tak paham dengan penuturan ku pun bingung, karena dia sama sekali tidak mengetahui nasib rumah tangga ku yang sebenarnya.
"Dia.. Suami ku" jelas ku yang mulai bisa mengendalikan emosi ku, dan sekarang dalam keadaan duduk tegak diatas sofa kerja ku.Refleks Cik Ayya langsung meraih telphone genggam yang tergeletak tak berdaya diatas lantai.
"Ini,,,, bicaralah dengan suami mu!!!" Ucap Cik Ayya menyerahkan handphone genggam ku.
Kuraih telphone genggam yangdi sodorkan Cik Ayya.
"Halooooo" Ucap ku pada orang di sebelah sana.. lama tidak ada jawaban dari seberang dan ku cek layar handphone ku,, ternyata handphone yang ku genggam dari tadi mati. Astagfirullah....
Raut kecewa pada wajah ku tidak bisa di sembunyikan, gimana gak kecewa coba, ketika kebahagiaan itu baru saja mendekat dan tiba-tiba hangus begitu saja. mungkin ini belum saatnya aku bertemu dengannya. ku coba tuk berfikir positif.
" Yang sabar Naira, kalian saat ini sedang diuji dengan jarak, aku yakin kalian bisa melaluinya, karena allah tidak akan memberikan ujian melebihi batas kemampuan seorang hamba". Nasehat penyemangat yang di lontarkan Cik Ayya membuatku sadar. kalau begitu, allah sangat menyayangi ku. Allah memberikan ujian padaku supaya aku jadi pribadi yang kuat dan tahan bantingan.
"Makasih Cik atas nasehatnya" ucap ku.
" Jangan pernah tinggalkan aku Cik, aku sangat membutuhkan sosok seperti Cik Ayya yang bisa membangunkan ku disaat aku terjatuh." Ucap ku sungguh menatap kedua manik matanya.
TING.....TING....TING...
Denting lonceng membuat pandangan kami mengarah kearah suara dentingan. pintu, pertanya ada orang yang masuk.Ara. ketika melihat siap yang memasuki toko ku, aku sedikit waswas dan bingung. Untuk apa dia kesini? bukannya dia sangat membenci ku?.
"Hello janda.." Ucapnya santai dengan tatapan yang meremehkan kearah ku. jujur aku sangat kaget setengah mati mendengar ucapan Ara. Sebenarnya apa yang dia ketahui tentang pernikahan ku? siapa yang menceritakan dia? setau ku,yang mengetahui keputusan ku itu hanyalah keluarga dekat ku di Indonesia.
"Maksud kamu apa Ara?" Pertanyaan itu bukan dari mulut ku, tapi dari mulut Cik Ayyaa yang sengaja tidak ku ceritakan perihal rumah tanggaku yang sekarang. ku lihat wajah cik Ayya yang penuh denagn kebingungan.
"Cik... Ncik udah dibodohi oleh makhluk munafik satu ini" kata-kata kasar yang keluar dari bibirnya sangat menyayat hati ku.Aku lemas, aku bibir ku tak mampu berkata, mata ku memanas,dan persendianku melemas. untung aku sekarang dalam keadaan duduk.engkau masih melindungi ku ya allah.
"........" Cik Ayya semakin dibuat bingung denagn penuturan Ara, dan Ara jangan ditanya lagi, dia semakin senyum bahagia atas kehancuran ku di mata dia.
"Asal Cik tahu, dia ini adalah gadis gak punya malu, gadis yang menutupi kemunafikannya dengan pakaian panjang yang dia gunakan,dan dia adalah gadis penzina!!" Air mata ku mengalir deras mendengar kata-kata keji yang di lontarkan Ara.
Aku tidak sanggup lagi dengan segala fitnah dan hinaan yang di lontarkan Ara. Ya Allah aku mohon kekuatan dari mu, ucap ku memohon pada sang penciptaku.
"CUKUP ARA!!!! JAGA MULUT MU!!!" Ucap ku memperingati dia tegas.
TBC,,,,
Hahahayyyyy,,, maaf yah aku jarang update.. aku harap kalian suka dengan karya-karya ku. aku tunggu saran positif dari kalian...jangan jadi readers pasif guys,,, kalau suka di vote aja..
salam manis dari gadis manis,,,......
KAYKARAVEL
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN UNTIL JANNAH (SELESAI✅)
Ficção AdolescenteSebuah skenario kehidupan yang tidak pernah ternalar oleh otak manusia. Syukur, sabar dan ikhlas menjadi landasan utama mencapai kebahagiaan yang hakiki. Kisah ini, adalah cerminan dari perjuangan sang gadis penyembara hidup yang menyertakan Allah d...