TEMAN UNTIL JANNAH (SELESAI✅)

Extra Part..

Sesungguhnya cinta yang dilandasi atas kecintaan kita pada allah adalah cinta yang abadi.

Sabar..banyak yang bilang sabar itu ada batasnya,tapi sesungguhnya sabar itu tidak ada batasnya namun, manusia lah yang membatasi kesabaran itu sendiri.

Naira terbangun akibat eratnya pelukan yang membuat ia susah nafas dan tak luasa bergerak. Naira memperhatikan raut wajah lelaki yang sedang memeluknya erat. Gus Azam. Raut wajah Gus Azam begitu tenang bak bayi. Kaca mata yang biasa bertengger indah di hidung bangirnya kini sudah terlepas, Naira begitu mengagumi ketampanan dari seorang Gus yang kini telah menjadi suaminya dan sekarang sedang memeluknya dengan erat.

"Mas...mas Azam" Naira mengguncangkan lengan Gus Azam untuk membangunkan ia. Gus Azam bukannya membuka mata, malah ia semakin memperbaiki posisi tidurnya.

"Mas.............." Ujar Naira semakin gencar berusaha membangunkan Gus Azam.

Ternyata Mas Azam bantat juga ya...?
Gus kok bantat!!!

Saking capeknya membangunkan Gus Azam yang tak kunjung-kunjung bangun, Naira memindahkan lengan Gus Azam yang tengah memeluknya erat dan segera turun dari tempat tidur.

"Mas...lebih baik bangun deh..dari pada ntar adek siram pake air" Ujar Naira kesal seraya berkacak pinggang.

Azam yang setengah sadar terbangun dengan muka bantalnya seraya menggaruk kepala.

"Adek kenapa manyun gitu?" Tanya Gus Azam polos. Naira benar-benar kesal melihat tingkah polos suaminya sekarang.

"Mas..batu apa manusia sihh..adek capek bangunin mas dari tadi" Gus Azam kaget setengah mati mendengar omelan sang istri.

Bagunin? Apa Naira bangunin aku? Kok gak kerasa ya?

"Emang adek bangunin mas?" Lagi-lagi Naira kesal mendengar pertanyaan sang suami.

Saking kesalnya, tanpa menjawab ucapan Gus Azam, Naira langsung menuju kamar mandi untuk berwudhu.

"Aduhhh...gawat nihh" Batin Gus Azam melihat Naira yang sedang ngambek dan meninggalkan ia.

Gus Azam buru-buru menghampiri Naira yang sedang wudhu. Namun, Gus Azam heran kenapa pundak Naira bergetar.

"Raaaaaaa, jangan marah dong.." Rajuk Gus Azam.

Bukan kata-kata manis dari Naira yang Gus Azam dapatkan, tapi isak tangis yang keluar dari mulut Naira lah yang terdengar.

Yaa allah Naira nangis! Apa yang harus hamba lakukan tuhan?. Batin Gus Azam bingung.

Gus Azam mengamati pergerakan Naira.ketika Naira hendak keluar, Gus  Azam langsung merengkuh Naira dalam pelukannya.

Biarlah baju tidurnya basah oleh air mata Naira asalkan Istri tercintanya tidak menangis di pundak orang lain dan ia berharap Naira bisa memaafkan kesalahannya.

"Ra..maafkan Mas" Ujar Gus Azam sungguh dan perasaan bersalah yang menyelimutinya.

Gus Azam sudah berjanji pada dirinya sendiri, bahwa ia akan menjaga Naira dengan jiwa raganya dan tidak akan membiarkan air mata menetes dari kedua mata Naira kecuali, itu adalah air mata bahagia.

"Maafkan Naira juga ... Naira udah kekanakan" Ucap Naira juga merasa bersalah.

Gus Azam tersenyum mendengar ucapan Naira. Inilah yang paling di suakai Gus Azam dari diri seorang Naira Mumtazatul Qolby.

Naira begitu rendah hati dan mudah memaafkan kesalahan orang lain.

Gus Azam mengecup kening Naira lama seraya melafadzkan do'a.

"Ya allah lindungilah kami apapun yang terjadi,jadikanlah hamba suami yang bisa menjaga istri hamba di kala suka maupun duka dan jadikanlah rumah tangga sakinah mawadah warahmah, limpahkanlah kebahagiaan pada kami serta jadikanlah kami hamba mu yang pandai bersyukur".

Setelah melafadzkan do'a, Gus Azam langsung menunaikan wudhu.sedangkan Naira, ia langsung mempersiapkan tempat sholat untuk melakukan sholat tahajud berjamaah dengan Gus Azam.

Saling memahami dan mudah memaafkan adalah kunci dari konflik yang tiba-tiba timbul dalam suatu hubungan.

Pahami pasangan halal mu dan belajarlah untuk memaafkannya.

Suara nyanyian angin malam dan jangkrik menemani dua insan yang tengah bersujud kepada allah.

TBC....

Hallo😍😍😍...jangan lupa di vote dan coment ya gaes....😗😗

Semoga bermanfaat...😘😘

Wassalamualaikum🤗🤗🤗

Salam manis Niand M. Nasir🤗🤗🤗

Hubungi aku di...
087850716223