"Kebetulan apa ini, kenapa bisa begitu mudah mendapatkan kebetulan semacam ini. Sungguh, kenapa rasanya gue senang begini, ini lebih senang dari tinggal di Rotterdam, bahkan seratus kali lebih menyenangkan dari itu."
- Raga.Keesokannya, kampus sudah memulai aktifitas. Nellsa sedang berdiri di depan mading kampus bersama Kian, melihat informasi seputaran kampus. Nellsa berbalik untuk kembali ke kelas. Namun, penglihatannya dikejutkan begitu saja. Diujung sana, Nellsa melihat seorang pria berdiri di atas tangga. Matanya melebar kaget. Mulutnya begitu gatal untuk memanggil pria itu. Ia mengucak beberapa kali matanya, dan pria itu masih terlihat di matanya. Ya, ia sedang tak berhalusinasi.
"Kak Dio!" Mata Nellsa memicing heran, melihat lelaki berperawakan orang yang tak asing dalam hatinya.
"Ki ... Kian, lo liat cowok di atas itu? Itu kak Dio." Nellsa begitu antusias kala melihat seorang pria berperawakan Dio berdiri di atas tangga.
"Sa, lo apa-apaan sih, Dio gak ada di sini, dia kan udah pindah."
Nellsa berniat menghampiri pria itu untuk memastikan bahwa dugaannya kali ini adalah benar, karena ia sedang tidak berhalusinansi ataupun tidak sadar saat itu. Pria itu berjalan pergi seraya terus memainkan ponselnya. Sedari tadi ia hanya berdiri tanpa sadar Nellsa memperhatikannya dari kejauhan.
"Tunggu!" panggil Nellsa.
Kian menyusulnya dengan cemas. Nellsa bahkan selalu saja membuatnya harus lelah karena sikapnya.
Laki-laki itu sadar bahwa sedari tadi ada yang mengikuti langkahnya. Hal itu membuat dirinya begitu penasaran. Ia menoleh perlahan, melihat kondisi di belakangnya yang serasa ada seseorang yang mengikuti.
Nellsa menganga kaget. Matanya melotot sempurna menatap laki-laki itu. Ia berujung mengerutkan dahinya keheranan.
"Kak Dio." Ucapan Kian membuat Nellsa kaget. Kian bahkan memanggilnya Dio walau sebelumnya ia selalu menyangkal kalau Nellsa sedang berhalusinasi.
"Ga, dari mana aja lo gue cari-cari ..." Diko tiba-tiba saja muncul dihadapan mereka setelah berlari menghampiri Raga.
Drama itu pun mengejutkan Kian dan Nellsa yang beranggapan bahwa mereka benar-benar bertemu dengan Dio.
"Kak Diko, apa-apaan ini? Dia kak Dio kan?"
Kian mengerutkan dahinya. Ia bertanya-tanya siapa lelaki yang baru saja ia panggil Dio bersamaan dengan Nellsa.
"Nah tuh mereka. Maaf, gue belum sempat bilang sama kalian kalau Raga mahasiswa pindahan dari Rotterdam."
"APA?" Nellsa kaget setelah Diko berucap.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER 20 DAYS
General FictionPerjalanan Nellsa ke Belanda untuk melakukan observasi, malah membuatnya dejavu akan cinta masa lalunya ketika bertemu dengan Raga. Raga, pria asal Rotterdam itu membuat Nellsa harus merasakan kilas balik perasaan cintanya karena kemiripan wajah Rag...