27 // Blushing

1.1K 75 3
                                    

Malam hari datang, gelapnya malam tidak segelap tinta hitam. Bulan purnama menghampiri sebagian langit kota Bandung. Raga berdiri di balkon apartemennya, hanya untuk menikmati secangkir kopinya di bawah malam. Sebentar ia tersenyum, hanya karena pikirannya dibayang-bayang oleh gadis bernama Nellsa. Angin malam yang menerpa membuatnya semakin berhalusinasi senyuman gadis berwajah imut itu.


"Kenapa akhir-akhir ini, bayangannya sering banget ada dipikiran gue," gumamnya sambil menyerudup kopi susu di tangannya.

Ponsel Raga bergetar menandakan ada sebuah notifikasi yang masuk.

KenAr01 started following you

"Ini pasti cewek itu. Dia ada hubungan apa sama Nellsa? Kenapa begitu benci sama Nellsa? Dia mungkin tau sedikit tentang semuanya." Raga lantas mengirim pesan lewat Direct Message.

Ken, besok temuin gue di kantin! Ada yang mau gue omongin.

Ken terkejut antusias karena mendapat DM dari Raga secara tiba-tiba. Padahal, wanita itu baru saja memfollow instagram Raga.

"Aduh Raga DM gue? Demi apa ini? OMG, akhirnya dia sadar dengan ke famousan gue, juga ke pretty-an gue," gumamnya lantas bergerak untuk merawat wajahnya, bersiap untuk bertemu Raga besok.

Raga melanjutkan malam indahnya bersama secangkir kopi. Rambut rapihnya terbawa haluan angin malam, begitu tampan terlihat sosoknya yang terang di bawah bulan yang sedang tersenyum.

••

Pagi sejuk mengiringi setiap langkah laki-laki bertubuh tinggi itu. Pakaian apapun yang dikenakannya, tetap terlihat cocok untuk lelaki tampan yang dipanggil Raga. Raga ke kantin dan bertemu dengan Kennia sesuai perjanjiannya.

Cermin sudah ada di depan wajah seorang gadis yang disapa Ken oleh warga kampus, tengah merias diri di depan cermin, menebalkan kembali bibirnya dengan lipstik berwarna nude. Raga lantas duduk di depannya. Wajah sumringah terlihat jelas di wajah Ken.

"Mau ngomong apa lo sama gue?" tanyanya sedikit girang.

"Gue mau nanya satu hal tentang Dio." Ucapan Raga membuat senyuman di wajah Kennia memudar.

"Kenapa lo nanya soal dia? Apa karena lo mirip sama dia?"

"Itu tujuan gue bertanya."

Ken mengambil segelas air limun di meja. Ia mulai memainkan sedotannya dengan tangan.

"Dio. Dia orang yang gentle. Gebetan gue waktu di SMA. Dia sedingin es, namun hal itu yang bikin gue suka sama dia. Dia selalu baik sama gue gimana pun dinginnya dia. Tapi, ada cewek yang berusaha nikung gue. Si Nellsa yang sok perfect itu. Masa dia kasih surat cinta buat Dio. Kuno kan? Gue yakin banget, surat itu langsung dibuang sama Dio. Sikapnya aja dingin sama cewek cantik kayak gue, apalagi macam Nellsa coba. Menurut lo gimana? Lo sepaham kan sama gue?"

Raga mendengarkan dengan baik setiap ucapan Ken. Walau ia sedikit risih ketika Ken selalu mengompori Nellsa dalam pembicaraan.

"Maka dari itu gue heran saat liat lo. Awalnya emang dari jauh bukan Dio yang gue liat. Saat gue liat lo dari dekat, wajah Dio seketika muncul. Gue denger-denger sih dia pindah entah ke mana. Saat itu juga cinta gue hilang gitu aja. Huhh!"

AFTER 20 DAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang