Part 14 (Terbongkarnya Perasaan yang tersembunyi)

1.3K 49 2
                                    

Bel Istirahat telah berbunyi, seperti ucapannya yang ia katakan tadi, Natha akan menceritakan curahan tentang isi hatinya pada Alga, ia begitu mempercayai cowok pecinta basket itu.

"Sekarang udah jam istirahat, ayo ceritain ke gue tentang curahan hati lo itu, gue siap dengerin, kok."

"Aduh gimana ya." Natha meremas kedua tangannya dengan erat.

"Udah santai aja, kayak bicara sama siapa aja."

"Jadi sebenarnya aku suka sama kakak kelas, maaf pasti kakak cemburu, ya?" ujar Natha pelan sambil memandang cowok didepannya dengan perasaan tidak enak.

Natha takut jika ucapannya membuat Alga tidak merasa nyaman, karna Natha tau dan pernah merasakan betapa sakitnya cinta bertepuk sebelah tangan.

"Iya lo udah pernah cerita ke gue kalo lo suka sama cowok lain. Tapi Apa!?cemburu? Yee GR banget lo." Alga langsung menunjukkan tawaan garingnya dan dibalas dengan tatapan bingung dari Natha.

"Jadi kakak nggak cemburu?"

"Ngapain gue cemburu, gue kan bukan siapa-siapa lo, jadi gue nggak berhak buat cemburu."

"Iya aku tau, tapi kakak sakit hati kan?"

"Sakit hati? Enggak kok."

Natha menatap Alga dengan iba.
"Maaf ya jika aku pernah nyakitin hati kakak."

"Enggak kok Nat, ini jadi nggak ceritanya, kok malah bahas yang lain, sih."

Alga merasa bahwa cerita Natha malah mengarah ke cerita lain.

"Kalau cerita aku nanti malah bikin kakak sakit hati mending aku gak usah cerita, deh."

"Lah kok gitu?"

"Aku takut nyakitin hati kakak lagi dan aku nggak mau."

"Udah nggak apa-apa Nat, gue akan lebih sakit hati kalau lo nggak mau terbuka sama gue, jika lo nggak bisa buka hati lo buat gue setidaknya jadiin gue orang terdekat lo, gue ingin selalu ada buat lo."

"Beneran kakak mau dengerin cerita ku?"

Alga menganggukkan kepalanya malas, "iya, harus berapa kali sih gue ngomong."

"Oke, sekarang aku mempunyai teman baru, namanya Syla, dan dia itu baik banget sama aku, dan alasanya simpel karna kami sama-sama mantan sahabatnya Lola."

"Tunggu, jadi sekarang lo lagi temenan sama mantan sahabatnya Lola?" ujar Alga membenarkan.

"Iya."

"Terus kenapa lo sedih harusnya lo bahagia dong karna mempunyai teman baru."

"Iya aku bahagia bahkan aku senang karena bisa akrab sama Syla."

"Terus apa masalahnya?"

"Masalahnya kami sama-sama suka pada cowok yang sama." Natha tidak bisa menahan rasa sakit yang berada didalam hatinya, alhasil satu persatu air matanya menetes  membasahi pipi.

"Udah nggak usah nangis, nanti bedak lo luntur." Alga mengusap air mata Natha dengan lembut.

"Kok jadi bahas bedak sih, lagian aku nggak pake bedak tebel."

"Iya gue bercanda, ayo lanjutin."

"Apanya?"

"Ceritanya, lah."

"Oh. Udah itu aja ceritanya, terus gimana ini, aku takut suatu waktu Syla bakal tau kalau aku juga suka sama cowok yang ia taksir, dan nanti dia akan benci sama aku dan ninggalin aku sama seperti Lola."

Aztha (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang