Part 36 (Kesepakatan)

944 36 0
                                    

"Cinta yang sesungguhnya tidak akan berusaha memperlihatkan pengorbanannya pada orang yang dicintainya."

***

Terlihat seorang cewek tengah duduk di bangku belakang sekolah, sesekali ia melirik kearah jam yang melingkar dipergelangan tangannya. Ia seperti tengah menunggu seseorang.

Tidak lama kemudian, orang yang ditunggu tiba, menghampiri cewek tersebut.

"Ada apa lo cari gue?" tanya Lyli pada orang yang baru saja datang. Alga.

"Dasar munafik lo."

Telinga Lyli langsung memanas.

"Maksud lo apa ngatain gue kayak gitu." Lyli membentak tidak terima.

"Lo kan? Yang udah bocorin rencana gue ke Natha?"

Lyli mengernyitkan dahinya. Bingung. "gue nggak pernah bocorin rencana lo ke Natha."

Alga tersenyum getir. "padahal gue udah mau nurutin kemauan lo untuk jeblosin Devan kepenjara lagi, tapi lo malah bongkar rahasia gue."

"Eh gue berani sumpah ka--"

"Apa!" Suara keras yang  tiba-tiba muncul berhasil mengejutkan Lyli dan Alga.

"Kalian buat rencana untuk masukin gue kepenjara lagi?" Devan menatap dua orang didepannya dengan tajam.

Dua orang tersebut langsung menoleh kearah Devan. Sontak mereka berdua langsung terkejut akan kehadiran Devan.

"Padahal gue selalu bantu lo, tapi dibelakang lo malah nusuk gue? Maksud lo apa!" Devan menatap Lyli penuh kecewa.

Alga tak kalah terkejut ketika mendengar ucapan Devan.

"Jadi lo yang bocorin rencana gue ke Lyli?" Alga menatap Devan sinis.

"Iya, waktu itu gue sama Lyli punya rencana untuk jatuhin lo, karena lo udah bikin gue masuk penjara atas nama pembunuhan Lola, padahal orang yang sebenarnya bunuh Lola itu lo!" Suara Devan langsung meninggi ketika mengucapkan kata diakhir kalimat.

Alga langsung membelalakkan matanya, "jangan asal nuduh lo!"

"Gue nggak nuduh, gue lihat sendiri di dalam rekaman itu, emang gue sempet dorong Lola waktu itu, gue pikir dia jatuh tapi di dalam rekaman itu ternyata tangannya masih bertahan pada tepi rooftop. Dan setelah gue pergi dari sana lo datang dan melepas paksa pegangan tangan Lola hingga dia jatuh dari sana. Gue nggak nyangka ternyata lo sama biadabnya."

Telinga Alga memanas, nafasnya tidak beraturan. "Rekaman? Siapa yang ngerekam?"

"Gue," cletuk Lyli santai.

Alga dan Devan langsung menatap Lyli secara bersama.

Lyli langsung tertawa, menertawakan dua orang bodoh didepannya itu.

"Selamat kalian udah terperangkap, karena kebodohan kalian, kasihan Lola yang malang harus jadi korban." Lyli menunjukkan ekspresi sendu sesaat kemudian ekspresinya diganti dengan senyuman evil.

"Gue akan beri perhitungan sama lo." Alga menatap Lyli tajam.

"Awas aja kalo kalian macem-macem, inget! Rahasia kalian berdua ada di tangan gue."

Lyli langsung pergi begitu saja meninggalakan Devan dan Alga yang masih berdiri mematung disana.

***

Satu minggu telah berlalu, kini Azka dan Natha bisa memasuki sekolah seperti hari biasa.

Di ruang perpustakaan, Azka tengah sibuk mengobrak-abrik rak buku, berharap buku yang ia temui segera ditemukan.

Aztha (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang