Natha membuka matanya perlahan ketika seseorang tengah memaksanya untuk bangun.
"Lyli."
"Biar gue yang jaga mama, lo pulang aja."
"Nggak apa-apa kok kalau--"
"Biar gue yang jaga Natha, apa lo nggak butuh sekolah?" ujar Lyli penuh penekanan.
"Kamu sendiri apa juga nggak sekolah?"
"Gue bisa bolos," jawab Lyli enteng.
Mau tidak mau Natha harus mengiyakan, karena jika ia membantah Lyli akan semakin benci padanya. Dan Natha tidak mau itu terjadi.
***
Bel Masuk telah berbunyi, pelajaranpun siap dimulai, Natha tidak konsen sama sekali ketika sang guru tengah menerangkan pelajaran didepan, pikirannya masih terbayang tentang keadaan sang tante ditambah lagi ia tidak menyangka jika Alga adalah cowok seperti itu, dan yang terakhir ia tidak siap jika bertemu dengan Azka, ia sangat malu, dan ia sangat merasa bersalah pada cowok itu.
"Natha."
Mendengar namanya dipanggil, lamunannya langsung buyar.
Natha langsung mendongak pada suara yang memanggilnya.
"Iya ada apa bu?" Natha sedikit merasa gugup, karena hampir semua sorotan mata satu kelas memandang kearahnya.
"Tolong isi kolom yang pertama." Sang guru menunjuk Natha untuk mengisi kolom Neraca Lajur yang telah disediakan dipapan tulis.
Natha tidak paham sama sekali, bahkan ia tidak habis pikir sama guru Akuntansi, kenapa terlalu banyak kolom yang diajarkan?
Jangankan Neraca Lajur terkadang membuat Jurnal Umum saja Natha selalu salah.
"Ayo cepetan, waktunya keburu habis."
"Sa...saya tidak bisa bu." Natha menundukkan kepalanya malu.
Sontak seluruh teman kelas ada yang menatapnya kasihan ada juga yang tertawa dan ada juga yang menganggapnya bodoh.
Natha tau, ia memang bodoh dalam pelajaran, makannya waktu itu ia sempat minder jika bersaing dengan Caca dan Syla.
***
"Hay Nat." Natha langsung menoleh kearah orang yang menyapanya barusan.
Natha menatap orang itu datar.
"Lo mau kekantin?"
"Kak Aku mau bicara penting." Natha tidak menjawab pertanyaan Alga, ia malah ingin bicara serius pada cowok didepannya itu.
"Tentang apa nih? Kayaknya serius banget."
"Jujur sama aku, orang yang berada di rumahnya Lola itu bukan sepupunya Lola, kan? Dan semua tentang kejelekan kak Azka itu bohong, kan? Dan kakak sengaja buat aku jauh sama kak Azka, kan? Jawab!"
Natha menahan dirinya agar tidak lemah, ia siap jika cowok didepannya itu mengucapkan kalimat yang mungkin tidak ingin didengar oleh telingannya.
Alga sempat kaget, namun ia berusaha menutupinya, ia penasaran kenapa Natha bisa tau jika ia telah membohongi gadis itu?
"Apa Azka yang udah pengaruhin lo? Jujur kenyataannya emang gitu Nat, kalo lo lebih percaya Azka yaudah."
"Kak please jujur sama aku, aku janji nggak akan marahin kakak kok."
"Nat, ini gue udah jujur, dan lo denger sendiri kan ucapan sepupunya Lola?"
Natha tidak tahan dengan sikap Alga yang pintar berackting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aztha (Tamat)
De TodoNatha adalah cewek manis yang pediam dan pemalu, namun sifatnya yang sangat penutup itu langsung berubah menjadi gila & bodoh ketika bertemu dengan Azka yaitu cowok dingin yang benci dengan spesies cewek pengganggu seperti Natha. Bagi Azka, Natha ad...