Aztha (Tamat)

Part 42 (Kenyataan Pahit)

"Baru kemarin semesta sangat mendukungku, tapi kenapa sekarang 180 derajat semesta kembali menjatuhkanku?"

***

Alga meluapkan seluruh amarahnya, ia tidak menyangka apa yang diceritakan oleh tantenya Natha kemarin.

Alga pikir hanya orang tua Azka yang jadi penyebab pecahnya keluarganya namun ternyata ada orang lain yang ikut juga menghancurkan keluarganya dulu, dan orang itu adalah orang tua Natha.

***

"Kak Alga tolong lepasin, kakak mau bawa aku kemana sih?" tanya Natha parau, pasalnya Ketika ia tengah ingin kekantin tiba-tiba Alga datang dan menarik pergelangan tangannya dengan kuat.

Alga melepas cengkraman ditangan Natha dan mendorong gadis itu dengan kuat hingga Natha tersungkur diatas lantai, ketika ia berhenti di dalam gudang tak terpakai belakang sekolah.

"Natha langsung meringis ketika menatap lututnya sedikit memar.

Natha menatap Alga takut, tidak biasanya Alga sekejam dan semarah itu, apa alasan sehingga cowok itu jadi kasar padanya? Apa dia sudah mendengar pengakuan isi hati Azka padanya kemarin? Apa Alga cemburu?

"Kak, maafin aku, yang dilakuin kak Azka kemarin itu cuma bohong kok, aku dan kak Azka udah nggak ada apa-apa beneran, aku tetep akan jadi pacar kakak kok."

"Gue nggak sudi jadi pacar lo."

Natha terkejut, kenapa cowok itu berubah?

"Dan mulai sekarang gue nggak peduli lo suka sama siapapun." 

"K-kakak kenapa? Apa yang terjadi?" tanya Natha mulai merasakan takut.

Alga tersenyum hambar, "bodoh banget gue bisa suka dan cinta sama orang munafik kayak lo."

Jantung Natha langsung berdetak hebat, apa yang membuat cowok itu kembali ke sisi jahatnya?

"Maksud kakak apa bilang aku kayak gitu?"

"Lo nggak tau? Apa tante lo nggak pernah cerita ke elo?"

"Tante? Cerita apa?" Rasa takut semakin menjalar ditubuh Natha.

"Sampe kapanpun gue nggak akan pernah biarin orang yang ngerusak keluarga gue hidup dengan tenang."

Alga menjeda ucapannya sejenak,

"Dan sayangnya lo termasuk ke dalam orang itu."

Tubuh Natha langsung bergetar hebat. Air mata yang ia bendung sedaritadi kini telah tumpah dipipinya.

Natha langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat, "pasti tante udah ngomong yang enggak-enggak ke kakak?"

Alga langsung memukul dinding disampingnya, Natha yang melihatnya langsung menjerit.

"Tante lo nggak salah! Gue tau betul nama orang yang udah hancurin keluarga gue adalah Wisma, itu ayah lo, kan?"

Alga mencengkram tengku Natha. "Lo tau apa yang dilakuin Wisma? Dia udah berani bawa kabur ibu gue, sedangkan ayah gue mati terbunuh secara mengenaskan. Dan lo tau siapa yang udah bunuh Ayah gue?

"Ayahnya Azka!" Alga langsung melepas cengkramannya, Natha bisa merasakan kedua rahangnya seperti remuk.

Natha baru saja merasa tubuhnya seperti di lempar dari arah ketinggian.

"Apa? J-jadi ini alasan kakak musuhin kak Azka?"

Alga tersenyum evil, "iya, gara-gara kedua orang tua kalian, gue jadi kehilangan kedua orang tua gue."