"Apakah ini sebuah hukuman untukku? Karena terlalu lama menyadari kehadirannya, kini ia sudah tak lagi mengharapkanku."
***
Setelah dibolehkan pulang dari rumah sakit, Azka memulai aktivitasnya kembali.
Tidak seperti biasanya, kali ini ia berniat untuk merubah sifatnya pada Natha, iya Azka telah menyukai Natha, meski belum berada ditahap cinta. Setidaknya usaha Natha selama itu akhirnya tidak sia-sia.
"Nat." suara dari arah koridor membuat Natha menoleh kearah suara tersebut.
Mata Natha langsung berbinar ketika melihat wajah orang yang memanggilnya tersebut, "Kak Azka, kakak udah pulang dari rumah sakit?"
Azka menganggukkan kepalanya pelan.
"Lo mau kekelas?"
"Iya, ini saya baru aja mau kekelas."
"Bareng."
Natha tidak percaya, baru kali ini Azka mengajaknya untuk berjalan berdua, meski tujuannya memasuki kelas.
"Apa? Kakak mau bareng saya?"
"Kenapa, arah kita kan sama, cuma beda di ujung sana."
Merasa jika dirinya mendapat tatapan aneh dari Natha, Azka langsung menarik pergelangan tangan Natha sehingga membuat cewek itu semakin terkejut dengan perlakuan Azka hari ini.
"Eh ... kak."
"Apa?" Azka menatap Natha sekilas lalu kembali menatap kearah depan.
"Kayaknya ada yang berubah dari diri kakak, oh saya tau!" Natha langsung menghentikan langkahnya sehingga membuat Azka ikut menghentikan langkahnya.
"Apa jangan-jangan kakak sudah suka sama saya, ya?" Natha menunjuk ke arah Azka.
Azka langsung salah tingkah ia tidak bisa menyembunyikan rasa malu dan kegugupannya itu.
"Kak jawab, kakak sudah suka sama saya?" Natha menunggu jawaban Azka dengan penuh pengharapan.
Hampir saja Azka ingin menjawab, namun bel telah berbunyi duluan.
"Udah bel, ayo." Azka kembali menarik Natha untuk segera memasuki kelas masing-masing.
Setelah sampai didepan kelas Natha, Azka hendak melangkahkan kaki untuk pergi, namun Natha langsung mencegahnya.
"Kak tunggu."
Azka menoleh kearah Natha, "Apa?"
"Kakak belum jawab pertanyaan saya, apa bener kakak sudah suka sama saya? Kalau iya, saya seneng banget, tapi kalau belum saya akan tetap terus berusaha sampai kakak suka sama saya."
Dalam hati Azka, jujur cowok itu ingin mengatakan iya, tapi ia ingin mengucapkan jawaban itu ditempat yang special bukan mendadak seperti ini.
"Gue akan jawab tapi tidak sekarang."
"Terus kapan?"
"Kalo bisa nanti lo datang ke taman jam tujuh malam."
"Saya bisa banget kok, yaudah saya masuk dulu ya."
Azka menganggukkan kepalanya, ia langsung melangkahkan kakinya untuk pergi.
Sedangkan Alga yang sengaja menguping dari balik tembok kelas, merasa panas, sampai kapanpun ia tidak akan pernah terima cewek yang ia sukai jatuh pada musuhnya itu.
Tidak lama Alga langsung mengambil ponselnya, ia seperti tengah menghubungi seseorang.
***
Azka sibuk dengan rencana untuk membuat kejutan pada Natha, cowok itu harus tampil semaksimal mungkin dihadapan Natha nanti malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aztha (Tamat)
AcakNatha adalah cewek manis yang pediam dan pemalu, namun sifatnya yang sangat penutup itu langsung berubah menjadi gila & bodoh ketika bertemu dengan Azka yaitu cowok dingin yang benci dengan spesies cewek pengganggu seperti Natha. Bagi Azka, Natha ad...