"Semakin aku mengejarmu, semakin pula kamu berlari menjauhiku."
***
Sedaritadi Natha enggan memudarkan senyumannya, ia benar-benar bahagia hari ini karena apa yang selama ini ia impikan akhirnya menjadi kenyataan.
"Makasih ya kak," ucap Natha disela jalannya.
Namun senyumannya langsung memudar ketika tidak ada jawaban disana.
"Kak." Natha kembali memanggil cowok disampingnya untuk yang kedua kalinya. Namun kehadirannya serasa tak dianggap.
Karena merasa diacuhkan, Nathapun langsung berteriak tepat ditelinga Azka.
"KAK AZKA!"
"Paan sih lo." Azka langsung menjauh dan menutup telinganya yang serasa tuli akibat ulah Natha.
"Akhirnya dijawab juga," Natha bercengir dengan tidak berdosanya.
"Oh iya kapan-kapan kakak mau kan temenin saya beli novel lagi."
"Nggak," Natha langsung mengerucutkan bibirnya karena jawaban Azka sedikit membuatnya kecewa.
"Oh gimana kalau saya yang ikut kakak b--"
"Nggak,"
"Oke." Natha tau memaksa Azka sampai mati pun cowok itu tetap menolak, sepertinya Natha harus menyiapkan banyak ancaman setiap ingin berada didekatnya.
Hening berkepanjangan mulai menghampiri mereka berdua sampai pada akhirnya mereka berhenti di area parkiran.
"Oh iya ka--"
"Masuk!" Perintah Azka ketika Natha hendak ingin mengatakan sesuatu.
Natha menatap Azka sejenak, kentara sekali dari ekspresinya cowok tersebut sangat tidak ikhlas membukakan pintu mobil untuknya.
Jika tidak ikhlas, kenapa dia melakukannya? Toh Natha juga tidak menyuruhnya. Cewek itu bisa membukanya sendiri walau perlu waktu beberapa menit hanya sekedar membuka pintu mobil. Bercanda.
"Lo mau gue tinggal disini?" Azka mengangkat dagunya angkuh.
Natha langsung menghelakan nafasnya pelan dan menuruti apa yang Azka perintah.
Ditengah perjalanan, Natha sibuk dengan novel-novel yang baru ia beli tadi di Gramedia, Natha cukup bangga meski harus rela uang tabungannya terkuras hanya karena sebuah novel.
"Kak, kakak minta nggak?" Natha menawarkan salah satu novel pada Azka.
"Nggak."
"Kenapa?"
"Lebih baik gue baca buku mata pelajaran gue yang berfaedah."
"Terus menurut kakak novel yang saya beli nggak berfaedah gitu?"
Natha meninggikan ucapannya karena merasa tidak terima.Namun Azka hanya mengangkat bahunya santai dan tatapannya masih fokus kedepan.
Ada rasa sedikit kesal pada diri Natha namun tidak bertahan lama cewek itu langsung terpana karena tidak sengaja melihat Azka yang tiba-tiba tersenyum lebih tepatnya menahan tawa erat-erat entah gara-gara apa.
"Kakak senyum?"
Menyadari jika ekspresinya diketahui oleh Natha, Azka langsung mengubah ekspresinya sedatar mungkin.
"Nggak," ucapnya dingin.
"Itu barusan apa?"
Merasa dirinya tersudutkan, Azka lebih memilih untuk diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aztha (Tamat)
RandomNatha adalah cewek manis yang pediam dan pemalu, namun sifatnya yang sangat penutup itu langsung berubah menjadi gila & bodoh ketika bertemu dengan Azka yaitu cowok dingin yang benci dengan spesies cewek pengganggu seperti Natha. Bagi Azka, Natha ad...