Part 45 (Happy Graduation)

1K 40 0
                                    

"Kadar kebahagiaan dalam diriku semakin meningkat, setelah disapu oleh tatapan hangatmu."

***

Azka tengah makan bersama sang bunda dimeja makan.

"Besok adalah hari kelulusan kamu, kalau boleh tau kamu rencananya mau lanjutin kemana?" tanya sang bunda. Tangannya mulai mengulurkan piring berisi nasi pada Azka.

Azka memandang Asmira sejenak lalu kembali menatap pada makanannya disana.

"Nggak tau," jawab Azka santai.

"Jadi kamu belum ada rencana sama sekali?"

Azka menggelengkan kepalanya, ia tidak begitu memikirkan universitas apa yang akan ia pilih toh semuanya sama saja jika tidak ada Natha didalamnya.

Apa-apaan ini? Kenapa Ia jadi bawa-bawa nama Natha? Tak disangka ternyata Natha mampu membuatnya selalu bersemangat untuk menjalani hari-harinya. Padahal waktu pertama kali bertemu dengan gadis itu hanya bayangan pengganggu yang ada dimatanya.

***

Natha tidak menyangka jika orang yang selalu ia sebut tante itu adalah ibu kandungnya sendiri, ternyata dibalik kehidupannya yang kelam ada kebahagiaan yang terselip disana, ternyata tuhan tidak sejahat apa yang ia bayangkan.

Kini Natha dan Lyli tengah duduk santai didepan teras.

Lyli baru menyadari jika sedaritadi Natha tengah melamun.

"Nat?" panggil Lyli berusaha untuk mencairkan suasana.

Orang yang dipanggil itu langsung menoleh. "Ada apa Lyli?"

"Ada sesuatu yang pingin gue ceritain ke lo."

Natha mengerutkan dahinya. "Sesuatu?"

Lyli menganggukkan kepalanya. "Sebenarnya yang bunuh Lola itu Alga."

Sontak mata Natha membulat sempurna. "Kamu kok ngomong gitu?"

"Gue ada bukti." Lyli langsung mengambil ponselnya dari saku. Ia mulai membuka layar dan menampakkan sebuah video pada Natha.

Setelah melihat video tersebut sampai usai. Natha langsung menutup mulutnya tidak percaya. Ternyata cowok bernama Alga itu sangat jahat.

"Sorry, gue baru kasih tau lo sekarang.

"Apa kak Devan udah tau?"

Lyli menganggukkan kepalanya pelan.

"Terus gimana perasaannya?"

"Gue nggak tau. Feeling gue sih pasti dia nggak akan tinggal diam."

"Kita harus laporin kak Alga ke kantor polisi."

"Jangan!" Lyli langsung mencegahnya.

"Kenapa?"

"Karena gue yang nyuruh mereka berdua untuk bunuh Lola. Mereka gue hasut. Dan mereka berdua cuma jadi kaki tangan gue waktu itu."

"Apa?" Natha semakin tidak percaya.

"Maaf. Waktu itu gue terlalu benci sama lo. Maafin gue, Nat."

Disatu sisi Natha sangat kecewa namun disisi lain ia tidak boleh membenci sepupunya itu.

"Yaudah. Demi kamu aku maafin. Dan kita nggak akan bahas masalah ini lagi. Kita anggap masalah ini selesai."

Lyli menganggukkan kepalanya. Ia langsung memeluk tubuh Natha. "Makasih Nat, makasih."

"Sama-sama." Natha membalas pelukan itu.

"Lyli. Aku boleh cerita nggak sama kamu?"

Lyli langsung melepas pelukan tersebut. Ekor matanya mulai menatap manik hitam Natha.

Aztha (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang