Natha tengah berusaha menghentikan langkah seseorang di depannya, namun orang itu menghiraukan Natha begitu saja.
"Kak Aku mohon, jangan."
"Masuk." Perintah Alga pada Natha untuk memasuki mobilnya.
Natha masih diam mematung, kakinya serasa sulit memasuki mobil tersebut.
Mau tidak mau Alga langsung mendorong bahu Natha dengan paksa dan memasangkan seatbelt di tubuh cewek itu lalu ia langsung menutup pintu mobil tersebut.
Natha menatap Alga yang kini mulai membuka pintu mobil disebelahnya, cowok itu menjalankan mobilnya dengan santai.
Natha menoleh kearah samping, "kakak keras kepala banget sih."
"Kenapa aku nggak boleh jenguk tante kamu? Harusnya kamu seneng bukan kayak gini."
"Bukannya nggak boleh aku cuma nggak mau tante marahin kakak nanti."
Natha kembali melanjutkan ucapannya.
"Kakak boleh jenguk tante, asal kakak jangan ngaku pacar aku ya?"
"Kenapa? Tante kamu harus tau kalo aku pacar kamu.
"Please, tante bakal marah besar kalo aku punya pacar."
"Nggak mungkin, aku bakal jelasin semuanya ke tante kamu. Di jamin dia nggak bakal marah."
"Kak tolong sekali ini aja."
"Nggak."
Setelah itu percakapan diantara mereka berdua berakhir. Digantikan oleh suara bising mobil disana.
Tidak membutuhkan satu jam, mobil Alga berhenti diarea parkir rumah sakit. Alga langsung membuka pintu mobilnya begitupun Natha.
Alga berjalan beriringan dengan Natha.
"Di mana ruangannya?"
Natha tetap berjalan lurus tanpa minat menjawab ataupun menatap cowok disampingnya itu.
Hingga kini mereka berdua berhenti tepat didepan pintu ruangan sang tante.
Natha membuka pintu tersebut dengan perlahan.
Natha sedikit terkejut ketika Lyli berada disana, cewek itu sedang menyuapi makanan pada mamanya yang sudah siuman.
Natha menghampiri Lyli diiringi oleh Alga dibelakangnya.
"Kamu udah dari tadi disini?" tanya Natha pada sepupunya itu.
Lyli langsung menoleh ketika mendengar suara Natha. Kemudian matanya menatap Alga.
Merasa bosan dengan kehadiran dua orang itu, Lyli beranjak dari duduknya dan keluar begitu saja setelah berpamitan sama mamanya.
"Ma, Lyli mau ketoilet dulu ya?"
Lyli menaruh piring berisi makanan yang sisa di atas laci.
Natha memandang Lyli sampai saudaranya itu hilang dari pandangannya, ia menempatkan diri di kursi yang Lyli duduki tadi.
Tangan Natha meraih piring yang masih ada sedikit makanan itu.
"Biar Natha suapin ya?"
"Nggak usah," jawab sang tante datar. Ekor matanya tidak minat menatap Natha.
"Kamu siapa? Tiba-tiba masuk ruangan saya." Sang tante menatap Alga sinis.
"Eh ... kenalin saya Alga pacarnya Natha."
Sontak Natha agak terkejut, ternyata Alga benar-benar keras kepala.
Wanita yang tengah berbaring itu sedikit mengernyitkan kedua alisnya, ia merasa sedikit tidak asing dengan nama itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aztha (Tamat)
RandomNatha adalah cewek manis yang pediam dan pemalu, namun sifatnya yang sangat penutup itu langsung berubah menjadi gila & bodoh ketika bertemu dengan Azka yaitu cowok dingin yang benci dengan spesies cewek pengganggu seperti Natha. Bagi Azka, Natha ad...