"Manusia itu egois, ia akan tetap mengambil sesuatu yang ia suka meski itu bukan untuknya."
***
"Natha!"
"Kak Alga?" ucap Natha, ketika orang yang memanggilanya tersebut tengah berjalan kearahnya.
"Kak Alga ada apa ya?"
"Lo dicari pak Bowo di kantor."
"Emang ada urusan apa?"
Alga mengangkat kedua bahunya santai.
Natha menoleh kearah Azka, Natha tahu meskipun ekspresi cowok itu selalu datar, ada perasaan tidak suka ketika matanya melihat sosok Alga di matanya.
"Kak saya pergi dulu, ya?"
Azka menganggukkan kepalanya santai.
"Tapi tenang aja nanti kalau saya selesai bertemu sama pak bowo, saya ngobrol lagi sama kakak dan--"
"Iya udah sana pergi."
Natha tersenyum seraya melambaikan telapak tangannya kearah Azka.
Azka tidak membalas ucapan Natha, ia hanya menatap kepergian cewek itu dengan laki-laki yang sangat ia benci dari dulu hingga sekarang.
Azka kembali merenungkan diri ditempat itu, di temani suara bising kendaraan kota serta angin yang menyapanya berkali-kali, sungguh ia tidak tau perasaan apa yang kini masuk kedalam hatinya, bahkan ia tidak bisa memahami kenapa dirinya begitu khawatir pada cewek yang justru awalnya sangat ia benci, sangat mengganggunya, dan sangat ingin ia jauhi.
Namun sekarang apa? Perasaannya malah menghianatinya, kini entah kenapa ia merasa ingin menjaga cewek itu, atau mungkin ia mulai suka? Apa cewek bernama Natha itu berhasil membangun cinta di hatinya? Entahlah sungguh Azka tidak mau terlalu memikirkanya.
Karena merasa pusing dan bosan, Azka langsung beranjak dan pergi dari tempat tersebut namun seseorang dengan cepat membekap mulutnya, rasa pusing Azka mulai memuncak hingga pada akhirnya ia tidak sadarkan diri.
***
"Pak Bowo ada dimana kak?"
tanya Natha pada Alga yang berjalan disampingya."Katanya penting nggak?" tanya Natha lagi.
Alga mendadak menghentikan langkahnya, Nathapun ikut menghentikan langkahnya.
"Kak kok berhenti?"
"Sebenarnya lo nggak dicariin pak Bowo."
Natha langsung mengerutkan dahinya, "maksud kakak?"
"Maksud gue, gue bohong tadi soal pak Bowo, maaf," ucap Alga dengan ekspresi sedikit merasa bersalah.
"Kakak bohong? Kenapa?"
"Gue cuma takut Azka cerita tentang gue yang enggak-enggak ke elo, dan gue takut lo nantinya akan percaya dan akhirnya bakal jauhin gue. Gue nggak ngelarang lo jauhin Azka kok bahkan lo tau sendiri dulu gue selalu semangatin elo untuk deket sama dia, bahkan gue rela serahin hati gue ke lo meski lo selalu nolak, Nat setidaknya lo hargain gue dengan cara cukup jangan tinggalin gue, gue rela kok jika harus jadi pelampiasan lo, sahabat lo, atau bahkan temen biasa lo, asal lo jangan jauhin gue, lo bisa kan?"
Mata Natha mulai berkaca-kaca, ia ngerti dengan perasaan yang Alga alami, ini salahnya dari awal memang Natha yang memulainya, andai kejadian dimana ia tidak sengaja mengungkapkan persaannya pada Alga itu tidak terjadi, mungkin sampai sekarang ia tidak akan mengenal Alga dan tidak menyakiti hati cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aztha (Tamat)
De TodoNatha adalah cewek manis yang pediam dan pemalu, namun sifatnya yang sangat penutup itu langsung berubah menjadi gila & bodoh ketika bertemu dengan Azka yaitu cowok dingin yang benci dengan spesies cewek pengganggu seperti Natha. Bagi Azka, Natha ad...