Satu bulan kemudian
Natha membuka matanya perlahan, kepalanya terasa pening sesaat, setelah ia benar-benar sadar, ia melihat ada infus yang tertancap di tangannya.
"Lo udah sadar?" Terdengar suara cowok yang terlihat sangat khawatir disampingnya.
"K-kak, kenapa aku ada dirumah sakit?" tanya Natha bingung sambil memegang kepalanya yang masih terasa pusing.
"Lo habis kecelakaan waktu terkahir kali lo paksa Syla untuk mau maafin lo dan lo koma kurang lebih satu bulan," ujarnya menjelaskan.
"gue selalu perhatiin lo, kenapa lo nggak pernah berhenti ngejar Syla setiap saat disekolah sampai-sampai lo nggak peduli arah sekitar lo." Alga melanjutkan perkataannya dan menatap Natha dengan heran.
"Oh iya, Syla dimana? aku harus minta maaf sama dia, aku udah kecewain dia, aku harus ketemu sama dia." Natha baru teringat akan kejadian sebelumnya, ia langsung bangun dari baringnya dan berusaha untuk mencopot infus yang tertancap ditangannya namun Alga telah lebih dulu mencegahnya.
"Udah Nat, lo jangan nekat, lo itu masih butuh istirahat yang cukup." Alga mencoba untuk menasehati Natha.
"Tapi aku nggak akan bisa tenang sebelum aku bisa mendapat maaf dari Syla." Natha merasa tidak berdaya, ia sangat kecewa, pasalnya ia gagal menjadi sahabat yang baik bagi para sahabatnya, yang pertama Lola dan sekarang Syla.
"Dia udah maafin lo, kok."
"Apa? Beneran? Kak Alga tolong bantu aku untuk ketemu sama dia, aku mau ngomong langsung sama dia. Aku mohon." Natha memelas pada Alga agar cowok tersebut mau membantunya.
"Sebenarnya sih gue mau-mau aja, tapi masalahnya dia nggak ada di sini."
Natha mengerutkan kedua alisnya. "Maksud kakak dia nggak ada dirumah sakit ini?"
Alga menghelakan nafasnya pelan. "Maksud gue, dia udah pindah tempat tinggal, karena nyokapnya lagi ada bisnis di luar negri otomatis dia ikut sekalian dia ingin memulai hidup baru disana katanya."
"Kenapa dia harus pindah? Padahal aku belum mengucap minta maaf dan aku pasti akan mencoba untuk mengikhlaskan kak Azka untuk dia kok, walapun itu sulit." Natha menundukkan kepalanya, ia terlihat sangat murung pasca ditinggal oleh sahabat yang baru terjalin beberapa bulan lalu.
"Udah yang terpenting dia udah maafin lo, kan?" Alga mengusap bahu Natha pelan, ia mencoba membuat Natha agar tetap tegar.
"Kakak tau darimana kalau Syla udah maafin aku?" Natha menatap Alga dengan mata yang sendu.
"Sebelum Syla keluar negri ia sempet ngejenguk lo, dan maafin semua kesalahan lo, dia udah tau kok kalau lo nggak bermaksud ngerebut Azka dari dia, gue udah ceritain semuanya ke dia kalau lo suka sama Azka itu udah sebelum lo sahabatan sama Syla."
"Jadi kakak udah jelasin semuanya dan Syla mau maafin aku?" Natha menatap Alga dengan mata berbinar-binar.
Alga pun menganggukkan kepalanya ringan.
"Makasih kak, aku nggak tau harus balas budi sama kakak dengan cara apa, intinya aku sangat berterimakasih." Natha sangat bahagia pasalnya cowok disampingnya sangatlah baik dan selalu membantunya.
"Iya sama-sama." Alga juga membalas dengan senyuman yang tak kalah manis.
"Oh iya aku boleh tanya nggak?"
Natha mulai teringat akan sesuatu."Tanya apa?" balas Alga balik bertanya.
"Waktu aku belum sadar, Lyli pernah jenguk aku nggak?" tanya Natha agak ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aztha (Tamat)
RandomNatha adalah cewek manis yang pediam dan pemalu, namun sifatnya yang sangat penutup itu langsung berubah menjadi gila & bodoh ketika bertemu dengan Azka yaitu cowok dingin yang benci dengan spesies cewek pengganggu seperti Natha. Bagi Azka, Natha ad...