Part 5 (Cerita Lola)

1.7K 66 1
                                    

Suara pantulan bola membuat sekujur tubuh Natha merinding. Pasalnya ia trauma dengan kejadian waktu silam di mana ia terkena lemparan bola Voly hingga membuat kepalanya hampir pecah.

Tapi demi seorang cowok yang kini berada ditengah lapangan. Ia rela mengusir semua rasa takutnya apalagi ketika melihat Azka sedang memainkan bola dengan mahir. Sungguh Natha ingin menjerit sekeras - kerasnya namun ia masih mempunyai sisi malu untuk melakukan hal tersebut.

Setahu Natha, cowok berparas putih tersebut sangat menyukai olahraga yang bernama voly.

Setengah jam lebih Natha masih setia menonton permainan bola voly yang kini telah usai tanpa ada rasa bosan.

Tatapan Natha langsung berubah ketika melihat seorang cewek tengah menghampiri Azka.

"Nih ... minuman lo." Cewek berparas cantik tersebut tengah memberikan air mineral kearah Azka.

Azka pun menerimanya dengan senang hati.

Ada rasa cemburu yang menghampiri Natha, seharusnya ia tidak berhak merasa cemburu, karena ia hanyalah pengagum rahasianya.

Hati Natha semakin memanas, ia tidak merasa asing dengan wajah cewek tersebut, cewek tersebut adalah Syla. yaitu cewek yang tengah berdebat dengan Lola demi membela Azka kemarin.

Beberapa menit kemudian Natha melihat kepergian Azka diiringi dengan Syla yang berada di sebelahnya.

Hati Natha mulai memanas. Ia telah menempatkan hati pada orang yang salah. Ia sangat kecewa bagaimana mungkin ia bisa cinta pada cowok yang telah mempunyai pacar.

Natha mengira bahwa Syla adalah kekasih Azka.

Natha langsung pergi meninggalkan lapangan tersebut dengan langkah tersegal. ia pergi menuju kamar mandi di situlah tangisnya mulai pecah.

***

Dear Heart,

Katanya Cinta itu indah... tapi kenapa ketika aku mulai mencintainya hanya rasa sakit, rapuh, dan hancur yang aku dapat?

                -Natha

Natha langsung menutup buku Diary nya ketika Lyli membuka pintu kamarnya.

"Lo dipanggil mama, katanya ada urusan," ucap Lyli pada Natha.

Natha menganggukkan kepala mengerti. Ia pun segera beranjak dari tempat tidur dan pergi ke luar kamar.

Setelah sampai di ruang tamu, Natha melihat sang Tante sedang menonton tv.

"Ada apa tante." Seketika mata sang Tante langsung menatap ke arah Natha.

"Tante akan pergi ke luar kota, nggak tau pulangnya kapan, mungkin beberapa bulan atau lebih. Dan sebagai penggantinya kamu harus mengurus semua pekerjaan rumah selama Tante belum pulang."

"Baik tante." Natha mengangguk pelan.

"Dan satu lagi. Kamu harus layanin Lyli dengan baik. Jika dia minta sesuatu tolong turutin perintahnya. Mengerti?"

Natha hanya bisa mengiyakan perkataan sang tante dengan berat hati. Mau bagaimana lagi? Toh kehadiran Natha di rumah itu hanya sebatas menumpang. Jadi dia tidak berhak untuk menolak apa yang diperintahkan oleh sang punya rumah.

***

Natha sedang memandangi cowok yang tengah asyik ngobrol dengan teman laki-lakinya.

Tidak lama kemudian teman laki-laki cowok tersebut mengetahui keberadaan Natha yang sedang bersembunyi di balik tembok kelas.

Aztha (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang