"Meskipun dianggap kebetulan, aku akan tetap menganggap itu adalah rencana tuhan untuk menyatukan kita berdua."
***
"Hay kak," sapa Natha pada Azka yang sibuk dengan ponselnya.
Azka hanya meliriknya sekilas dan beralih pada ponselnya kembali.
Natha memang aneh. Baru saja kemarin ia menangis dan ingin menyerah mendekati Azka, tapi nyatanya tidak bisa.
"Kak, kakak tau nggak--"
"Nggak dan gue nggak mau tau, mending lo diem disitu, kalo nggak bisa mending lo pergi ganggu fokus main game gue tau nggak," Potong Azka panjang lebar kali tinggi.
"Oh, jadi kakak sedang ngegame ya? maaf saya nggak tau." Natha menundukkan kepalanya sungkan.
Hampir setengah jam tidak ada yang bicara antara Natha ataupun Azka, hanya suara bising diarea tersebut yang terdengar ditelinga keduanya.
Tidak lama kemudian Azka langsung beranjak dari duduknya setelah menutup ponselnya dan memasukkannya kedalam sakunya.
"Kakak mau kemana?" tanya Natha yang sekarang mengekori Azka.
"Bukan urusan lo."
"Saya boleh ikut?"
"Nggak."
Natha menghentikan langkahnya,
"Kalau gitu, boleh saya aduin kebunda?""Lo mau ngadu apan?"
"Kakak dulu pernah merokok, kan?"
Langkah Azka langsung terhenti ketika mendengar ucapan Natha yang terakhir.
Azka pun membalikkan badannya menatap Natha sinis, "tau apa lo tentang gue?"
"Tau semuanya."
"Serah lo," jawab Azka ketus, ia kembali melanjutkan langkahnya dan mencoba untuk tidak terhasut oleh ancaman Natha, menurutnya Natha tidak akan benar-benar mengadukan pada bundanya jika ia pernah merokok, mungkin ia hanya ingin menakut-nakuti dirinya, toh kejadian itu sudah beberapa waktu silam, itupun karena pengaruh teman terbodoh sepanjang sejarahnya.
Natha terkejut, nyatanya ancaman yang ia berikan itu tidak membuat Azka takut, bahkan cowok itu menatapnya tanpa rasa khawatir sedikitpun.
Tapi bukan Natha namanya jika ia menyerah begitu saja, ia akan tetap menjalankan misinya itu dengan ketabahan.
Entah kenapa disaat gadis itu ingin menyerah. Pasti ada saja sesuatu yang menjadikannya alasan untuk berjuang kembali.
Apakah ini kode dari Tuhan?
***
Suara bel rumah membuat Azka membuka pintu rumahnya dengan malas, karena bibi sedang pergi kepasar sedangkan bunda lagi ada acara arisan kini dirumah hanya dirinya.
Azka terkejut ketika dibalik daun pintu tersebut menampakan sosok cewek sinting yang selama ini membuat dirinya hampir frustasi.
"Hay kak," Sapa Natha dengan riangnya. Ia tidak menyangka jika yang membukakan pintu adalah orang yang ia cari langsung.
Tanpa basa-basi Azka langsung menutup pintunya dengan malas, namun tak disangka tangan Natha langsung menghalanginya. Natha langsung menjerit ketika tangannya terjepit pintu tersebut, dan darah segar mulai keluar. Meski cuma sedikit.
"Sory gue nggak sengaja." Azka langsung membuka lebar pintunya kembali dan tangannya mulai memegang tangan Natha yang berdarah.
'Nggak sengaja dari hongkong? Jelas-jelas niat banget tadi nutup pintunya,' batin Natha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aztha (Tamat)
SonstigesNatha adalah cewek manis yang pediam dan pemalu, namun sifatnya yang sangat penutup itu langsung berubah menjadi gila & bodoh ketika bertemu dengan Azka yaitu cowok dingin yang benci dengan spesies cewek pengganggu seperti Natha. Bagi Azka, Natha ad...