3. Nyebelin!

2.3K 98 2
                                    

Hari kedua UTS hari ini diisi dengan 2 mata pelajaran, kimia dan matematika.

"Diraaaaaaaaa" panggil seseorang dari belakang dengan nyaring

"Apa ih?berisik tau gak pagi-pagi" ucap Dira

"Ajarin gue matematika, gue ga ngerti" ucap Vira hampir teriak

Yap, siapa lagi jika bukan makhluk setengah otak macam Vira

"Aduh sumpah jangan teriak-teriak,minta ajarin ya minta aja gausah pake teriak" ucap Dira sambil memegangi kedua telinganya

"Yaudah ajarin" ucap Vira sambil memegangi lengan Dira dengan suara sedikit pelan

"Kita belajar kimia dulu ya, matematika kan habis istirahat. kita bisa belajar matematika pas istirahat"

"Nggak mau titik matematika aja gue bodoamat sama kimia" ucap Vira sok ngambek

"Yee kok bodoamat, emangnya Lo udah paham kimia"

"Belum sih hehe" ucap Vira tak lupa dengan cengiran nya

"Yaudah deh Ayuk kimia dulu" lanjut Vira akhirnya mengalah

Mereka berdua pun belajar kimia bersama di bangku adira, kebetulan kakak yang duduk disamping Adira belum datang.

"Ra kalo nomor atom nya sama disebut apa?" Tanya Vira diselang-selang belajar nya

"Isotop"

"Oh, kalo teori yang mendeskripsikan atom seperti roti kismis itu, teori siapa Ra?" Tanya Vira lagi

"J.J. Thompson"

"Yaampun ra, Lo siapa nya Jimmy neutron? Kok dari tadi gue tanya bisa Mulu jawabnya"

"Anaknya" jawab Adira tanpa beban

"Serius Ra?demi apa?kok gue nggak tau sih?" Ucap Vira heboh

"Berisik, ya nggaklah. Udah belajar lagi"

"Iya iya galak banget mbaknya, cecan kan penasaran kalo bener siapa tau aja cecan bisa dibantuin bikin bom buat mantan"

"Ehhmm" suara deheman yang berasal dari sebelah Vira

Vira tak menyadari itu

"Vira itu orang yang punya bangkunya mau duduk" ucap Dira sambil menyenggol lengan Vira

"Ngaco Lo Ra yang punya bangkunya kan pemerintah" jawab Vira enteng, tanpa melihat Adira dan sebelah nya

"Hmm, maaf kak" ucap Dira pada Kakak itu

"Vira bangun, pindah tempat"

Vira pun mendongak kan kepala nya

"Ehh ada kakak ganteng, hehe maaf ya kak, Adira gak bilang ke gue kalo ada kakak"

Vira langsung berdiri membawa buku dan alat tulisnya bergegas untuk pindah ke tempat duduk nya, Adira pun ikut berdiri hendak mengikuti Vira namun

"Mau kemana Lo?"tanya kakak itu pada Dira

"Hah?ehh hmm gue mau....mau nyusul Vira" jawab Adira gugup

"Nggak usah, duduk ditempat lo" ucap Kakak itu dingin

Adira bingung kenapa kakak ini menyuruh Adira untuk duduk kembali, tetapi tanpa sadar Adira tetap mengikuti ucapan kakak itu, Adira duduk ditempatnya. Sebenarnya Adira ingin bertanya kenapa dia tidak diperbolehkan menyusul Vira, namun sebelum dia bertanya, bel sudah duluan berbunyi membuat ia mengurungkan niatnya untuk bertanya.

***

Bel istirahat pun berbunyi.

"Adiraaaaa, sayangku cintaku ajarin cecan matematika"

Kalian tentu saja tau siapa pelakunya, siapa yang berteriak cukup keras sampai bergema di ruang 11.

"Iya Lo duluan aja ke perpus, kita belajar di perpus" jawab Dira masih sibuk membereskan alat tulisnya.

"Oke"

Sepeninggal vira, Adira masih cukup penasaran kenapa dia tidak diperbolehkan menyusul Vira tadi. Ia pun memberanikan diri untuk bertanya

"Hmm, kak gue mau tanya" ucap Dira hati-hati

"Tadi kenapa gue gak dibolehin nyusul Vira?" lanjut Adira, ia agak menyesal bertanya pertanyaan yang sangat tidak penting itu, tapi peduli setan ia hanya ingin menebus rasa penasaran nya.

"Harus gue jawab?" Tanya kakak itu sambil memandang Adira sinis, ia menaikan satu alisnya

Adira mendengus kesal, ia menghela nafas kasar

"Gausah, minggir gue mau keluar" ucap Adira tak ada halus-halusnya

Kakak itu pun berdiri, memberi jalan untuk Adira lewat

"Bodoamat tadi gue gak sopan, kakak kelas kaya gitu gak pantes disopanin, gue kan cuma nanya biasa aja dong. Dasar cowok kebanyakan nonton Dora" ucap Dira mengomel sendiri tak peduli tatapan-tatapan sinis yang menatap nya karena berbicara sendiri

My Prince Is My Senior [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang