"Kalau ada apa-apa cerita sama gue, jangan tiba-tiba ngejauh gitu" ucap arka pada Adira, mereka sedang berada di rooftop saat ini.
Adira hanya mengangguk pelan
"Liburan semester nanti kemana?" Tanya arka yang memang sebentar lagi mereka akan menghadapi UAS lalu setelah itu libur semester 1
"Belum tau" jawab Adira
Arka pun hanya ber"oh"ria
~~~
Kini mereka melaksanakan ujian akhir semester, ternyata tempat duduk nya tidak diubah Masih sama seperti saat Ujian Tengah semester. Itu artinya Adira akan dipertemukan dengan Arka dalam satu meja yang sama.
"Hai" ucap arka pada Adira yang kebetulan sudah sampai di sekolah lebih dulu dan sedang duduk ditempatnya.
"Hai kak" ucap Adira ria
"Semeja lagi ya kita" ucap arka setelah menduduki bangkunya
"Iya" jawab Adira
"Jangan gagu lagi nanti!" Lanjut Adira sambil sedikit mengerucutkan bibirnya
"Eh gagu?" Tanya arka sambil menaikan satu alisnya
"Iya dasar kakak ketua OSIS si irit bicara" jawab Adira sok ngambek
"Hahaha, dulu kan belum kenal" tawa arka membuat kedua sudut bibir adira tertarik keatas
"Iya iya terserah Ketos nya deh" ucap Adira sambil terkekeh pelan
Mereka segera duduk dengan rapi saat pengawas ruangan mereka memasuki kelas.
Mata ulangan pertama dihari pertama dimulai dengan matematika, hebat bukan?
Adira sedari tadi sibuk menggaruk-garuk kepala. Soal nomor 35 ini agak susah, untuk soal matematika UAS ada 40 soal.
"Kenapa?" Tanya arka menoleh ke arah Adira
"Eh, kak hehehe gak apa-apa maaf ganggu" ucap Adira dengan cengiran nya
"Nakal ya dibilangin, gue kan suka diganggu lo, kenapa ada yang susah?" Tanya arka
"Gak apa-apa kak, Lo lanjut ngerjain soal aja" jawab Adira dengan suara sangat pelan tetapi cukup terdengar ditelinga arka
"Kalau ada yang susah bilang ya, gue bantuin" ucap arka lalu kembali fokus pada soalnya.
Adira hanya mengangguk pelan.
Selesai, 2 jam yang cukup melelahkan bagi otak anak SMA Kebangsaan. Sekarang waktunya istirahat.
"Mau ke kantin?" Tanya arka pada Adira
"Nggak deh kak, gue mau belajar aja. Tadi matematika yang biasa nya gue lancar aja, diem disatu nomor. mikirnya lama banget." Curhat Adira
"Kok gak bilang?kan udah gue bilang kalau ada yang susah tanya ke gue biar gue bantu"
"Ya..ya tadi mau nanya tapi udah keburu ketemu jawabannya sama gue hehe"
"Yaudah gue duluan ya" ucap arka lalu bergegas setelah mendapat anggukan dari Adira.
Adira pun membuka buku biologi nya dia harus bisa menghafal nama-nama bakteri dalam 30 menit, karena waktu istirahat nya hanya 30 menit. Kelemahan Adira cuma satu M.E.N.G.H.A.F.A.L.
Jika disuruh pilih antara menghafal dan menghitung, ia pasti akan memilih menghitung."Nih" ucap suara berat seseorang yang membuat hapalan Adira berhenti sejenak.
"Eh kak, ini apa?" Tanya Adira pada arka yang memang menyodorkan sekantung plastik yang Adira tidak tau isinya apa.
"Nasi goreng sama jus jambu, tadi gue mau beli bakso cuma susah kalo dibawa ke atas" ucap arka
"Buat siapa?"
"Ya buat Lo lah!"
"Kan gue gak mesen?" Tanya Adira masih saja bingung
"Adira adik kelas ku tersayang, gue sengaja beliin ini untuk Lo. Biar nanti bisa mikir."
Catat : ADIK KELAS ku tersayang, ADIK KELAS HANYA ADIK KELAS.
"O....oh" jawab Adira sedikit kaku sambil menelan ludah
"Jangan oh doang, ambil ini tangan gue pegel" ucap arka yang membuat Adira tersentak kaget lalu mengambil plastik itu yang didalamnya sudah ada nasi goreng dan jus jambu.
"Ma...makasih" ucap Adira memaksakan senyum.
***
Hai hai, maaf ya kalau kesannya peran disini tuh cuma Adira dan Arka maaf banget aku masih amatiran dalam nulis, masih baru dan pemula. Kadang aku juga gak sadar kalau yang aku tulis itu arka dan Adira Mulu, Rafif, Dinda dan Vira jarang banget ada maaf banget ya.
Tetep suka cerita ini ya, tetep baca, tetep vote and comment.
Aku akan belajar lagi supaya lebih baik dalam menulis. Kritik dan saran diperlukan.
Terimakasih semua💛💛
Jangan lupa tinggalkan jejak 👌
LOVE YOU❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Is My Senior [COMPLETED]
Fiksi RemajaIni bukan kisah badboy bertemu badgirl, ini kisah tentang, Adira Fradella, gadis berparas manis yang mempunyai alis tebal yang hampir menyatu dilengkapi dengan bulu mata nya yang lentik, seorang gadis periang dengan sejuta senyuman. Siapa yang tau...