30. Emosi sang degem!

1K 38 6
                                    

Line
AdiraFradella
Kak?

ArkaYuda
Kenapa?

AdiraFradella
Bisa ngomong Bentar?

Mampus gue-batin arka

ArkaYuda
Ngomong apa?

AdiraFradella
Ya, gak disini. Gue tunggu
Dikantin,

Read

Keluar ruang osis, menuju kantin. Arka sedari tadi terus bergumam
"mampus, mampus, mampus. Mau disidang gue nih"
"Kok gue jadi lembek gini sih? apa-apaan nih. Ngapain takut Ama degem. Kok jadi degem sih?Adira gemes disisi mananya?" Omel nya pada diri sendiri, seketika menghentikan langkahnya

Setelah sampai dikantin, mengambil duduk dihadapan degem nya, eitss Adira maksudnya.

"Ada apa?" Tanya arka langsung

"Sabar elah, nih minum dulu biar gak selek" ucap Adira sambil menyodorkan segelas es teh kantin

"Kalo Adira jadi baik gini, pasti ada maunya nih!" Tuduh arka

"Tau aja kakak osis, hehehe jimayu" ucap Adira dengan cengiran nya

"Apa?" Tanya arka

"Mau bantuin gak?"

"Apa?"

"Jadi pacar pura-pura gue!" Pinta Adira dengan kedipan sebelah matanya, entah belajar dari mana.

"APA?"teriak arka

"Calm calm, stay calm!" Ucap Adira

"Gue jelasin semuanya!" Imbuhnya

"Jadi si Vira suka sama Rafif, dan kata Lo Rafif suka gue. Lo tau sendiri kak, sedekat apa gue sama Vira. Gue gak mau dia sakit hati dan jadi jauhin gue. Cuma Vira yang gue punya, tolongin ya!" Pinta Adira kali ini nadanya benar-benar serius

"Ya Lo pikir, gue sama Rafif gak Deket gitu?gila ya, Lo bisa bego juga"ucap arka tak habis pikir

"HEH, NGOMONG NYA"Ucap Adira kini teriak

"Calm calm, stay calm!"ucap arka meniru suara Adira barusan

"Kalo gue pacaran sama lo—"

"Pura-pura doang anjir,"ralat adira

"Ck. Iya maksud gue gitu, elah. Kalo gue pura-pura pacaran sama lo, terus nanti Rafif tahu. Gue yang berantem gitu sama rafif, Lo sama Vira aman-aman aja, gitu?"

"Ya. Ya. Ya, gak gitu juga. Ya terus gue harus gimana?"

"Ya Lo tinggal nolak Rafif, gampang kan"

"Ya gak segampang itu juga"

"Jangan bilang...." Tuduh arka memicingkan matanya

"APA?" Ucap Adira menaikan intonasi bicaranya

"Jangan bilang Lo suka sama Rafif?" Tuduh arka

"GOLOK MANA GOLOK. MAU GUE TEBAS NIH KEPALA KETUA OSIS. ASTAGA. OTAK NYA CETEK BANGET KAYA SWIMMING POOL NYA ANAK TK" ucap Adira emosi

"Gak gitu juga, tuan arka Yuda Pratama yang terhormat. Gue bilang gak segampang itu ya karena kalau misal si Vira tahu Rafif nembak gue, walaupun gue tolak, Vira pasti kecewa karena cowok yang dia suka, malah nembak sahabat nya gituuu, puas anda?" Jelas Adira

"OH"

"INI BENERAN GUE TEBAS YA KEPALA LO!" ucap Adira sambil mengacungkan garpu di tangan kanannya

"Lo.. mau tebas kepala gue pake garpu?" Tanya arka

"YA ALLAH, GAK MAU NGATAIN. SABAR. TAPI MUKANYA MINTA DIKATAIN" ucap Adira menjambak rambutnya sendiri, frustasi

"Oh jadi gini ya, Adira yang asli. Baru tahu gue"

"IYA, PUAS LO HAH?"ucap Adira lalu meninggalkan meja kantin, dan segera berlalu dari hadapan arka

"Heh, mau kemana Lo?kan belum selesai ngomong nya"

"Adira!"

"Adira!"

"Salah apa kakak, dek. Salah apa?ditinggal Mulu perasaan" ucap arka melas lalu meninggalkan kantin.

Keduanya meninggalkan kantin, menuju kelas masing-masing.

Arka tidak bisa mengejar Adira, Adira berjalan begitu cepat. Mungkin tamu bulanan sedang datang, jadi wajar saja jika Adira emosi seperti itu.

***

Hai hai
Suka gak?
Comment ya kalo ada yang gak suka, kritik dan saran diperlukan.

Tinggalkan jejak👌
LOVE YOU ❤️❤️❤️

My Prince Is My Senior [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang