11. Hilang part 1

1.8K 65 2
                                    

Arka terus berlari, ia terus mencari Adira di belakang kantin, kelas, perpus, bahkan sampai nyari di rooftop pun Adira tidak ditemukan. Kata-kata Vira barusan terus terngiang-ngiang di kepala arka, ia berusaha mencerna baik-baik setiap katanya.

Arka sekarang sedang berada di rooftop, tak peduli mendengar bel masuk yang sudah berbunyi. Ia menjambak rambutnya frustasi,

"Sial, kenapa bisa kelepasan" ucap arka

"Arghhh"

Arka memutuskan masuk ke kelas bel baru beberapa menit berbunyi, seenggaknya ia tidak akan telat karena pasti jika baru bel seperti ini guru tidak langsung datang. Ia lebih memilih ikut belajar walaupun pikiran nya lagi sangat kacau.

"Darimana Lo?"tanya Rafif, teman sebangku arka

Arka membuang mukanya, ia memilih sibuk dengan ponselnya sebelum guru datang dan memulai pelajaran.

"Lo lagi ngehubungin siapa ka?" Tanya Rafif

"Adira"

"Adira?adik kelas kita itu?kenapa dah?"

"Diem dulu fif!" Ucap arka

Line
ArkaYuda
Adira dimana?
Maaf gue kelepasan
Gue mau ngomong pulang
Sekolah nanti
Biar gue yang anter pulang
Maaf Dira maaf

Arka terus mengirim pesan ke Adira yang sama sekali tidak ada balasannya, ia terus menghubungi Adira tetapi masih saja nomor Adira tidak aktif, di line juga seperti itu, sampai guru yang mengajar di kelas arka masuk, arka memutuskan menemui nya setelah pulang sekolah.

***

Bel pulang berbunyi, arka segera bergegas kekelas Adira X IPA 3

didepan kelas arka menunggu semua orang keluar, memastikan apakah ia orang yang arka cari atau tidak, ternyata sosok Adira belum muncul juga, dan yang terakhir meninggalkan kelas adalah Vira, sahabat Adira.

"Vira, Adira mana?" Tanya arka menghentikan langkah Vira

"Ngapain?masih belum puas kasar sama Adira?" Tanya Vira sinis

"Bukan, oke gue minta maaf karena udah kasar ke sahabat Lo, gue tau gue udah kasar, sekarang Adira mana?"

"Adira nggak masuk kelas lagi sejak kejadian tadi, puas Lo?puas?"

Arka terkejut bukan main, ia pikir Adira hanya akan menangis dan menyendiri tidak sampai kabur dari sekolah, karena yang ia dengar dan tau Adira adalah sosok gadis yang takut akan hukuman, ia adalah tipe gadis penurut dan taat peraturan.

"Itu tas Adira ya?sini biar gue yang bawa pulang" ucap arka yang memang melihat Vira membawa 2 tas

"Nggak usah, nanti dikatain murahan" ucap Vira masih emosi

"Astaga, nggak lah. Sini gue mau sekalian ketemu adira"

"Lo mau ketemu adira? Awas aja kalau sampai Lo ngebuat Adira kaya tadi, gue nggak akan segan-segan nonjok Lo" kata Vira memperingati

"Iya"

Lalu Vira memberikan tas Adira kepada arka, dan Arka bergegas menuju parkiran lalu segera melajukan motornya ke rumah adira.

Sesampainya di rumah adira

Arka sudah menekan bel berkali-kali tetap saja tidak ada yang keluar, ia sudah mengirim pesan kepada Adira tidak kunjung ada balasan, ia sudah menelpon Adira berkali-kali tetap tidak aktif. Arka berusaha menunggu didepan gerbang rumah minimalis itu.

2 jam arka telah berdiri ditempat itu, menatap rumah yang kelihatan kosong itu, ia memutuskan untuk membawa tas Adira pulang karena tak kunjung ada yang membukakan pintu.

"Kemana dia? Semoga dia nggak kenapa-kenapa"batin arka

Arka pun segera melajukan motornya bergegas untuk pergi ke rumahnya, untuk mengistirahatkan otak dan jiwanya supaya lebih fresh untuk mendapatkan maaf dari Dira esok pagi, iya arka berencana akan kerumah Adira lagi sebelum berangkat kesekolah.

Arka membanting dirinya ke kasur, ia sangat lelah hari ini. Helaan nafas lelah terus keluar dari kedua lobang hidung arka.

"Apa gue kasar banget ya?"

"Kenapa gue bisa sekasar itu?"

"Toh itu juga bukan urusan gue, Adira mau diantar siapa juga, apalagi diantar Rafif"

"Apa benar kata vira, apa benar kalau gue cemburu?"

"Arghhh sial, tau ah pusing gue"



My Prince Is My Senior [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang