Disinilah Adira sekarang, rooftop sekolah tercinta. Cuma tempat ini yang bikin nyaman, tenang, aman, dan merasa seakan kita nggak ada masalah. Adira kalau lagi suntuk atau banyak masalah akan pergi kesini, jauh dari keramaian.
Karena terkadang seseorang butuh keheningan untuk tetap tenang, tidak semua keramaian menyenangkan.
"Disini ternyata!"ucap seseorang yang membuat Adira baru saja ingin memejamkan matanya.
Adira pun membuka matanya kembali, membalikan badannya ingin melihat siapa yang telah mengganggu macan betina tidur.
"Ngapain sih kak?" Ucap Adira pada orang itu yang ternyata adalah arka
"Nyari Lo" jawab arka santai sepertinya ia belum puas untuk menggoda Adira
"Gue masih malu, sana jangan kesini" jawab nya sangat jujur
"Lo makin lama songong ya sama kakak kelas" ucap nya dengan nada yang dingin
Adira tertunduk takut
"Biarin gue disini, nggak akan ganggu"
Adira pun mengiyakan saja, daripada dikatain songong lagi.
Arka berjalan ke pinggir rooftop, tepat didepan adira.
Baru saja Adira ingin memejamkan matanya kembali namun arka berucap,
"Sejuk juga ya disini" ucap arka entah membutuhkan jawaban atau tidak
"Iya, hening, tenang, damai" jawab Adira sambil mendudukkan badannya sepertinya kantuk nya sudah hilang
"Lo sering kesini?" Tanya arka
"Iya"
"Semenjak jadi osis gue jadi jarang nikmatin masa-masa SMA gue" ucap arka mengungkapkan isi hatinya
"Itu sebab nya gue nggak pernah mau masuk organisasi ataupun ekskul"
"Jadi Lo nyesel gue suruh masuk osis?" Tanya arka membalikan badannya 90 derajat menghadap Adira
"Sensi amat nih bocah, nyesel sih sedikit" ucap Adira dengan cengiran nya
"Lo ngapain disini bukannya Lo harus ngurus acara?" Tanya Adira
"Lo juga ngapain, Lo kan harus ngurus juga" ucap arka
"Iya iya yaudah Ayuk turun" ajak Dira
"Eh tunggu kok kaya ada bau-bau nggak enak ya, asem gitu" ucap arka sambil mengendus-endus
"Lo belum mandi ya?" Ucap arka yang berhasil membuat Adira menutup mukanya kembali
"Malu lagi?" Tebak arka
"Iyaaaaaa, reseee" ucap Adira lalu bergegas meninggalkan arka yang masih tertawa
Entah akhir-akhir ini arka lebih sering tertawa, tidak menjadi manusia serius lagi.
Acara berjalan dengan lancar, Adira, arka dan rekan-rekan osis yang lain telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
sekarang jam pulang sekolah waktu yang pas untuk semua siswa mengistirahatkan otak dan jiwanya, tetapi tidak dengan Adira fradella ia harus membersihkan kolam renang karena hukuman telatnya tadi pagi.
ketika bel pulang berbunyi adira segera membereskan bukunya lalu bergegas ke kolam renang yang ada di sekolahnya, Ia pun mengambil alat untuk membersihkan kolam renang itu.
"Mau dibantuin?" Tanya seseorang dari belakang
Adira sontak menoleh untuk melihat Siapa yang barusan berbicara dengannya.
"Kenapa?" Tanya Adira kepada arka yang lagi-lagi datang
"Kenapa apanya?" Tanya arka balik
"Kenapa tiba-tiba mau bantuin?"
"Emang salah mau bantuin adek kelas"
"Cih paling, Lo lagi ada maunya kan" tuduh Adira
"Nething Mulu astaga, nggak"
"Yaudah Lo yang bersihin kolamnya, gue bantu doa" kata Adira seenaknya
"Dih songong, minta di mos ulang" ucap arka dengan nada menakut-nakuti
Adira pun sontak berdiri lalu membersihkan kolam renang itu bersama-sama dengan Arka.
Adira telah selesai melakukan hukumannya, arka pun telah selesai untuk membantu Adira.
"Pulang sama siapa?" Tanya arka
"Sendiri?"
"Apa dijemput?", tanya arka berturut-turut
"Lo kok makin lama, makin bawel ya kak, perasaan pas UTS kemarin kaya orang bisu nggak pernah ngomong"
"Lo kok makin lama, makin songong ya, perasaan pas mos kemarin anteng aja" ucap arka menirukan suara Adira
"Perhatian amat, belom kenal aja udah tau gue anteng haha" tawanya
"Lucu?" Jawab arka sinis
"NGGAK, NGGAK LUCU, PUAS" jawab Adira mulai emosi menghadapi kakak kelas satunya itu
Adira pun berjalan ke halte yang ada tepat di seberang sekolahnya.
Ada suara motor mendekati Adira
"Lo ngapain lagi sih kak...." Adira tak sempat menyelesaikan kalimatnya
"Kenapa?ngira kalau gue arka?" Tanya kakak itu
"Lo kakak yang gue tabrak di tangga kan?" Tanya Adira
"Iya, gue Rafif" ucap nya sambil menjulurkan tangannya
"Eh gue Adira" ucap Adira membalas salam kakak itu
"Mau pulang?gimana kalau bareng gue" ucap Rafif menawarkan
"Eh nggak ngerepotin?"tanya Adira hati-hati
"Ya nggaklah, ayo naik" ucap Rafif
Adira pun naik ke motor besar itu, motor yang sama dengan Arka beda warna saja arka berwarna kuning, sementara Rafif berwarna merah. Rafif menyalahkan mesin motornya dan menarik gas untuk mengantarkan Adira pulang ke rumah nya.
Namun setelah beberapa menit kepergian Rafif dan Adira, arka muncul
"Kemana tuh bocah? Mau gue anterin malah ngeloyor" batin arka
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Is My Senior [COMPLETED]
Teen FictionIni bukan kisah badboy bertemu badgirl, ini kisah tentang, Adira Fradella, gadis berparas manis yang mempunyai alis tebal yang hampir menyatu dilengkapi dengan bulu mata nya yang lentik, seorang gadis periang dengan sejuta senyuman. Siapa yang tau...