"Jadi gue...."
"Gue mau....jadi....pacar pura-pura Lo"
Hening
Hening
Hening
Dan,
"HAHAHAHAHA" Adira tertawa dengan kencang sampai-sampai arka harus menutup mulut adik kelas nya itu karena banyak pasang mata yang menoleh ke arahnya.
"Lo udah gila ya? Ketawa nya kencang banget? Kenapa?" Tanya arka panik
"Lo lucu kak, hahaha" lanjut Adira menyelesaikan tawanya
"Kok lucu?ah males kan, tadi aja gak usah ngomong pasti di ketawain kaya gini" ucap arka ngambek
"Iya iya maaf, lagian aneh tadi aja dikantin sok-sokan nolak sok ganteng sekarang aja malu sendiri mau bilang gitu doang" ucap Adira gantian mengomel
"Ah udah ah jangan dibahas lagi, lupain aja" ucap arka
"Dih, gak bisa gitu. Semua yang udah terjadi gak boleh main dilupain gitu aja"ucap Adira
"Harus dibahas! Wajib!" Lanjut Adira sepertinya adik kelas tengil satu ini ingin menggoda kakak kelas nya
"Jadi ya kak, tawaran itu udah gak berlaku lagi. Gue terima apapun yang terjadi ke depan nya. Gue siap. Kalau Lo jadi pacar pura-pura gue malah tambah rumit" jelas Adira
"Ya udah, by the way liburan kemana?" Tanya arka
"Belum tahu, paling dirumah atau ketoko buku cari novel yang bagus" jawab Adira
"Jalan-jalan sama gue yuk!" Ajak arka
"Ini bukan salah satu cara Lo biar bisa jadi pacar pura-pura gue kan kak?" Tanya Adira menaikan sebelah alisnya
"Gue leave aja lah dari dunia, capek hidup!" Ucap arka setengah berdiri
"Heh! Maaf, ish ngambek mainnya sekarang. Becanda tahu!" Ucap Adira menarik kembali tangan kekar arka
"Mau kemana emang?" Tanya Adira
"Dufan, transtudio Bandung, atau yang main-main salju tuh yang terbaru apa namanya gue gak tahu. Lo mau apa?"
"Dufan" jawab Adira sumringah
"Oke, besok kan udah mulai libur jadi mau kapan?" Tanya arka
"Lusa ya, besok gue mau ketoko buku sama vira" ucap Adira
"Oke!" Ucap arka
Lalu pesanan mereka datang, Adira dan Arka siap melahap nya.
"Lucu"
"Gadis yang selama ini gue cari, gadis yang makan dengan tenang, gadis yang suka makan tapi tetap ramping, gadis baik, Lo gak pantes dapat perlakuan yang gak baik dari orang tua Lo Ra"
"Siapapun laki-laki yang nantinya akan jadi masa depan Lo, gue janji akan selalu ngejaga lo, dari dulu gue selalu ingin ngejaga anak perempuan"
"Kalaupun bukan gue, gue bisa jaga Lo sebagai adik"
Itulah gumaman arka dalam hatinya, sambil tersenyum kecil sangat kecil.
"Nanti selesai makan, tunggu sebentar ya kak. Gue mau pesan take away" ucap Adira diselang-selang makan nya
"Dasar, gak kenyang apa udah makan disini. Makan banyak tapi badan tetap ramping. Pipi aja di besarin." Ucap arka
Adira hanya tersenyum mendengar itu.
Setelah selesai, Adira mengambil pesanan take away nya lalu mereka berdua beranjak dari mall tersebut.
Ditengah-tengah perjalanan,
"Kak minggir sebentar deh!" Ucap Adira
"Mau ngapain?" Tanya arka
"Sebentar aja!" Ucap Adira
Arka pun menurut, ia meminggirkan mobilnya.
Membiarkan Adira turun, arka memilih menunggu di mobil sambil sesekali melirik ke arah Adira pergi. Dan kalian tahu kemana Adira pergi? Adira pergi ke anak terlantar yang tidur dipinggir jalan, ada sekitar 4 anak yang kiranya berusia 7-11 tahun. Ternyata pesanan take away itu bukan untuk dirinya melainkan untuk anak-anak itu.
"Malaikat tanpa sayap" batin arka
***
Nulis apa aku ini? Astaga
Kritik dan saran diperlukan.Tinggalkan jejak semuanya 👌
LOVE YOU ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Is My Senior [COMPLETED]
Teen FictionIni bukan kisah badboy bertemu badgirl, ini kisah tentang, Adira Fradella, gadis berparas manis yang mempunyai alis tebal yang hampir menyatu dilengkapi dengan bulu mata nya yang lentik, seorang gadis periang dengan sejuta senyuman. Siapa yang tau...