6. Sabtu, 22 Desember 2018

2.2K 89 4
                                    

Jam dinding yang terpampang jelas di kamar yang bertema biru ini menunjukkan pukul 21.00 WIB, waktu yang pas untuk mengistirahatkan jiwa dan raga, jasmani dan rohani dari segala hal yang melelahkan. Namun, kurang sedetik lagi Adira fradella masuk ke alam bawah sadarnya tiba-tiba saja terdengar dering telfon yang sangat nyaring.

"Viraaaaa kurang sedetik lagi gue mimpi kencan sama kak arka Lo malah telfon, ganggu tau gak" ucap Adira tanpa melihat siapa yang menelfon nya.

"Vira?gue arka"

Jam itu juga menit itu juga dan detik itu juga kedua mata Adira membulat sempurna, langsung hilang seluruh rasa kantuknya barusan, ia tak percaya dengan yang barusan ia dengar

"Mampus gue demi apa?aduhh malu banget gue!mau ditaruh dimana muka gue"ucap nya sambil menjauhkan telfon dari dirinya agar tak terdengar sampai sebrang sana.

"Halo? Adira Lo masih disana kan?"

Adira pun tersadar lalu kembali mendekatkan telfon ke telinganya.

"Eh iya kak, ada apa telfon malam-malam?"

"Besok rapat ya"

"Rapat?besok kan Sabtu lagi juga rapat apaan?"

"Lo lupa kalau Lo udah jadi osis?" Tanya suara diseberang sana

"Oh iya hehe maaf, rapat membahas apa kak?"

"Senin kan, ulang tahun sekolah. Jadi sekolah ingin mengadakan acara"

"Kenapa harus hari libur sih kak?ganggu gue aja. Kan harusnya hari libur dipakai buat istirahat" omelnya

"Iya maaf, kemarin-kemarin gue nggak bisa. Gue sibuk ngurusin berkas-berkas yang mau ikut olimpiade. Jadi kita rapat nya besok aja"

"Dasar sok sibuk" cibirnya

"APA"teriak arka

"Ehh nggak, yaudah besok jam berapa?" Tanya nya mengalihkan pembicaraan

"Besok kumpul jam 9 pagi di cafe depan sekolah"

"Oke"

Dan Arka memutuskan telfon nya.

"Selamat malam, maaf sudah mengganggu. Basa-basi kek nggak ada maaf-maaf nya sama sekali" ucap Adira

***

Pagi pun datang, matahari menampakkan sinarnya dengan malu-malu. Hari ini sepertinya akan turun hujan, langit tak secerah biasanya. Ditambah lagi dengan udara yang sangat sejuk, udara yang langka untuk kota bernama Jakarta ini, membuat gadis yang menyimpan ribuan poster dengan wajah Jefri Nichol ini malas bangkit dari kasurnya.

"Huaa rapat nggak bisa diundur apa" gumamnya sambil menguap

Dengan terpaksa Adira Pun bangun, lalu bergegas untuk membersihkan badan nya.

Adira keluar dari kamar kecil menggunakan kimono berwarna biru, ia lalu mengambil baju yang pas untuk ia pakai hari ini dilemari dengan kaca berukuran besar.

Adira memutuskan untuk memakai hoddie berwarna merah dipadukan dengan celana biru gelap lengkap dengan sepatu Vans Slip On dengan motif Checker Board dan rambut yang ia biarkan tergerai, outfit yang terlihat santai namun menarik.

Adira memutuskan untuk memakai hoddie berwarna merah dipadukan dengan celana biru gelap lengkap dengan sepatu Vans Slip On dengan motif Checker Board dan rambut yang ia biarkan tergerai, outfit yang terlihat santai namun menarik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai, ia mengambil Sling bag, hp dan dompet lalu bergegas memesan taksi online dengan tujuan cafe dekat sekolah nya itu.

Setelah sampai di cafe itu ia segera mencari keberadaan arka, manusia yang meminta nya untuk kesini tadi malam.

"Kak" panggil Adira setelah menemukan keberadaan arka

"Yang lain belum pada datang?" Tanya Adira setelah mengambil duduk di hadapan arka

"Belum"

Hening, tidak ada percakapan lagi setelah itu.

Setelah arka dan Adira menunggu sekitar 20 menit ditemani dengan segelas milkshake coklat dan moccacino, tanpa obrolan. Akhirnya rekan-rekan OSIS yang lain pun datang. Setelah itu, Mereka memesan makanan lalu membahas tentang acara ulang tahun sekolah tercintanya itu.

Rapat selesai, Hampir semua rekan-rekan OSIS nya sudah meninggalkan cafe, Adira Sedari tadi hanya diam didepan cafe sambil mengotak-atik hp nya.

"Belum pulang?" Tanya seseorang yang ternyata adalah arka

"Eh kak, belum nih taksinya nolak Mulu" ucapnya melas

"Bareng gue aja" ajak arka

"Nggak usah kak, mendung juga pasti bentar lagi hujan" jawab Adira dengan halus

Arka memang memakai motor ninja berwarna kuning jadi kalau hujan sudah pasti akan kehujanan, ia memilih memakai motor dibanding mobilnya dengan alasan malas terjebak macet "dasar manusia maunya tinggal dijakarta tetapi malas akan macetnya, menyebalkan" dan Arka menyesali karena tidak memilih membawa mobil.

"Mangkanya cepat naik, biar nggak keburu hujan" suruh arka Tak sabaran, seperti nya laki-laki satu ini tidak memiliki batas kesabaran yang tinggi

"Beneran nggak ngerepotin nih?" Tanya Adira memastikan

"Nggak"

Dengan sigap Adira pun menaiki motor itu, dan Arka melajukan motornya.

Hampir setengah perjalanan, tiba-tiba saja hujan turun membuat 2 manusia itu menghentikan perjalanan nya dan memilih berteduh di salah satu halte dekat situ.

Hujan semakin deras, hari semakin sore, arka makin gelisah membawa anak gadis orang karena sebentar lagi matahari akan terbenam dan memunculkan langit malam yang indah.

"Eh kak, mau kemana?" Ucap Adira karena arka tiba-tiba saja pergi meninggalkan Adira menuju tempat disebelah halte. Adira pun memilih diam saja menunggu manusia yang selalu meninggalkan nya itu kembali.

"Nih pakai" ucap arka sambil menyodorkan jas hujan berwarna biru

"Loh, Lo beli kak?" Tanya Adira

"Iyalah"

"Ngapain pake beli segala, tunggu hujan reda aja sih"

"Udah mau malam, gue nggak enak bawa anak gadis orang pulang malam, cepat pakai" ucap arka sambil memakai jas hujan miliknya yang barusan ia beli

Adira pun mengikuti ucapan arka, ia memakai jas hujan itu lalu segera naik ke motor arka setelah memakai helmnya.

"Peluk pinggang gue, gue mau ngebut" ucap arka tanpa ragu-ragu

Dengan ragu-ragu dan hati-hati Adira pun memeluk pinggang arka merekatkan pelukan itu, menyandarkan kepala nya di punggung arka supaya terlindungi dari rintikan air hujan.

Arka pun melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata, membelah jalanan Jakarta yang basah ditemani dengan matahari yang ingin menenggelamkan wajahnya, dan memunculkan bulan dengan langit malam yang sempurna.

Hari itu, Sabtu 22 Desember 2018 pukul 18.01 WIB langit yang redup menjadi saksi bisu keakraban dua manusia yang bisa terbilang tidak dekat bahkan ngobrol saja jarang, namun masih bisa melindungi satu sama lain.

***

Hai gimana suka gak?hehehe vote comment nya jangan lupa.

Aku akan usahakan update setiap hari ya, insyaallah kalau kedepannya tugas ku nggak banyak dan kerja kelompok juga nggak numpuk hehehe.

LOVE YOU❤️❤️❤️

My Prince Is My Senior [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang