17.00 WIB
Line
ArkaYuda
Adira?AdiraFradella
Kenapa kak?ArkaYuda
Sibuk gak?AdiraFradella
Nggak, kenapa?ArkaYuda
Nanti malam temenin gue mau?AdiraFradella
Kemana?ArkaYuda
Ke toko buku, beli perlengkapan
Ruang OSISAdiraFradella
OkeArkaYuda
Jam 7 malam gue jemput
Kerumah LoRead
Adira segera bersiap-siap untuk kencan bersama arka, tidak tidak hanya membeli perlengkapan osis bukan kencan sekali lagi BUKAN KENCAN.
Adira pun keluar dari kamar kecil, seperti biasa ia keluar menggunakan kimono berwarna biru, lalu melihat outfit apa yang akan ia kenakan malam ini.
Ia memutuskan untuk memakai kemeja panjang berwarna putih, dilengkapi dengan celana pendek yang talinya ia ikat menjadi pita, dan rambut yang ia biarkan tergerai.
19.00 WIB
Mobil arka tepat berhenti didepan rumah minimalis bertema hitam putih ini, rumah siapa lagi jika bukan rumah adik kelasnya.Arka menekan bel, tak perlu menunggu lama, tuan rumah yang ia nantikan pun keluar, sosok Adira.
"Tumben bawa mobil?" Tanya Adira
"Udah malam, nggak enak bawa anak orang keluar pake motor" jawab arka
"Yuk"
Adira pun masuk ke mobil arka, begitupun dengan Arka.
Sepanjang perjalanan, tidak ada yang ingin membuka percakapan, entah gengsi atau mereka asik sendiri-sendiri. Hanya lagu yang menghiasi keheningan didalam mobil itu.
Sesampainya di toko buku, arka memarkirkan mobilnya.
"Mau beli apa kak?emang apa yang kurang di ruang osis?" Tanya Adira akhirnya membuka percakapan
"Banyak" jawab arka lalu mereka bergegas masuk ke salah satu mall yang terkenal di Jakarta.
"Kak gue mau kesana dulu ya, mau liat novel" ucap Adira ketika sudah sampai ke toko buku yang mereka tuju sambil menunjuk salah satu tempat dimana semua buku novel berkumpul. Ini menjadi Surga tersendiri bagi seorang Adira Fradella.
Arka hanya membalas dengan anggukan.
Setelah beberapa menit
"Udah yuk, ada yang mau dibeli?" Ucap arka menyadarkan Adira yang sedang melihat novel
"Eh, nggak kak" ucap Dira
"Kenapa? tadi asik gitu liatnya" tanya arka
"Nggak apa-apa yaudah yuk" ajak adira
"Kita makan dulu ya" ucap arka
Adira hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju
Mereka makan disalah satu restoran di mall itu, setelah memesan dan pelayan itu mengulangi pesanannya, lalu mereka disuruh tunggu beberapa menit.
Arka sibuk dengan hp nya, sementara Adira hanya memandang arka yang terus tidak ingin membuka percakapan, sungguh Adira benci hening seperti ini.
"Suka banget ya kak, kalau kumpul asik sendiri" sindir Adira masih dengan nada rendah
Arka lalu menaruh hp nya ke dalam saku celananya, ia lalu menatap Adira yang tengah kaget.
"Apa?" Tanya arka
"Eh?hmm..... Ngg....nggak" jawab Adira gugup
Tak lama makanan pun datang, mereka berdua melahapnya seperti orang yang tidak pernah makan selama berada dibumi.
Setelah selesai makan, arka langsung mengajak Adira untuk pulang ia tak ingin membawa anak gadis orang pulang malam.
Sesampainya di rumah adira,
"Makasih ya udah mau nemenin" kata arka
"Santai aja, kalau gitu gue masuk dulu ya kak" ucap adira
Setelah mendapat anggukan dari arka, Adira langsung melangkahkan kakinya ke dalam rumah minimalis itu.
***
Arka sampai dirumahnya, ia memilih masuk ke kamar langsung.
Senyum nya tak hilang sedari tadi, arka berfikir sebentar 'kemana sikap dingin nya yang dari dulu tidak pernah di luluhkan seorang gadis!' 'kenapa dia selalu banyak bicara jika bersama adira' 'bahkan untuk tertawa saja dengan mudahnya Adira bisa membentuk itu dibibir arka'. Lantas apa yang arka rasakan saat ini. Mungkinkah jatuh cinta?Entah, sepertinya laki-laki satu ini masih malu untuk mengakui atau masih bingung perasaan apa yang menimpanya.
Ia memilih mengganti bajunya, lalu bergegas untuk masuk ke alam bawah sadarnya.
***
Hai hai, maaf ya kalau ceritanya ngebosenin ini belum masuk ke masalah nya, mangkanya baca terus supaya tau gimana kelanjutan kisah Adira dan Arka.Tinggalkan jejak.
LOVE YOU ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Is My Senior [COMPLETED]
Teen FictionIni bukan kisah badboy bertemu badgirl, ini kisah tentang, Adira Fradella, gadis berparas manis yang mempunyai alis tebal yang hampir menyatu dilengkapi dengan bulu mata nya yang lentik, seorang gadis periang dengan sejuta senyuman. Siapa yang tau...