Waktu semakin berjalan, sudah berlalu beberapa hari arka mencari Adira. Tapi tak kunjung ditemukan, semua masih sama ketika ditanya bedanya sekarang Vira tak lagi sesedih dulu, waktu ia bilang 'gue kangen adira' waktu dia bilang 'adira...pulang ya?'. Beberapa kali arka mendapati Vira sedang tertawa bersama teman-teman yang lain. Apakah Vira sudah melupakan Adira? Atau sandiwara Vira dimulai lagi, dengan pura-pura tidak mengetahui dimana adira? Arka tidak terima jika Vira menyembunyikan Adira seharusnya dia bilang bahwa Adira sudah ditemukan sehingga arka tidak terus-menerus mencari Adira. Walau arka tau Vira tidak mau memberi tau karena takut kejadian itu terulang kembali, saat Adira sampai jatuh pingsan di depan rumah nya.
Tetapi satu hal yang harus arka tau, dan ia harus menanyakan ini kepada Vira.
"Vira, bisa ngomong sebentar?" Pinta arka
"Sebentar ya" ucap Vira pada teman nya
Mereka berdua memilih taman belakang sekolah dan disana hanya ada mereka berdua.
"Adira udah ditemukan?" Tanya arka to the point
"Ahh..hmm..be....belum kak, iya belum" ucap Vira gugup
Arka memicingkan matanya, merasa ada yang Vira sembunyikan
"Vir, gue mohon sama Lo kalau Lo udah nemuin Adira bilang sama gue"
"Belum, gu....gue juga nggak tau Adira dimana"
"Oke, kalau Lo nggak mau jawab. Tapi gue mohon jawab pertanyaan ini sejujurnya!"
"Apa?"
"Kenapa Adira setakut itu saat gue temuin dia didepan rumah Lo, dan kenapa Lo semarah itu sama gue waktu Adira jatuh pingsan bahkan saat gue kelepasan pun Lo sangat marah, kenapa?" Tanya arka, ini adalah salah satu pertanyaan yang sejak Adira menghilang lalu tidak kunjung mendapatkan jawabannya.
"Apa Lo yakin bisa jaga rahasia ini?" Tanya Vira
"Rahasia?" Arka menanya balik
"Iya, ini benar-benar rahasia cuma gue Adira dan orang-orang yang terlibat dalam kejadian itu, apa Lo bisa jaga baik-baik rahasia ini"
Arka sempat mengernyitkan dahi nya mendengar kalimat "orang-orang yang terlibat dalam kejadian itu" membuat arka percaya bahwa ini bukan lah rahasia biasa. Arka mengangguk setuju.
"Iya gue bisa jaga baik-baik, gue janji!" Ucap arka meyakinkan
"Oke gue akan cerita, gue percaya Lo bisa jaga kepercayaan gue dengan baik. Gue percaya Lo orang baik. Dan rahasia ini gue percayakan sama Lo"
Dan Vira mulai bercerita
Flashback on
Adira kecil sedang bermain dikamar nya malam itu dengan teman yang sering bersamanya yaitu vira. Vira berencana untuk menginap malam itu di rumah Adira.
"Vira, mama dan papa kamu ada dirumah?" tanya Adira kecil
"Tidak ada, biasalah mereka kan sibuk mengurusi pekerjaan nya. Tetapi tak apa, dengan itu aku bisa membeli boneka yang banyak dan aku bisa bermain dengan mu"
"Iya betul, aku juga sen..." Ucapan Adira kecil terpotong
"HABIS DARI MANA KAMU HAH? PULANG MALAM SEPERTI INI, SEPERTI PEREMPUAN TIDAK BENAR. KAMU PERGI SAMA LELAKI YA? DASAR MURAHAN, MAU SAMA SEMUA LAKI-LAKI. KAMU DENGAR TIDAK HAH?MU. RA.HAN" tekan papa Adira yang bernama Brian
Adira kecil sontak kaget mendengar teriakan itu, ia keluar dari kamar berdiri didepan pembatas, melihat kebawah tepat dimana papa nya sedang menjambak rambut mamanya yang meringis kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Is My Senior [COMPLETED]
Teen FictionIni bukan kisah badboy bertemu badgirl, ini kisah tentang, Adira Fradella, gadis berparas manis yang mempunyai alis tebal yang hampir menyatu dilengkapi dengan bulu mata nya yang lentik, seorang gadis periang dengan sejuta senyuman. Siapa yang tau...