Sampai, Adira dan Arka telah memasuki pintu yang mempunyai maskot berupa kera bekantan itu.
"Mau naik apa dulu kak?" Tanya Adira pada arka bingung
"Maunya?" Tanya balik arka
"Dasar, ditanya malah nanya balik" ucap Adira lalu berjalan sendiri meninggalkan arka dibelakang nya
"Wah, berasa sendiri yang ke Dufan nya" ucap arka lalu menyusul adik kelasnya itu
"Alap-alap yuk" ucap Adira menarik tangan arka sambil berlari kecil menuju antrian wahana alap-alap
"Alap-alap apa?" Tanya arka saat mereka sedang mengantri
"Halilintar mini" ucap adira
"Mini? Yang aslinya dong? Yuk" ucap arka menarik pelan tangan Adira tapi,
"Kenapa?" Tanya arka karena Adira tak kunjung melangkahkan kakinya
"Gak berani" ucap Adira memasang muka memohonnya
"Kan ada gue,yuk" paksa arka
"Lo aja deh, gue naik ini" ucap Adira akhirnya memutuskan
"Yaudah gak jadi!" Ucap arka yang membuat Adira sedikit melongo
"Loh kenapa?" Tanya Adira namun,
Belum sempat arka menjawab pertanyaan Adira, antrian mereka sudah berada paling depan dan harus menaiki wahana tersebut dengan sesegera mungkin.
Mereka duduk dengan rapih dilengkapi dengan sabuk pengaman yang melingkar di tubuh mereka.
"AAAAA, VIRAAAAAA TOLONGGG"
"UDAH DONG, MAU TURUNNNN"
"AAAA MAU PELUK KAK ARKAAAA"
"AAAAAAAA"
setelah selesai mereka berdua turun, arka masih diam saja. Tidak membuka percakapan sedari tadi.
"Kak, marah ya?" Tanya Adira
"Marah kenapa?" Tanya arka balik
"Gara-gara gue gak mau diajak naik halilintar" ucap Adira was-was
"Biasa aja" ucap arka cuek lalu berjalan mendahulukan Adira
"Eh, kok ditinggal. Tuh kan bener marah. Yaudah Ayuk kita naik halilintar" ucap Adira mensejajarkan langkah kecil nya dengan langkah arka yang besar.
"Buat apa? Lo nya aja takut" ucap arka masih saja cuek
"Hmm....nggak deh udah gak takut sekarang" ucap Adira mengulum bibir tipisnya
"Nanti Lo teriak, sakit tahu gak telinga gue" ucap arka ketus
Diam, Adira diam. Seperti ada yang retak entah itu apa. Adira kini berhenti mengejar arka yang terus jalan dengan langkah besar nya.
"Kenapa diam?" Ucap arka yang masih berada didepan Adira.
Adira pun hanya mengangkat kepalanya, melihat ke arah arka tetapi tetap diam.
"Nanti Lo teriak lagi, 'viraa tolong' 'udah dong' 'aaaaa mau peluk kak arka'." Ucap arka menirukan suara Adira barusan
Adira melebarnya matanya, apa barusan ia tidak salah dengar? Apa arka mendengar teriakan Adira saat naik wahana tadi? Ahh sial, pipi Adira memerah saat ini. Ia malu bukan main.
"Kak....jangan bilang gue teriak itu pas naik wahana?"tanya Adira was-was
"Kalau iya kenapa?" Tanya arka balik menantang
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Is My Senior [COMPLETED]
Teen FictionIni bukan kisah badboy bertemu badgirl, ini kisah tentang, Adira Fradella, gadis berparas manis yang mempunyai alis tebal yang hampir menyatu dilengkapi dengan bulu mata nya yang lentik, seorang gadis periang dengan sejuta senyuman. Siapa yang tau...