14. Ketakutan!

1.7K 52 3
                                    

Bel pulang berbunyi, arka memulai misi nya. Ia diam-diam mengikuti kemana arah Vira pulang.

Langkah Vira berhenti didepan rumah yang cukup mewah, ia membuka kunci gerbang nya, disambut dengan gadis yang selama ini arka cari. Iya, Vira disambut oleh adira, benar kata Rafif bahwa Vira menyembunyikan Adira.

Arka menunggu saja, menunggu sampai Vira tidak ada didekat Adira, terdengar seperti orang yang ingin menculik tetapi arka sama sekali tidak ada niatan untuk menyakiti Adira (lagi).

Vira masuk kedalam dan yashh Adira tetap menunggu diluar, dihalaman rumah mewah itu.

Arka dengan sigap melangkahkan kakinya menuju Adira.

"Adira"

Panggilan yang membuat Adira membeku ditempat, panggilan yang selama ini Adira takutkan, panggilan yang terdengar sangat menyeramkan. Kaki Adira lemas bagai tak mampu menopang berat tubuh nya, matanya memanas, keringat dingin mulai membasahi pelipis nya, tangan Adira dingin, badan Adira gemetar, Adira takut bukan main. Tentu saja Adira sangat mengenal suara itu, suara yang diam-diam dulu ia harapkan untuk menegur nya, suara yang pernah menyuruhnya untuk menjadi osis suatu hal yang Adira benci tetapi karena bersama arka semua menyenangkan, suara yang meminta id line nya pertama kali, dan suara yang membentak Adira dengan menggunakan kata-kata yang sangat kasar, kata-kata yang membuat Adira takut begitu takut. Siapa yang sangka, Adira sudah lebih dulu diam-diam menaruh perasaan pada arka.

"Dira?" Ucap arka melembut karena tidak kunjung mendapat jawaban dari Adira

Adira membalikan badannya perlahan, melihat jelas orang yang sudah membuat Adira mengingat kembali kejadian itu, kejadian yang telah merampas kebahagiaan nya.

Arka perlahan mendekat, namun hal yang tidak disangka-sangka Adira menjauh, menekuk lutut nya, menangis terisak-isak. Seperti orang yang sangat amat ketakutan.

"Adira,Lo kenapa?maaf"ucap arka menyesal

"Tolong jangan temui aku lagi, aku mohon"

"Adira maaf, Lo kenapa?" Tanya arka panik

Arka kembali mendekatkan dirinya, berniat memegang bahu Adira untuk membangun kan nya namun, Adira kembali teriak,

"Aku takut, aku takut, aku takut" ucap Adira masih dengan isakan tangis nya, bola mata Adira bergerak tanpa arah mencari-cari orang yang bisa menyelamatkan.

"TOLONG" teriak Adira dengan sisa suara yang masih bisa terpakai, Adira tidak kuat lagi matanya memburam, dan gelap.

Adira jatuh pingsan, Vira yang mendengar teriakan Adira panik dan segera keluar.

Arka yang ingin mendekat, berniat untuk membopong Adira segera ditahan oleh vira,

"BRENGSEK!" ucap Vira langsung meninju ujung bibir arka sampai ujung bibir arka robek, ia tak peduli bahwa lawan nya saat ini adalah cowok, yang ia tahu ia hanya ingin membalas apa yang sahabatnya rasakan.

"GUE UDAH BILANG BERAPA KALI SAMA LO ANJING, BERHENTI GANGGU DIRA"

"LO TOLOL ATAU NGGAK PUNYA OTAK SIH HAH?"

"PUAS LO HAH?PUAS NGELIAT ADIRA TERGELETAK SEPERTI INI?"

"BANGSAT!"

Setelah itu, Vira meneriaki pekerja dirumah nya, untuk membantu Adira dimasukkan ke mobil dan segera ke rumah sakit.

Setelah sampai rumah sakit, Vira menunggu didepan ruangan, menunggu dokter selesai memeriksa Adira. Ia menelfon bodyguard nya,

"Tolong awasi dia, saya akan kirim foto nya ke kamu. Jangan biarkan orang ini dekat dengan kehidupan Adira, jangan biarkan dia masuk rumah sakit ini" ucap Vira ditelfon

Vira mengirim foto arka, lalu kenapa penjaga rumah sakit memperbolehkan ada bodyguard yang masuk dan menjaga keadaan rumah sakit, membiarkan bodyguard itu melarang siapa saja orang yang berhak dilarang untuk masuk ke rumah sakit itu? Perlu kalian tau Vira adalah anak dari pemilik rumah sakit ini, bahkan dokter yang memeriksa Adira pun adalah om nya sendiri, om nya Vira. Adira benar-benar beruntung mempunyai sahabat yang sangat menyayangi nya, sahabat yang siap kapan saja meninju seseorang yang telah berani menyakiti nya.

***

Hai, ngefeel gak sih? Aku sih pas baca ulang ngefeel ngerasain sakitnya sendiri wkwk, karena kalau udah berhubungan dengan sahabat aku lemah, cepet sedih hehehe.

Tinggalkan jejak 👌
LOVE YOU ❤️

Kalau ada typo dibenerin ya, hehe.
Maaf banget, ini aja aku nge publish di sekolah, gurunya udah ada didepan kelas. Tadi terlambat masuk akunya wkwk.

My Prince Is My Senior [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang