Vira's POV
Hari ini Adira gak masuk, katanya demam dia ngasih tau gue tadi pagi. Awalnya gue mau bolos juga mau jagain dia tapi dia ngelarang.
Tumbenan amat dia demam, padahal daya tahan tubuh dia itu kuat, lebih kuat dari pada gue. Dia itu tipe orang yang jarang sakit, sekalinya sakit itu cuma sehari atau 2 hari. Semoga aja besok dia udah bisa masuk sekolah.
Ngelamunin Adira tanpa mendengarkan guru yang sedang mengajar di depan sampai buat gue gak sadar kalau udah jam istirahat, kelas gue mulai sepi. Gue laper, gue ke kantin sendirian.
Pas gue mau keluar pintu, ada tangan kekar yang menghadang langkah gue.
"Adira mana?" Itu Rafif tumbenan dia nanyain Adira
"Kenapa Lo nanya-nanya Adira?" Tanya gue ketus,
"Galak amat, mana?"
"Mau ngapain?"
"Mana?"tanya nya lagi masih tak ada habisnya
"Kepo!" Gue melongos pergi gitu aja, lagi salah sendiri ditanya malah gak jawab.
Gue duduk dimeja dekat kantin setelah mengambil pesanan gue, sampai tiba-tiba 2 orang laki-laki berdada bidang menghampiri gue.
Dengan tidak berdosa nya, arka dan Rafif duduk dihadapan gue, ya oke itu memang meja kantin siapa saja berhak untuk duduk disitu, tapi kan ada gue, basa basi dikit kek.
"Adira mana?" Tanya arka
Gue melongos, kenapa hari ini banyak banget yang nyariin Adira.
"Rooftop" jawab gue bohong, bodo amat cari sana Adira di rooftop sampai pegel.
"Serius?" Tanya Rafif
"Jangan serius-serius nanti baper"
"Ck, gue ke rooftop dulu ka" pamit Rafif sama arka, hahaha mampus gue ketawa aja dalam hati, cari aja sana udah tau Adira lagi bobo cantik di rumah.
"Bohong kan Lo?" Tuduh arka setelah Rafif enyah
"Paansi" kata gue
"Sopan dikit sama kakak kelas"
"Bacot!" Ucap gue lalu bergegas keluar kantin meninggalkan arka yang diam mematung, Salah sendiri ganggu gue makan, selera makan gue langsung hilang seketika.
Gue tipe orang yang gak peduli mau Lo senior atau pun junior kalau Sampai ganggu gue, ataupun Adira gak akan bisa gue sopanin.
"Ck. Senioritas banget masnya" batin gue ngerutuk
Gak tau kenapa, sensi aja gitu hari ini.
***
Author's POV
Sejak 1 Jam yang lalu, Vira sudah berada di rumah Adira, dia sudah pulang sekolah.
Vira mengotak-atik ponsel Adira, kebiasaan Vira, Kepo.
Adira membiarkan saja Vira mengotak-atik ponsel nya, toh dia pun sering begitu dengan ponsel Vira.
Adira dan Vira sama-sama terbuka soal apapun.
Saat Vira sedang membuka call list di salah satu aplikasi berbasis internet, disana terpampang jelas diurutan teratas nama dinda, Dinda baru saja menelfon adira? sejak kapan Adira berhubungan dengan dinda?
"Dira" panggil Vira kepada Adira yang sedang berbaring di kasur, tatapan nya kosong.
"Kak Dinda Nelfon Lo?" Tanya Vira
"Hm"
"Sejak kapan kalian berhubungan?"
"Gak pernah, gue juga gak tau dia dapat kontak gue dari siapa" jawab Adira tetapi matanya masih menatap langit-langit kamar.
"Ngomong apa dia sama Lo?" Tanya Vira
"Katanya jangan dekatin arka lagi" ucap Adira yang langsung membuat Vira melebarkan matanya terkejut.
Tanpa diberi tahu pun Vira sudah dapat menebak bahwa inilah alasan Adira sakit hari ini, dia mendapat ancaman dari kakak kelasnya.
Karena di call list itu tertera jam saat Dinda menghubungi adira, pukul 06.02 dan saat Vira masuk ke kamar Adira, Adira masih menggunakan seragam. Setelah menyadari keberadaan Vira Adira buru-buru masuk ke kamar mandi untuk mengganti baju.
Tidak menutup kemungkinan bahwa Dinda lah yang membuat Adira urung untuk pergi ke sekolah dan membuat Adira sakit seperti ini.
"Kurang ajar, berani nya dia" batin Vira
***
Haii, selamat hari Senin, Selamat upacara, semangat semua.
Tinggalkan jejak👌
LOVE YOU ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Is My Senior [COMPLETED]
Teen FictionIni bukan kisah badboy bertemu badgirl, ini kisah tentang, Adira Fradella, gadis berparas manis yang mempunyai alis tebal yang hampir menyatu dilengkapi dengan bulu mata nya yang lentik, seorang gadis periang dengan sejuta senyuman. Siapa yang tau...