24. Lari pagi!

1.3K 39 4
                                    

Adira's POV

Hari ini hari Minggu, semalam sebelum tidur gue telfonan dulu sama Vira, padahal gue baru pulang dari rumahnya tapi langsung telfonan, konyol.

Semalam vira bilang mau ngajak gue lari pagi katanya biar hari Minggu ini gue gak bangun siang terus padahal dia yang lebih sering bangun siang.

Gue terpaksa bangun pagi, demi sahabat tercintahhhh.

Bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi.

Setelah mandi gue keluar dari kamar kecil menggunakan kimono berwarna biru. Iya gue emang suka sesuatu yang berwarna biru.

Gue membuka lemari dengan kaca ukuran besar itu, lalu melihat baju apa yang akan gue pakai untuk olahraga lari pagi ini.

Gue memutuskan untuk memakai kaus putih berlogo Adidas didepan dadanya, dengan jaket sport adidas dan celana training adidas, keduanya berwarna putih tulang dilengkapi dengan sepatu Adidas berwarna ungu.

Iya, gue emang suka sesuatu yang berbau Adidas untuk urusan olahraga, tetapi gak semua nya juga adidas ada beberapa merk lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iya, gue emang suka sesuatu yang berbau Adidas untuk urusan olahraga, tetapi gak semua nya juga adidas ada beberapa merk lain.

Setelah mengambil dompet dan ponsel, gue keluar kamar. Pamitan sama bi Yanti, btw Vira udah nunggu depan gerbang. Gue suruh masuk, gak mau dianya katanya nanti kelamaan.

"Lama ya?" Tanya gue saat membuka pintu mobil Vira

"Nggak sih, ya kira-kira setengah abad lah" ucap nya

"Yeuu lebay"balas gue mencibir

Gue masuk mobil Vira, dan Vira pun melajukan mobilnya ke arah bundaran hotel Indonesia a.k.a HI yang ada dibilangan Jakarta pusat.

Kita sudah sampai, gue dan Vira segera turun dari mobil.

Hari ini cukup ramai, karena banyak yang menggelar bazar, banyak juga yang berdagang. Gue dan Vira memilih berjalan menuju ke tempat utama, yaitu bundaran nya. Ditempuh dengan joging.

"Lompat-lompat dong biar tinggi kaya gue" ucap vira sombong, setelah sampai di tempat utama.

"Elah, tinggi Lo sama tinggi gue cuma beda 3 centi ya" ucap gue gak mau kalah

Hei siapa juga yang mau kalah, 3 centi tentu tidak sangat terlihat bukan?

"Yeuu, tetep aja tinggian gue" ucap nya masih tak mau kalah

"Serah" ucap gue akhirnya pasrah.

"Joging yuk, keliling bundaran ini" katanya

"Yuk, Lo didepan yang mimpin" kata gue balas ucapannya

"Kok gue?" Dia ngernyit bingung

"Kan lebih tinggian Lo daripada gue"

"Apa hubungannya Bambang?"

"Ck. Buruan lama Lo" ucap gue mendecak kesal sendiri si Vira ini bawel banget

Akhirnya dia menurut, dia lari di depan gue, dan gue mengekori nya dibelakang.

"Aduh, kok berhenti ngedadak sih?" Tanya gue kesal sendiri, Vira tiba-tiba berhenti membuat gue yang berada dibelakang menubruk sedikit punggung nya.

"Itu kak arka kan?" Ucap Vira menunjuk salah satu objek yang ada disana

Gue pun mengikuti arah pandang dan apa yang ditunjuk Vira. Benar disana ada arka

......bersama Dinda.

"Udah nggak apa-apa, lanjut joging lagi yuk" ucap gue sok kuat padahal dalem hari ngerutuk banyak pertanyaan.

"Lo....gak apa-apa?"

"Gak apa-apa kenapa?biasa aja kali, kaget gitu" ucap gue akhirnya ngeduluin Vira joging

Vira pun mengikuti gue dia joging disamping gue.

"Liat nya jangan kesana Mulu, nanti dia liat gimana?" Ucap gue ke Vira yang sedari tadi liat nya ke arah arka dan Dinda Mulu.

"Emang kalau dia liat kenapa?" Tanya Vira balik

"Jangan sampai liat lah"

"Kenapa?"

"Males aja"

Dan kita pun meneruskan olahraga pagi itu, gue mencoba tak menghiraukan arka dan Dinda.

"Ra makan yuk, laper" itu Vira gak bisa jauh dari makanan.

"Yuk" gue dan Vira pun masuk kedalam mall yang ada didekat bundaran HI mencari-cari restoran yang cocok untuk kami berdua.

Setelah menemukan yang cocok, kita duduk dan melihat-lihat menu yang ada.

"Eh kalian" ucap suara khas Yang sering gue dengar, kami berdua pun mendongak kan kepala melihat ke arah sumber suara, dan mendapati arka bersama Dinda tengah berdiri dihadapan kami.

"Eh kak, mau makan juga bareng aja disini" ucap Vira tanpa dosa

Gue menginjak kaki Vira dari bawah meja,

"Aduh, sakit dong Ra" ucap Vira

"Ck" gue hanya mendecak, mau marahin Vira pun nanti kak arka dengar, gimana nggak? Gue udah mati-matian ngehindarin kak arka, mencoba tak menghiraukan dia, eh si Vira seenak jidat ngajak bareng, sia-sia aja gue.

"Adira gak keberatan?" Itu suara kak Arka dia lagi bicara sama gue

Gue hanya menggeleng pelan, sambil memperlihatkan senyum terpaksa.

Dan tanpa berdosa nya arka dan Dinda duduk dihadapan gue, damn it.

Pesanan kami datang, mendadak gak enak makanan nya hambar. Dan alhasil gue gak habisin semua makanan nya.

"Kok gak dihabisin Ra?kenapa?" Tanya kak arka sama gue, sial kenapa bacot banget sih.

Gue hanya menggeleng, sambil tersenyum lagi.

Setelah selesai makan, kak arka berniat mengajak kita jalan sebentar di mall, tapi jelas gue nolak.

"Jalan yuk, disekitaran sini aja" katanya

"Yu...."

"Kita pulang duluan aja kak" ucap gue memotong ucapan Vira.

"Kok pulang sih Ra?gue kan mau ikut" kata Vira sebal

"Yaudah, kalau gitu gue pulang sendiri aja" kata gue langsung berlalu begitu saja meninggalkan tiga manusia tak tau diri itu.

"Ehh kok ditinggal, kak arka kak Dinda gue sama Adira duluan ya" kata Vira pamit

"I...iya" jawab arka bingung sementara Dinda sedari tadi hanya menjadi penonton setia.

***

Hai ternyata debat nya diundur jadi hari Rabu, senang nya aku hehehe.

Tebak itu foto nya siapa? Dari bibir nya udah keliatan banget, tebak hayo? Wkwk

Tinggalkan jejak semuanya👌
LOVE YOU ❤️❤️

My Prince Is My Senior [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang