VIOLET 14

474 19 15
                                    


Sedari tadi adamson selalu berusaha membuat kedua anaknya tenang.

Yups vidy dan nial merengek setelah melihat mommy mereka tumbang, hal yg langka dimata mereka setelah koma nya mommy mereka.

Yups itu karena saat dyvira tumbang atau sakit, adamson selalu bisa menjauhkan nya dari kedua anak2nya agar mereka tak sedih seperti saat ini.

"Dad, mommy kenapa? Hiks.... " tangis vidy sejak 30menit yg lalu.

"Hiks..... Mommy.... " nial pun yg sangat dingin menangisi kondisi mommy nga itu.

Nial mengoyang2 lengan adamson kekiri dan kanan sambil berkata "dad, mommy ga akan ninggalin kita lagi kan?"

"Nial ga mau, nial janji akan jd anak yg lebih baik lagi. Bakal jagain adek juga, tapi tolong jangan biarin mommy pergi dad... Hiks.... " nial meminta ke adamson dengan sangat lirih hingga membuat siapapun yg mendengarnya juga merasa kesakitan seperti yg dirasa nial.

Adamson yg masih memeluk vidy pun merengkuh nial ke dalam pelukannya juga.

Kedua anak itu menangis dipelukan adamson.

"Sstttt, udah dong nangisnya. Kalau mommy tau pasti sedih lho. Mommy gapapa kok sayang, cuma kecapekan aja" adamson berusaha menenangkan nial dan vidy.

"Nial, vidy mommy kalian ga akan kenapa2. Dia wanita yg kuat sayang, tenang ya" lidya berusaha menenangkan cucunya namun sia2 nial dan vidy tak menganggapnya ada karena nial dan vidy semakin erat memeluk adamson.

"Sayang, anak2 daddy..... Daddy janji mommy ga bakal ninggalin kita lagi, tapi udah nangisnya ya. Kasihan mommy kalau tau kalian nangis, pasti bakal sedih" adamson melepaskan pelukannya dan menghapus air mata dari kedua malaikatnya itu.

Nial menatap adiknya kemudian menghapus air mata yg masih mengalir di pipi adiknya itu.

"Jangan nangis, nanti mommy sedih" ucapnya membuat adamson, daniel, lidya dan aldrick tersenyum getir.

Vidy mengangguk patuh karena dia juga ga ingin mommy nya sedih.

Ceklek.... Pintu ruangan didepan mereka terbuka.

"Tuan, nyonya hanya kelelahan, banyak pikiran. Semuanya baik2 saja, kecuali ya seperti biasanya" ucap dokter tersebut membuat adamson mengangguk.

"Oke, sepertinya kita harus ke german dulu" jawab adamson yg diangguki oleh dokter tsb.

"Oke siapkan semuanya di rs sana. Dan jangan sampai hal kecil terlewat." perintah adamson kepada dokter didepannya.

Kenapa adamson bisa memerintah dokter tersrbut? Ya karena kini mereka berada di IMC (imperial Medical Center) rumah sakit milik adamson yg ada di indonesia.

"Baik tuan, saya permisi dulu. Sebentar lagi nyonya akan dipindahkan ke ruangannya" pamit dokter tersebut.

Adamson jongkok di depan vidy dan nial.

"Daddy bilang juga apa,ommy baik2 aja sayang. Sabar ya, setelah mommy dipindahkan kita bisa lihat mommy" adamson membelai kepala nial dan vidy bersamaan.

Nial dan vidy tersenyum bahagia dan mengangguk.

Segera adamson menggendong vidy dan menggandeng nial saat melihat suster mendorong brankar dyvira.

Mereka berenam mengikuti brankar tersebut hingga sampai di satu kamar yg sangat nyaman dan beda dengan kamar lain. Bahkan sangat beda dengan kamar vvip.

Ya ruangan ini memang di design beda dan khusus untuk keluarga kecil adamson.

Vidy berbaring di kanan dyvira sambil berusaha memeluk seluruh tubuh mommy nya, namun tangan mungilnya hanya mampu menggapai setengah badan saja.

VIOLET (Sequel She Is Everything)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang