VIOLET 57

112 18 21
                                    

"Cantik, aku disini.

Kamu ga perlu khawatir, apa yang dikatakan alya itu bukan kamu" gumam adamson berusaha menenangkan istrinya yang mungkin kini tengah mimpi buruk.

Melihat dyvira seperti Ini membuat amarah adamson meluap, tangan kanannya mengepal erat di punggung dyvira sedangkan matanya dipenuhi rasa ingin balas dendam.

"Papi, lihat kejutan apa yang anakmu Ini siapkan untukmu.

Semua Ini masih tak sepadan dengan apa yang Papi lakukan kepada cantik dan anak-anak" batin adamson.

Tak lama, dyvira terbangun.

Dyvira yang masih di pelukan adamson pun mendongak untuk melihat wajah adamson.

Senyum muncul di wajah dyvira, namun sesaat kemudian tergantikan dengan sedih.

"Alya mau kembali ke indo, tapi dia ingin menemuimu cantik." lirih adamson yang masih Tak melepaskan pelukannya.

"Yaudah, ayo temui dia." jawab dyvira menusuk-nusuk pipi adamson.

"Mandi dlu cantik" adamson melepaskan pelukannya dan mencium kening dyvira.

"Ih, malessss" rengek dyvira.

Adamson segera menggendong dyvira ke kamar mandi.

"Mandi ah, asem tuh. Aku tunggu di kamar" ucap adamson yang kemudian meninggalkan dyvira untuk mandi.

Saat adamson sibuk dengan ponselnya, dyvira telah menyelesaikan ritual mandinya.

Adamson meletakkan ponselnya kemudian memberi isyarat agar dyvira duduk di depannya.

Dyvira tanpa protes duduk membelakangi adamson.

Dengan penuh kasih sayang, adamson membantu mengeringkan rambut dyvira.

Setelah benar-benar kering, adamson memeluk dyvira dan meletakkan dagunya di puncak kepala dyvira.

"Apa rencanamu dengan alya?" lirih adamson.

"Emmm, gada." jawab dyvira tanpa ragu.

"Yaudah terserah kamu, ayo sarapan" ajak adamson yang diangguki dyvira.

"Anak-anak mana mi?" tanya adamson kepada elise.

"Kita disini dad" jawab vidy memotong omanya yang baru akan menjawab.

"Tumben lama sayang?" tanya dyvira.

"Tadi kak nial mandi lama banget mom" jawab vidy yang kemudian berusaha duduk namun tetap sia-sia.

Adamson meraih tubuh mungil vidy kemudian meletakkan di kursinya begitu pula nial dan ken.

"yang lain mana jim?" tanya dyvira.

"Mungkin sebentar Lagi Nona" jimmy menjawab dengan tegas.

"Mom vidy boleh makan dulu? Vidy udah laper" pinta vidy menunjukkan puppy eyes nya.

"Gapapa sayang, makan dulu aja" jawab daniel yang baru bergabung diikuti yang lain.

Jangan heran ya, jimmy menambah meja makan lagi tadi malam agar semuanya bisa sarapan bersama.

Memang benar-benar asisten terbaiklah jimmy.

Saat sarapan alya hanya menatap nial, ken dan vidy.

"Apa mereka anak alvin?

Tidak, umur ken tak sesuai.

Tapi nial dan vidy?" batin alya.

Setelah sarapan nico mengantar ketiga tuan mudanya berangkat sekolah.

VIOLET (Sequel She Is Everything)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang