VIOLET 47

111 14 17
                                    

"Gua alvin, kenalan adamson." ucap alvin yang tak dijawab dyvira.

Dyvira membalikkan badannya kemudian menyambut uluran tangan alvin terpaksa.

"Dyvira....."

Alvin terdiam melihat sosok di depannya kini.

Bahkan dirinya tak tau harus berekspresi seperti apa kini.

"Istrimu sangat cantik bro." puji alvin terpaku dengan mata dyvira.

"Makasih" sahut dyvira.

"Berguna juga softlens dan cadar itu" batin jimmy menghela nafas lega.

(Mungkin kalian mikir kenapa alvin ga mengenali dyvira.

Ya karena dandanan dyvira ga seperti dirinya dulu. Selain itu dirinya juga kini mengenakan cadar dan softlens agar semakin membuat dirinya berbeda.)

"Kenapa sepertinya dia tak asing" batin alvin.

"Ini pasti alya ya. gimana perkembangan anak kalian?" tanya dyvira mendekati alya.

"Iya, alhamdulillah baik." jawab alya malu.

"Cewe atau cowo nih?" dyvira penasaran dengan calon adik dari nial dan vidy.

"Kemarin waktu usg sih cowo" alya menjawab sembari mengelus perut buncitnya.

"Semoga sehat ya nak, orang tuamu pasti akan bahagia dengan kehadiranmu" ucap dyvira membelai perut alya sebentar.

"Oke karena semua sudah berkumpul, ayo mulai makan malamnya" ajak daniel

Saat nial dan vidy bergabunh di meja makan, alvin terkejut melihat nial dan vidy.

"Hai uncle" sapa vidy.

"Jadi kalian anak adamson?" kaget alvin.

"Iya, karena waktu itu gua gabisa dateng makanya diwakilin anak gua" jawab adamson.

"Opa, vidy boleh duduk sama Opa?" tanya vidy menatap daniel.

"Boleh dong sayang, sini" jawab daniel mengangkat vidy kedalam pangkuannya.

Alvin menatap nial dan vidy intens, dia merasa sangat akrab dengan kedua sosok itu.

Dyvira absen makan malam dan hanya menyuapi nial dan ken makan.

"Ah iya, ada apa nih adamson kesini?" tanya alvin disela-sela makan.

"Gak vin, kebetulan ada urusan di indo.

Mampir bentar ke tempat cantik, trus kesini.

Sekalian mau undang ravindra ke acara ultah pernikahan gua" jawaban adamson sangat meyakinkan.

"Kapan?

Lo ga undang gua?" canda alvin.

Adamson menatap dyvira, "Dateng aja vin, semakin banyak yang dateng semakin bagus" jawaban dyvira membuat alvin mengangguk.

"Kapan?" tanyanya lagi

"ini tuan, undangannya" jimmy menyerahkan sebuah undangan kepada alvin.

Alvin membukanya "2bulan lagi ya, kita usahain deh."

Nial melirik perut alya,

"Maafin nial ya, meski kita satu ayah tapi kita gak akan bersatu.

Nial juga gabisa menerimamu sebagai adikku.

Adik nial hanya vidy" batin nial.

"Jadi ini papi alvin, dan itu istri barunya" batin ken menatap alvin dan alya bergantian.

VIOLET (Sequel She Is Everything)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang