VIOLET 35

419 27 8
                                    

Ceklek......

Beberapa orang didalam ruangan vvip itupun menoleh ke arah pintu untuk melihat siapa yang datang.

"Adamson" kaget mereka bersamaan saat melihat sosok adamson di belakang jimmy.

Adamson dengan tenang duduk di tempat yang disediakan jimmy, sedangkan jimmy berdiri di belakangnya.

"Adamson, bagaimana keadaan audy?"

"Apa dia tak ikut denganmu?"

"Dia baik-baik saja kan?"

Itu beberapa pertanyaan yang mereka tanyakan kepada adamson membuat adamson berdecak sebal.

"Cantik ga ikut, nial ga mau mommy nya ke indonesia" jawab adamson singkat.

Wajah mereka kecewa, mendengar kenyataan bahwa audy tak datang bersama adamson.

"Kalian tenang saja, nyonya dyvira baik-baik saja" sahut jimmy membuat kelegaan di raut wajah mereka.

"Oke langsung ke rencana saja, sudah sampai mana semua ini diatur?" tanya adamson tanpa basa-basi.

Albert membuka map di depannya kemudian menjelaskan rencana yang di susun jimmy dan mereka selama ini.

45 menit berlalu dengan cepat, dan waktu menunjukkan bahwa kini saatnya mereka makan malam.

"Oke, saya harap semua rencana akan berjalan tanpa halangan." antusias adamson yang diangguki albert, rafa, danish, kaka, ravindra, dan jack.

"Baik, karena semua sudah selesai tak ada alasan lagi saya disini. Besok saya akan menyambungkan videocall kalian kepada audy. Saya permisi" pamit adamson yang langsung meninggalkan ruang tersebut diiringi jimmy dengan setia di belakangnya.

"Jimmy, bagaimana dengan mantan alya?" adamson sedikit cemas jika semua masalah tak berakhir sesuai rencananya.

"Semua sudah beres tuan, kami telah mengadu domba dia dan frans. Akhirnya frans sendirilah yang menghilangkan nyawanya tuan" jelas jimmy membuat adamson puas mendengar laporan dari kaki tangannya itu.

"Kamu memang selalu bisa diandalkan, setelah semua urusan selesai di indonesia kamu langsung kembali." perintah adamson yang diangguki oleh jimmy dengan senang hati.

Sebenanrnya jimmy sudah tak begitu nyaman meninggalkan tuan besar dan nyonyanya. Namun tugas yang diterima tak kalah pentingnya untuk kedamaian keluarga tuannya itu.

"Pasti nico sudah sangat merindukanmu kini, aku tak sabar melihat ke akraban kalian lagi seperti biasa" gumam adamson yang masih bisa didengar oleh jimmy membuat jimmy bergidik.

Jimmy mengingat saat dia terpaksa memukul nico karena saat itu nico emosi kepada mantan alya yang membuat rencana yang membuat nyonya nya tersakiti. Nico saat itu ingin membunuh indra dengan tangannya sendiri namun itu tak sesuai rencana adamson dan jimmy.

Alhasil satu pukulan mendarat di rahang kiri nico.

"Apa hal seperti itu bisa dibilang akrab tuan?" batin jimmy menatap punggung tuannya.

Karena biasanya dirinya dan nico itu meski terlihat akrab namun sering mereka berdua selisih paham, apalagi jika mengenai kebaikan tuannya.

Jimmy selalu berfikir membersihkan hama sampai akarnya, namun nico agak berbeda dia berfikir jika sudah tau ada hama maka harus dibersihkan langsung meski dari atas.

Itulah sebabnya adamson lebih suka dengan pekerjaan jimmy jika masalah seperti frans, karena jimmy akan menyelidiki semuanya hingga akarnya dan membuat rencana agar tak ada satupun dari musuhnya lepas.

VIOLET (Sequel She Is Everything)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang